x

Iklan

Indah Yulaikah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 27 November 2021

Selasa, 30 November 2021 22:22 WIB

Merdeka Belajar dengan Pembelajaran Berdiferensiasi


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Merdeka Belajar dengan Pembelajaran Berdiferensiasi

 

Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu. Filosofi Ki Hajar Dewantara tersebut merupakan dasar dari paradigma medeka belajar. Implikasinya kemerdekaan belajar bagi murid yakni pendidik seyogyanya memahami kodrat alam anak dengan demikian tidak memaksakan anak untuk menguasai atau menunjukkan kemampuan yang sama pada semua murid. Pendidik harus  mampu menanamkan karakter-karakter baik , mengembangkan anak sesuai potensi, minat, profil belajar, kemampuan awal , dan kebutuhan belajar murid sesuai kodrat zamannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anak lahir dengan keunikannya masing-masing. Pendidik  memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa setiap anak mendapat kesempatan yang sama untuk belajar dengan cara terbaik yang sesuai untuk mereka. Diferensiasi tidak hanya dapat memaksimalkan potensi murid namun juga memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempelajari berbagai nilai-nilai kehidupan yang penting nilai-nilai tentang indahnya perbedaan, menghargai makna baru dari kesuksesan, kekuatan diri , kesempatan yang setara ,kemerdekaan belajar dan berbagai nilai penting lainnya yang akan berkontribusi terhadap perkembangan diri mereka secara lebih holistik. Oleh karena itu pendidik perlu mempraktekkan pembelajaran berdiferensiasi dan mengelolanya secara efektif .

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang disesuikan dengan kebutuhan murid. Pembelajaran berdiferensiasi diawali dengan melakukan pemetaan potensi murid sebagai dasar strategi pembelajaran. Pemetahaan potensi murid  meliputi kesiapan belajar minat, profil belajar murid, dan kebutuhan belajar murid.

Pembelajaran berdifrensiasi terdiri atas 3 strategi yaitu diferensiasi konten, proses dan diferensiasi produk.  Diferensiasi konten didasarkan pada  apa yang kita ajarkan kepada murid-murid kita. Diferensiasi konten mengakomodir kesiapan, minat atau profil belajar murid yang beragam. Diferensiasi konten berdasarkan kesiapan murid maka kita perlu menentukan jenis informasi yang harus disiapkan, Siapa yang perlu diberikan bahan-bahan belajar yang sifatnya foundational dan siapa yang akan kita berikan bahan-bahan belajar yang jenis informasinya bersifat transformatif atau transformasional. Pada bahan yang sifatnya founsational, sifat dari informasi ide-ide atau teks yang harus diakses oleh mereka juga harus di level yang mendasar. Sementara disisi lain untuk murid yang sudah siap mempelajari materi yang lebih bersifat transformasional maka kita harus siapkan bahan ajar yang sesuai yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan ide-ide misalnya kita dapat memberikan mereka tantangan, research quation, pertanyaan pertanyaan pemandu yang membantu mereka mengembangkan pemahaman dan memperluas ide secara lebih dalam

Pembelajaran berdifernsiasi konten berdasarkan kesiapan belajar murid, guru harus menyiapkan jenis informasi yang bersifat fondasional  dan atau transformatif.  Jenis informasi fondasional mengakomodir bagi murid yang  masih di level  kognitif  mendasar, dan jenis informasi transformastif  mengakomodir murid yang sudah siap mempelajari materi yang lebih bersifat transformasional agar mereka dapat mengembangkan ide-ide. Diferensiasi konten dari segi kesiapan belajarn juga dapat dilakukan dengan menyajikan apakah konten materi disajikan secara abstrak atau konkret. Diferensiasi konten berdasarkan  profil belajar  murid dengan cara menyajikan materi ajar yag dapat diakses  sesuai dengan gaya belajar murid. Murid yang memiliki gaya belajar visual  diberikan materi dalam bentuk gambar.  Mereka yang auditori  disajikan materi dalam bentuk audio.

 

Diferensiasi proses mengacu pada cara  murid akan memahami atau memaknai apa informasi atau materi.  Diferensiasi proses  dapat dilakukan dengan menggunakan kegiatan berjenjang dimana semua murid bekerja membangun pemahaman dan keterampilan yang sama tetapi dilakukan dengan berbagai tingkat tantangan atau kompleksitas yang berbeda-beda.  Diferensiasi proses berdasarkan minat dilakukan dengan  menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan sesuai minat murid.

Diferensiasi produk dilakukan dengan  mempertimbangkan kebutuhan belajar murid sebelum menentukan penugasan produk ini. Produk yang merupakan tagihan akhir  murid merupakan wujud pemahaman mereka terhadap materi  yang disajikan. Produk ini berupa presentasi, karangan, pidato, karya rupa, dan lainya.

 

Ikuti tulisan menarik Indah Yulaikah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler