x

Iklan

Adam Dimyati

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 21 Januari 2020

Rabu, 29 September 2021 06:10 WIB

Terlupakannya Masakan yang Lezat

DAPUT TERCINTA

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Terlupakannya masakan yang lezat

Sebelum hari idul adha yang ditunggu-tunggu sekian lamanya, terkejutkanlah salah satu mahasiswa yang berinisial (DSA) dari stiba arrayah dengan kejadian yang ada di dapur Stiba Arrayah. sebelum kejadian tersebut dia memiliki tugas dari ketua kamarnya agar menyiapkan minuman untuk teman-temannya yang bekerja disekitar tempat penyembelihan hewan kurban. DSA bersama dua temannya berangkat dari tempat kurban dengan mengendarai motor, setelah sampai didepan kantin DSA membagi tugas untuk membuat minuman yang akan dibuatnya. Temannya yang berinisial (AUN) bertugas merebus air untuk minuman yang akan dibuatnya dan teman satu lagi yang berinisial (DZU) bertugas menemani DSA mengambil bahan minuman yang ada di asramanya.

Setelah DSA dan DZU mengambil bahan minuman, DSA pun melihat dari kaca dapur api yang membara yang asal api tersebut dari kompor yang menyala-nyala. DSA penasaran dengan hal tersebut, setelah DSA masuk dapur, terkejutkanlah dia dengan kebakaran yang ada didalamnya. AUN yang berusaha mematikan api dengan air yang ada, merasa kepayahan seakan mengucapkan “mengapa apinya tidak padam-padam”. DSA pun melihat alat pemadam kebakaran yang tersedia di dapur dengan berpikir sejenak sekiranya berkata “bagaimana cara memakai alat ini” tidak lama kemudian dia tahu cara menyalakannya  dan apivyang menyala-nyala pun bisa terpadamkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

DSA yang telah memadamkan api tersebut merasa nyaman dengan perjuangannya memadamkan api. Namun, ada sedikit keanehan yang ada pada mahasiswa yang meninggalkan masakannya di dapur. Mahasiswa tersebut berinisial (FN) keanehan yang terjadi pada dirinya ialah rasa marahnya kepada DSA, padahal kalau dipikir oleh akal yang sehat seharusnya FN bersyukur dan berterimakasih kepada DSA atas perjuangannya memadamkan api yang membara di dapur. Dikarenakan dirinya dikuasai kemarahan tidak ada dayalah bagi DSA kecuali memaafkan atas kesalahan dan kemarahannya.

Sebelum kejadian tersebut dapur sangatlah bersih dan FN pun sering memasak dan menyediakan makanan untuk teman-temannya di asrama. Pada malam hari, sebelum shalat Idul Adha dilaksanakan FN pun memasak beberapa makanan di dapur untuk esok harinya. Ditengah-tengah waktu pemasakan makanan ada seseorang yang memanggilnya untuk membantu teman-temannya dalam menurunkan kambing yang akan disembelih setelah shalat Idul Adha. FN menyangka bahwa bantuan yang akan dia lakukan untuk membantu teman-temannya menurunkan kambing hanyalah sebentar, dan masakan yang sedang dimasaknya sudah matang apabila dia kembali ke dapur. Dikarenakan kesibukannya menurunkan kambing serta masakan yang sedang dimasaknya pakai minyak goreng yang sedikit sekali terjadilah apa yang di alami oleh DSA diawal kisah yang telah berlalu.

 

Ikuti tulisan menarik Adam Dimyati lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler