x

Coretan suara hati siswa yang menginginkan belajar bebas mengembangkan pikiran dan tidak terbebani dengan ujian

Iklan

hari purwaka

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 November 2021

Rabu, 1 Desember 2021 11:46 WIB

Merdeka Belajar: Mewujudkan Merdeka Berfikir dan Menjadi Individu Seutuhnya

Belajar merdeka dan bebas mengembangkan pikiran merupakan harapan dan keinginan siswa dan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Sudah saatnya dunia pendidikan bergerak mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran yang selama ini dijalani hanya berorientasi untuk menghadapi ujian sudah saatnya untuk ditinggalkan. Program merdeka belajar yang diluncurkan oleh kemendikbudristek dan diharapkan mampu menciptakan siswa-siswa yang berfikir kreatif dan menjadi manusia merdeka seutuhnya. Belajar merdeka mengembangkan ide-ide kreatif sesuai dengan potensi masing-masing siswa.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pendidikan adalah pintu gerbang sebuah bangsa untuk mencapai kemajuan. Melalui pendidikan inilah akan muncul anak-anak bangsa yang hebat dan siap untuk membawa bangsa ini meraih kejayaan seperti yang diharapkan oleh pendiri dan pejuang bangsa Indonesia. Berbagai macam kurikulum diadopsi dari berbagai negara maju untuk menjadikan pendidikan di Indonesia mampu bersaing dengan negara lain. Pergantian kurikulum yang sering terjadi merupakan bukti bahwa pendidikan Indonesia masih mencari bentuk yang tepat untuk diterapkan di berbagai level pendidikan yang ada. Seringnya pergantian kurikulum mengakibatkan guru yang seharusnya fokus terhadap tugasnya dalam mendidik siswa harus sibuk menyesuaikan diri dengan kurikulum yang terlalu cepat berganti.

 

Kondisi geografis Indonesia yang berbentuk negara kepulauan tidak mungkin diterapkan kurikulum yang seragam. Selain faktor geografis, kondisi sosial budaya bangsa yang beraneka ragam juga sudah saatnya difasilitasi dengan kebijakan kurikulum yang sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. Kurikulum yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah, menyesuaikan potensi kelebihan yang dimiliki setiap daerah akan menjadikan sekolah lebih bermakna dan memberikan pengalaman yang berkesan terhadap siswa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Diterapkannya program merdeka belajar oleh Kemendikbud merupakan langkah nyata dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Sekolah memiliki kebebasan dalam menyusun pembelajaran sesuai dengan potensi yang dimiliki. Tidak adanya target harus mengikuti dan meluluskan siswa melalui Ujian Nasional (UN) menjadikan guru memiliki ruang untuk menjadikan pembelajaran di kelas lebih hidup dan berwarna. Melalui program merdeka belajar, guru yang selama ini hanya mengejar dan menyelesaikan target kurikulum, memiliki kebebasan dalam mengemas pembelajaran menjadi lebih menarik tanpa khawatir target kurikulum tidak terpenuhi.

 

Program merdeka belajar menjadikan guru lebih terbuka dengan perkembangan dan wawasan dunia pendidikan. Kegiatan di kelas yang selama ini lebih banyak bersifat pemberian materi dan informasi dari guru ke siswa, sudah berubah menjadi diskusi dan berbagi informasi antara guru dengan siswa. Guru yang selama ini berperan sebagai pusat pembelajaran, sekarang berperan sebagai motivator sekaligus mentor yang bertugas untuk menggali dan membantu siswa berkembang sesuai potensi yang dimiliki. Sudah bukan waktunya lagi siswa harus pandai matematika semua, bukan saatnya lagi siswa diminta untuk mendapatkan nilai ujian 100 di mata pelajaran IPA, dan bukan saatnya lagi pelajaran seni dipandang sebelah mata. Semua pelajaran yang diajarkan di sekolah dan semua guru pengampu mata pelajaran yang ada di sekolah harus bersinergi dan saling mendukung dalam mewujudkan belajar yang merdeka sesuai dengan potensi dan keahlian masing-masing siswa.

 

Merdeka belajar yang sering disampaikan oleh Mas Menteri menjadi jalan terbuka bagi guru-guru mengembangkan ide-ide kreatif dalam mengemas pembelajaran di kelas. Melalui program merdeka belajar diharapkan dapat membuat siswa merdeka dalam berifkir, bebas mengeluarkan ide-ide yang selama ini terbelenggu karena pelajaran hanya berfokus pada ujian dan mendapatkan nilai yang bagus. Program pembelajaran yang didesain penuh keterbukaan akan membuat siswa menjadi lebih percaya diri dan berani dalam menyampaikan ide dan gagasan yang dapat memacu siswa untuk berfikir kritis. Pembelajaran bukan hanya diisi dengan benar dan salah, melainkan diskusi dan bertukar fikiran antara guru dengan siswa.

 

Tidak adanya UN dan digantikan dengan AN yang meliputi AKM, Survey Karakter, dan Survey Lingkungan Belajar merupakan salah satu langkah dalam mendukung program merdeka belajar. Tidak adanya kekhawatiran mengajar dengan baying-bayang target kurikulum menjadikan guru memiliki kebebasan dan kelonggaran dalam berkreasi, sehingga akan membuat siswa belajar dengan nyaman dan tidak ada keterpaksaan. Beban tugas, pekerjaan rumah (PR) yang selama ini menghantui akan berganti menjadi kesenangan dan ketertarikan untuk mengikuti kegiatan pelajaran di kelas. Tidak adanya bayang-bayang UN diharapkan mampu menjadi pintu bagi guru dalam mengeluarkan kemampuan dan potensi yang dimiliki siswa. Kemampuan berfikir kritis dalam menghadapi perkembangan zaman juga dibentuk dari kegiatan di kelas yang memerdekakan berfikir siswa tanpa membatasi pelajaran dengan adanya ujian.

 

Tugas berat sekaligus mulia yang harus dilalui oleh semua guru-guru di Indonesia. Menerapkan dan belajar untuk mewujudkan program merdeka belajar harus terus dilakukan. Melalui program merdeka belajar yang dilaksanakan secara baik dan konsisten diharapkan mampu menghasilkan siswa-siswa yang merdeka dalam berfikir yang akan menjadikan siswa memiliki kemampuan berfikir kritis dan menjadi individu yang berkualitas. Siswa-siswa yang berkualitas akan menjadikan bangsa ini maju dan mampu bersaing dengan negara lain.

Ikuti tulisan menarik hari purwaka lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

7 jam lalu

Terpopuler