Di Balik Legenda dan Mitos Gunung Gede-Pangranggo, Sukabumi

Rabu, 22 September 2021 20:25 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kawasan Gunung Gede-Pangranggo terlatak di Provinsi Jawa Barat,berada di antara tiga Kabupaten Cianjur,Sukabumi, dan Bogor. Dengan luas wilayah 22,851,03.

Indonesiana.id- Kawasan Gunung Gede-Pangranggo terlatak di Provinsi Jawa Barat, berada di antara tiga Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Bogor. Total luas wilayah 22,851,03.

Keindahan Gunung Gede-Pangrango tidak terlepas dari cerita-cerita legenda tanah Sunda. Dalam naskah Bujangga manik telah disebut-sebut sebagai " Hulu wano na Pakuan" (Tempat Tertinggi di Pakuan ).

 

Legenda dan Mitos Gunung Gede Pangranggo

Konon Eyang Jayakusuma adalah penjaga Gunung Sede yang berada di sebelah Gunung Gede, sedangkan Eyang Jayarahmatan dan Embah Kadok menjaga dua buah batu besar dihalamana parkir kendaraan wisata kawasan Kebon Raya Cibodas,batu tersebut pernah di hancurkan.Namun batu itu tidak mampu dihancurkan dengan peralatan modern.

Dalam kawasan tersebut terdapat petilasan makam Eyang Haji Mintarsa, Tepat ditengah-tengah air terjun Cibeureum terdapat sebuah batu besar yang konon adalah perwujudan dari seorang pertapa sakti.

Karena terlalu lama dan tekun sehingga berubah menjadi batu. Diceritakan juga dari mulut ke mulut terkadang para pendaki yang berada di kawasan alun-alun Surya Kencana akan mendengar suara kaki kuda berlari.

Di dalam hutan yang mengitari Alun-alun Surya Kencana ini ada sebuah situs kuburan kuno tempat bersemayam Prabu Siliwangi. Pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi yang menguasai Jawa Barat, terjadi peperangan melawan Majapahit.

Selain itu Prabu Siliwangi juga harus berperang melawan Kerajaan Kesultanan Banten. Setelah menderita kekalahan yang sangat hebat Prabu Siliwangi melarikan diri bersama para pengikutnya ke Gunung Gede.

Sekitar gunung Gede banyak terdapat petilasan peninggalan bersejarah yang dianggap sakral oleh sebagian peziarah, seperti petilasan Pangeran Suryakencana, putri jin dan Prabu Siliwangi. Kawag Gunung Gede yang terdiri dari, Kawah Ratu, Kawah Lanang, dan Kawah Wadon, dijaga oleh Embah Kalijaga. Embah Serah adalah penjaga Lawang Seketeng (pintu jaga) yang terdiri atas dua buah batu besar. Pintu jaga tersebut berada di Batu Kukus, sebelum lokasi air terjun panas yang menuju kearah puncak.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Felisian Christie

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler