x

Pembelajaran Jarak Jauh Mapel Produktif

Iklan

Gek Ayu Hendrasuti

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 November 2021

Selasa, 30 November 2021 22:22 WIB

Jauh di Mata Dekat di Hati

Kisah Pengalaman Guru dalam Pembelajaran Jarak Jauh Mata Pelajaran Produktif sesuai konsep Merdeka Belajar

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemerintah melalui Kemendikbud telah memulai revolusi pendidikan sejak 2019 lalu, baik di tingkat dasar, menengah, hingga tinggi. Konsep yang diusung dalam revolusi ini adalah merdeka belajar di semua aspek pendidikan formal. Merdeka belajar bermakna memberikan kesempatan belajar secara bebas dan nyaman kepada siswa untuk belajar dengan tenang, santai dan gembira tanpa stres dan tekanan dengan memperhatikan bakat alami yang mereka punyai, tanpa memaksa mereka mempelajari atau menguasai suatu bidang pengetahuan di luar hobi dan kemampuan mereka. Dengan demikian masing-masing mereka tumbuh dan berkembang sesuai potensi dan kemampuannya. Perasaan nyaman ini harus diciptakan oleh seluruh komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan, baik di sekolah, rumah, maupun masyarakat. Merdeka belajar memberikan kebebasan dalam proses untuk mencapai tujuan namun dengan tetap melaksanakan semua aturan dan prosedur yang ada.

Anak yang belajar dalam kondisi menyenangkan diyakini memberikan dampak positif dalam berbagai aspek. Kondisi yang menyenangkan akan memicu timbulnya perasaan menyenangkan dalam diri anak. Perasaan senang menjadi landasan penting dalam membangun kecintaan pada belajar dan mewujudkan ketahanan belajar. Anak akan cenderung mau mempelajari semua materi yang ada dan mampu belajar dalam jangka waktu yang relatif lebih lama. Anak tidak merasa cepat bosan dan tidak mudah berputus asa ketika menghadapi materi yang menantang. Ide-ide akan mengalir deras sehingga memuncul kreativitas. Proses belajar yang dijalani dengan cara menyenangkan memungkinkan siswa mampu mengingat materi lebih banyak dan lebih lama.

Pendidikan adalah pembentukan karakter. Guru memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dasar siswa sejak dini. Pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap suatu materi, tidak menjadikan siswa cakap dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan keterampilan dan sikap yang baik, menjadi indikator keberhasilan sebuah pembelajaran sekaligus kesuksesan tujuan pendidikan.Guru yang berkarakter baik, memiliki peluang melahirkan siswa yang berkarakter lebih baik. Penguasaan metode, dan penguasaan substansi materi saja tidak cukup bagi guru. Menjadi gurunya manusia dan memiliki kasih sayang kepada siswanya serta menjadi mentor yang beretika, merupkan langkah penting yang harus dimiliki guru untuk melahirkan siswa yang berkarakter baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pembelajaran jarak jauh, istilah yang nyaris tak pernah terbayang dalam perjalanan tugas sebagai seorang guru. Masuk ke kelas, menyapa anak-anak yang manis dan sopan, mengajar dan berdiskusi merupakan rutinitas keseharian kita di sekolah.  Namun sejak Bulan Maret 2019, saat pandemic covid 19 menjadi wabah di Negara Indonesia, dan Pemerintah menerapkan Work From Home serta Learn From Home, maka Pembelajaran jarak jauh mulai akrab dalam keseharian kita.

Guru yang inovatif adalah guru yang mampu menyesuaikan diri dan berinovasi pada berbagai keadaan, termasuk situasi pandemi kali ini. Kemampuan IT sudah tidak lagi menjadi momok bagi guru, namun harus mampu dikuasai. Karena dengan penguasaan IT lah kita akan mampu melewati proses pembelajaran jarak jauh dengan baik.

Mata pelajaran yang saya ampu adalah mata pelajaran produktif di SMK Bisnis Manajemen yaitu Perbankan,  Korespondensi serta Otomatisasi dan Tata Kelola (OTK) Kepegawaian. Pada awal LFH diterapkan, sempat ada kebimbangan dalam hati, proses pembelajaran yang seperti apa yang sebaiknya diterapkan agar materi bisa tersampaikan dengan proses yang juga menyenangkan ? Beruntung sejak tahun lalu, saya sudah menggunakan platform google classroom terutama dalam menyampaikan materi atau quis ketika saya berhalangan hadir di sekolah. Dengan platform yang sama, proses pembelajaran jarak jauh dapat dilaksanakan.

Mengampu mata pelajaran Perbankan Dasar untuk seorang praktisi seperti saya mungkin jauh lebih mudah, karena menguasai ilmu baik teori maupun praktek.  Namun dengan metode pembelajaran jarak jauh, dibutuhkan kreativitas agar materi tersampaikan dengan baik. Bagaimana dengan Kompetensi menghitung jasa giro, bunga tabungan, bunga deposito, dan bunga kredit yang biasa dilakukan dengan tatap muka? Kalau hanya dengan memberikan materi berbentuk slide powerpoint, akan sukar untuk dipahami karena ada istilah , rumus dan langkah yang secara bertahap mereka pelajari. Saya putuskan untuk menyuguhkan video pembelajaran dimana langkah demi langkah dijelaskan detail dan terarah. Pertemuan selanjutnya barulah menugaskan siswa dengan pemberian soal yang berhubungan dengan materi sebelumnya. Sukses atau tidaknya transfer ilmu yang kita kirimkan bisa dinilai dari mampu atau tidaknya siswa menyelesaikan soal. Untuk menghindari kejenuhan dan supaya pembelajaran menjadi menyenangkan, saya selingi dengan memberi tugas membuat foto diri/ video dengan berseragam ala pegawai bank dalam kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas perbankan. Terbukti siswa-siswi sangat antusias pada tugas kali ini, ada yang berpose dengan membawa buku tabungan dengan caption terkait, ada yang berlagak seperti customer service. Bahagia rasanya jika anak-anak merespon tantangan dengan penuh semangat.

Sebagai Kepala Program Keahlian Manajemen Perkantoran dengan Kompetensi Keahlian yaitu Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran, mata pelajaran yang saya ampu antara lain adalah Korespondensi. Dengan latar belakang pendidikan Administrasi Bisinis dan pernah pula bekerja pada bagian administrasi, siswa menjadi sangat mudah memahami materi secara teori maupun praktik yang saya sampaikan. Kompetensi menjelaskan dan menerapkan keterampilan komunikasi lisan, selain dengan mengunggah materi berupa slide powerpoint mengenai teori komunikasi ataupun video pembelajaran simulasi percakapan di kantor,  secara acak saya akan menghubungi siswa via whatsapp. Diawali dengan mengirim tugas soal praktik menangani telepon masuk, kemudian siswa diberi kesempatan untuk mempelajari secara mandiri, pada jadwal yang sudah disiapkan saya akan menghubungi mereka satu per satu secara acak. Menyenangkan karena mereka sangat antusias menunggu telepon berdering dari gurunya. Setelah kompeten dalam menerima telepon masuk menggunakan Bahasa Indonesia, saya juga melatih mereka menerima telepon masuk dalam Bahasa Inggris.

Pembelajaran daring memang sangat tidak biasa. Menarik karena guru dituntut untuk menguasai IT, kreatif dan inovatif,  agar bisa menyuguhkan materi dengan menarik, dapat dipahami, serta menghadirkan proses yang menyenangkan. Namun ada yang terasa hilang, program Recharge  Time yang merupakan istilah saya dalam menamai agenda sesi motivasi siswa, yang dijadwalkan seminggu sekali untuk satu kelas. Dimana berisi agenda menonton video motivasi bersama, berdiskusi, sesi curhat dari hati ke hati, tidak bisa kami laksanakan di masa covid ini. Kerinduan saya menatap mata sayu mereka saat membagi cerita sendu, kerinduan ketika membelai pundak mereka dengan penuh kasih sayang kala mereka menangis pilu, kerinduan dalam menyemangati langkah mereka agar kuat dalam proses kehidupan, kapankah terobati?

Menjadi guru tidak hanya bertanggungjawab pada mengajar dengan tujuan menghabiskan materi semata, namun ada yang tidak kalah pentingnya, yaitu mendidik siswa agar menjadi manusia dengan karakter yang baik. Akan sangat mudah jika mereka berasal dari latar belakang keluarga yang sama, namun pada kenyataannya peserta didik berasal dari latar belakang kehidupan keluarga yang berbeda. Keluarga yang harmonis akan menghadirkan siswa yang manis, namun keluarga yang tidak utuh terkadang akan membentuk siswa dengan karakter yang tidak biasa. Dengan memberikan kasih sayang, merubah cara pandang mereka terhadap masalah  dan menuntun mereka agar gigih dalam berproses niscaya mereka akan selalu berada pada koridor yang benar.

Jauh di mata dekat di hati, itu harapan saya saat ini, semoga ilmu yang saya tanamkan, tetap mereka ingat meski ada halangan covid untuk bersua.

Ikuti tulisan menarik Gek Ayu Hendrasuti lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB