Merdeka Belajar dengan Pembelajaran Berdiferensiasi
Selasa, 30 November 2021 22:22 WIB
Merdeka Belajar dengan Pembelajaran Berdiferensiasi
Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu. Filosofi Ki Hajar Dewantara tersebut merupakan dasar dari paradigma medeka belajar. Implikasinya kemerdekaan belajar bagi murid yakni pendidik seyogyanya memahami kodrat alam anak dengan demikian tidak memaksakan anak untuk menguasai atau menunjukkan kemampuan yang sama pada semua murid. Pendidik harus mampu menanamkan karakter-karakter baik , mengembangkan anak sesuai potensi, minat, profil belajar, kemampuan awal , dan kebutuhan belajar murid sesuai kodrat zamannya.
Anak lahir dengan keunikannya masing-masing. Pendidik memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa setiap anak mendapat kesempatan yang sama untuk belajar dengan cara terbaik yang sesuai untuk mereka. Diferensiasi tidak hanya dapat memaksimalkan potensi murid namun juga memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempelajari berbagai nilai-nilai kehidupan yang penting nilai-nilai tentang indahnya perbedaan, menghargai makna baru dari kesuksesan, kekuatan diri , kesempatan yang setara ,kemerdekaan belajar dan berbagai nilai penting lainnya yang akan berkontribusi terhadap perkembangan diri mereka secara lebih holistik. Oleh karena itu pendidik perlu mempraktekkan pembelajaran berdiferensiasi dan mengelolanya secara efektif .
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang disesuikan dengan kebutuhan murid. Pembelajaran berdiferensiasi diawali dengan melakukan pemetaan potensi murid sebagai dasar strategi pembelajaran. Pemetahaan potensi murid meliputi kesiapan belajar minat, profil belajar murid, dan kebutuhan belajar murid.
Pembelajaran berdifrensiasi terdiri atas 3 strategi yaitu diferensiasi konten, proses dan diferensiasi produk. Diferensiasi konten didasarkan pada apa yang kita ajarkan kepada murid-murid kita. Diferensiasi konten mengakomodir kesiapan, minat atau profil belajar murid yang beragam. Diferensiasi konten berdasarkan kesiapan murid maka kita perlu menentukan jenis informasi yang harus disiapkan, Siapa yang perlu diberikan bahan-bahan belajar yang sifatnya foundational dan siapa yang akan kita berikan bahan-bahan belajar yang jenis informasinya bersifat transformatif atau transformasional. Pada bahan yang sifatnya founsational, sifat dari informasi ide-ide atau teks yang harus diakses oleh mereka juga harus di level yang mendasar. Sementara disisi lain untuk murid yang sudah siap mempelajari materi yang lebih bersifat transformasional maka kita harus siapkan bahan ajar yang sesuai yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan ide-ide misalnya kita dapat memberikan mereka tantangan, research quation, pertanyaan pertanyaan pemandu yang membantu mereka mengembangkan pemahaman dan memperluas ide secara lebih dalam
Pembelajaran berdifernsiasi konten berdasarkan kesiapan belajar murid, guru harus menyiapkan jenis informasi yang bersifat fondasional dan atau transformatif. Jenis informasi fondasional mengakomodir bagi murid yang masih di level kognitif mendasar, dan jenis informasi transformastif mengakomodir murid yang sudah siap mempelajari materi yang lebih bersifat transformasional agar mereka dapat mengembangkan ide-ide. Diferensiasi konten dari segi kesiapan belajarn juga dapat dilakukan dengan menyajikan apakah konten materi disajikan secara abstrak atau konkret. Diferensiasi konten berdasarkan profil belajar murid dengan cara menyajikan materi ajar yag dapat diakses sesuai dengan gaya belajar murid. Murid yang memiliki gaya belajar visual diberikan materi dalam bentuk gambar. Mereka yang auditori disajikan materi dalam bentuk audio.
Diferensiasi proses mengacu pada cara murid akan memahami atau memaknai apa informasi atau materi. Diferensiasi proses dapat dilakukan dengan menggunakan kegiatan berjenjang dimana semua murid bekerja membangun pemahaman dan keterampilan yang sama tetapi dilakukan dengan berbagai tingkat tantangan atau kompleksitas yang berbeda-beda. Diferensiasi proses berdasarkan minat dilakukan dengan menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan sesuai minat murid.
Diferensiasi produk dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan belajar murid sebelum menentukan penugasan produk ini. Produk yang merupakan tagihan akhir murid merupakan wujud pemahaman mereka terhadap materi yang disajikan. Produk ini berupa presentasi, karangan, pidato, karya rupa, dan lainya.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Merdeka Belajar dengan Pembelajaran Berdiferensiasi
Selasa, 30 November 2021 22:22 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler