Video Game sebagai Saluran Politik, Ideologi & Isu Sosial: Refleksi Gamer RI

2 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
video game
Iklan

Video game jadi media sampaikan pesan politik, ideologi & isu sosial. Contoh game & refleksi nilai Indonesia untuk gamer.

Video game tidak hanya untuk tujuan hiburan. Kadang di dalamnya, juga terdapat pesan politik, ideologi, atau masalah sosial yang dikemas lewat cerita, gameplay, atau karakter. Ini membuat pemain ikut berpikir dan merasakan isu nyata lewat dunia game, bukan sekadar nonton berita.​

Contoh Game & Penjelasannya

  • Papers, Please
    Game ini mengangkat kritik terhadap otoritarianisme. Pemain sebagai petugas imigrasi yang harus memilih antara mengikuti aturan negara atau membantu orang yang kesulitan. Game ini menunjukkan kerasnya kehidupan di negara dengan pemerintahan yang ketat dan tidak bebas.

  • This War of Mine
    Pemain menjadi warga sipil di zona perang yang harus memilih antara membantu orang lain atau menyelamatkan diri sendiri. Game ini mengingatkan kita bahwa perang tidak hanya melibatkan tentara, tetapi juga berdampak besar pada masyarakat sipil.

  • Detroit: Become Human
    Mengisahkan perjuangan android yang ingin hak yang sama kayak manusia. Banyak topik diskriminasi, kebebasan, dan kemanusiaan yang diangkat, mirip dengan isu rasisme dan hak asasi manusia.

  • Democracy
    Di sini pemain berperan sebagai presiden atau perdana menteri yang membuat keputusan politik, ekonomi, dan sosial. Tiap kebijakan yang diambil berpengaruh ke masyarakat. Menunjukkan jadi seorang pemimpin itu gak mudah, banyak tekanan dan tanggung jawab. 

  • Life is Strange
    Game ini mengangkat tema bullying dan trauma. Keputusan pemain mempengaruhi jalan cerita, mengajak kita refleksi tentang identitas diri dan tekanan sosial di kalangan remaja.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Refleksi Nilai Indonesia

Sebagai warga Indonesia, tidak semua nilai dalam game selalu cocok dengan budaya kita. Ada game yang mendorong kekerasan, kebebasan mutlak, atau individualisme yang mungkin bertentangan dengan nilai gotong royong dan sopan santun yang kita pegang. Tapi, game juga bisa menjadi sarana pembelajaran untuk mengasah empati, kritis, dan kepekaan terhadap masalah sosial.


Main atau Skip?

  • Main: jika game mengajak kita berpikir, belajar, dan isinya tidak bertentangan dengan nilai-nilai Indonesia.

  • Skip: jika game mengandung provokasi, kekerasan ekstrem, rasisme, atau konten yang tidak sesuai budaya kita.

Ingat! Selalu bijak dalam memilih game, pahami isinya, dan pegang teguh nilai-nilai bangsa.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler