x

Etnomatematika pembelajaran yang menciptakan pembelajaran student oriented, pembelajaran yang menyenangkan, serta membangun karakter, literasi, dan numerasi. Etnomatematika merupakan salah satu pembelajaran yang memerdekakan Merdeka Belajar

Iklan

Erentiana Prinita Sinaga

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 27 November 2021

Minggu, 28 November 2021 15:09 WIB

Etnomatematika Memerdekakan Merdeka Belajar

Dalam hidup akan selalu terkaji dan pasti terjadi yang namanya perubahan. Perubahan tidak dapat dielakkan. Jangan halau perubahan, hidup berdampingan dan menerima perubahan itu. Merdeka Belajar dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI mas Nadiem Anwar Makarim. Program ini dengan tujuan untuk membebaskan siswa, guru ataupun sekolah dari berbagai hal yang membelenggu. Merdeka Belajar terdapat kemandirian dan kemerdekaan bagi lingkungan pendidikan menentukan sendiri cara terbaik dalam proses pembelajaran. Merdeka belajar dalam arti sekolah, guru-guru, dan muridnya, mempunyai kebebasan dalam berinovasi dan bertindak dalam proses belajar mengajar. Maka disarankan guru menciptakan strategi pembelajaran yang mendukung merdeka belajar dimana pembelajaran yang berpihak pada murid. Salah satunya dengan Etnomatematika yang mendukung pembelajaran Merdeka Belajar. Etnomatematika pembelajaran yang menciptakan pembelajaran student oriented, pembelajaran yang menyenangkan, serta membangun karakter, literasi, dan numerasi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Etnomatematika Memerdekakan Merdeka Belajar

 (Bagian 1 dari 3 Tulisan)

Erentiana Prinita Sinaga, Kab. Dairi Prov. Sumatera Utara,

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Merdeka Belajar dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI mas Nadiem Anwar Makarim. Program ini dengan tujuan untuk membebaskan siswa, guru ataupun sekolah dari berbagai hal yang membelenggu. Merdeka Belajar terdapat kemandirian dan kemerdekaan bagi lingkungan pendidikan menentukan sendiri cara terbaik dalam proses pembelajaran. Merdeka belajar dalam arti sekolah, guru-guru, dan muridnya, mempunyai kebebasan dalam berinovasi dan bertindak dalam proses belajar mengajar.

Guru sangat dianjurkan untuk tidak bersikap monoton dan berorientasi pada guru saja. Esensi kemerdekaan dan kebebasan berpikir harus dimulai oleh guru terlebih dahulu sebelum kemudian diajarkan pada para siswa dan siswi. Sistem pengajaran berubah dari yang sebelumnya dilakukan di dalam kelas menjadi dilakukan di luar kelas. Murid dapat berdiskusi lebih dalam dengan guru, belajar dengan outing class, dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru saja. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented menjadi student oriented. Serta terbentuknya karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, sopan, berkompetensi, dan tidak hanya sekedar mengandalkan sistem.

Salah satu kisah menerapkan merdeka belajar adalah dengan cara Etnomatematika. Etnomatematika merupakan penerapan matematika dengan budaya. Matematika terkenal dengan pembelajaran yang membosankan bagi anak didik bahkan pembelajaran yang menakutkan. Padahal matematika adalah ibu dari pengetahuan lain. Sama seperti kita yang memiliki tanggapan bahwa ibu adalah salah satu orang yang paling kita sayangi di dunia ini. Lalu bagaimana jika ibu menjadi orang yang paling membosankan dan menakutkan?

Oleh sebab itu, seyogiayanya matematika itu harus menjadi pelajaran yang tidak membosankan apalagi menakutkan bagi peserta didik.  Di sinilah cara kita menentukan strategi di setiap pembelajaran matematika agar hal yang tidak kita harapkan pada anak didik tidak terjadi. Salah satunya adalah menggunakan pembelajaran matematika berbasis budaya yang dikenal dengan istilah Etnomatematika. Melalui Etnomatematika pembelajaran yang dilakukan di out door mengubah pembelajaran membosankan menjadi menyenangkan.

Ditengah-tengah maraknya penggunaan digital, kita sebagai guru juga tidak lupa untuk memperkenalkan mencintai budaya pada anak didik, salah satu caranya dengan menggunakan pembelajaran Etnomatematika. “Mengikuti globalisasi baik namun tidak meninggalkan budaya”. Selain itu karakter, literasi, maupun numerasi anak didik akan tumbuh secara bersamaan. Dimana dengan pembelajaran Etnomatematika ini karakter anak akan berani, begitu juga dengan literasi anak akan terbentuk dimana anak didik dapat mengkomunikaskan apa yang dia lihat dan dia peroleh, serta numerasi akan terbentuk dimana akan didik dapat menyelesaikan dan menemukan penyelesaikan masalah yang diberikan guru.

Maka disarankan guru menciptakan strategi pembelajaran yang mendukung merdeka belajar dimana pembelajaran yang berpihak pada murid. Salah satunya dengan  Etnomatematika yang mendukung pembelajaran Merdeka Belajar. Etnomatematika pembelajaran yang menciptakan pembelajaran student oriented, pembelajaran yang menyenangkan, serta membangun karakter, literasi, dan numerasi.  

 

Ikuti tulisan menarik Erentiana Prinita Sinaga lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB