x

Iklan

Amin Darodjatin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Desember 2021

Minggu, 5 Desember 2021 05:42 WIB

Merdeka Belajar Memotivasi Guru untuk Inovatif dan Inspiratif

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mewarnai kehidupan manusia baik dalam bekerja, bersosialisasi di seluruh aspek baik ekonomi, budaya, seni, maupun pendidikan. Saat ini pembelajaran di sekolah mau tidak mau, suka tidak suka harus sesuai dengan kemajuan teknologi di abad 21. Abad ini ditandai dengan adanya revolusi digital atau industri 4.0 seiring dengan fenomena kreativitas, inovasi dan jejaring sebagai sumber daya strategis. Sebagai generasi digital, peserta didik sangat piawai memanfaatkan teknologi informasi tanpa diajari guru atau orang tua. Oleh Sebab itu peran guru dalam abad ini yang mendukung merdeka belajar siswa dan guru mestinya adalah sebagai pembimbing, kolaborator,inspirator dan inovator.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mewarnai kehidupan manusia baik dalam bekerja, bersosialisasi  di seluruh aspek baik ekonomi, budaya, seni,  maupun pendidikan. Saat ini  pembelajaran di sekolah  mau tidak mau, suka tidak suka  harus sesuai dengan  kemajuan teknologi di abad 21. Abad ini ditandai dengan  adanya revolusi digital atau industri 4.0  seiring dengan  fenomena kreativitas, inovasi dan jejaring sebagai  sumber daya  strategis. Bagi pendidik yang proses pembelajarannya  hanya memberikan fakta, prosedur,  aksioma, teori akan dikatakan sebaga pendidik  yang gaptek, jadul  dan kurang menarik bagi siswanya. Guru bukan lagi satu-satunya sumber informasi.  Bahkan  siswa  bisa memperoleh informasi yang diinginkan mereka setiap saat, di mana saja dan kapan saja, menggunakan berbagai aplikasi yang ditawarkan  dunia maya.

Sebagai generasi digital,   peserta didik  sangat piawai memanfaatkan teknologi informasi tanpa diajari  guru  atau orang tua.  Sehingga pada akhirnya mereka akan menjadi  generasi  mekanis atau robotis.  Yaitu   cerdas dalam berteknologi namun tanpa  sebuah pembimbingan guru atau orang tua  bisa terjadi  mereka tumbuh tanpa memiliki karakter dan nilai  budaya bangsa, agama dan nilai moral  seperti yang disyaratkan dalam tujuan pendidikan Nasional  dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3 yaitu “mengembangkan potensi peserta didik  agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa  kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Ki Hajar Dewantara menjelaskan tujuan pendidikan dalam bukunya Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka seri Pendidikan, beliau menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peran guru dalam  abad ini yang mendukung merdeka belajar  siswa dan guru mestinya adalah :

  1. Sebagai pembimbing.

Peran guru hebat di abad ini bukan sekedar transfer knowledge namun juga membimbing siswa agar  berkembang sesuai tahap perkembangan psikologinya. Menemani peserta didik dalam mengolah informasi dari dunia maya, mengorganisasi informasi serta mengkomunikasikannya dengan baik. Menanamkan nilai-nilai karakter agar peserta didik tumbuh menjadi pribadi yang beretika, estetika, memiliki kepedulian tinggi terhadap sosial dan lingkungan. Peran membimbing menurut Ki Hajar Dewantara adalah  sebagai pamong. Seorang pendidik sebagai ‘pamong’ hendaknya memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.

  1. Sebagai kolaborator

Guru sebagai kolabolator  artinya dalam proses belajar mengajar ada interaksi timbal balik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan siswa dengan lingkungan belajar secara harmonis. Dalam kolaborasi guru dengan siswa, siswa berani  bertanya, menyampaikan gagasan,  bersifat kritis dan menjadikan guru sebagai tempat berbagi untuk  penyelesaian masalah yang dihadapinya. Suasana belajar yang kondusif akan terbangun dengan sendirinya saat guru mampu membangun keharmonisan dalam bentuk diskusi,  curah gagasan atau bentuk pembelajaran lainnya. Guru hebat semestinya mampu menjawab  pertanyaan kritis atau memberikan solusi permasalahan peserta didik dalam upaya menjalin kolaborasi.

  1. Sebagai inspirator

Mengajar  yang menginspirasi peserta didik  adalah mampu menumbuhkan kreativitas berpikir siswa. Mampu menumbuhkan semangat peserta didik  untuk terus mengembangkan potensinya sesuai keunikan masing-masing. Guru yang inspiratif  mampu  menginspirasi peserta didiknya untuk  berpikir progresif. Menginspirasi sekian banyak peserta didiknya untuk terus menimba ilmu pengetahuan sepanjang hayat. Guru inspiratif  akan menjadi sumber membuka cakrawala masa depan di tengah-tengah himpitan sosial kehidupan masyarakat yang majemuk.

  1. Sebagai inovator pembelajaran

Menjadi pembelajar sepanjang hayat abad ini adalah keniscayaan. Belajar melalui buku-buku yang banyak mengupas tentang teknologi pembelajaran, media pembelajaran, internet untuk pembelajaran banyak ditemukan juga di google maupun youtube. Tutorial membuat aplikasi pembelajaran, penilaian pembelajaran berbasis teknologi, bahkan video tutorial membelajarkan materi tertentu tersedia dalam chanel youtube. Semua kemudahan ini sangat membantu guru untuk berinovasi dalam kelas pembelajaran masing-masing. Pemilihan sumber belajar cetak, elektronik maupun digital, pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan abad 21, pemilihan strategi pembelajaran  membutuhkan kecerdasan seorang guru dalam berinovasi.

Inovasi pembelajaran seorang guru  akan memperkaya pengalaman belajar peserta didik (learning experience). Satu hal yang perlu dipahami bahwa peserta didik harus memhami hubungan antara ilmu yang dipelajari di sekolah dengan kehidupan nyata. Sehingga inovasi guru juga harus mendasarkan pada kontekstual teaching and learning.

Untuk berperan sebagai pembimbing, kolaborator, inspirator dan inovator   seperti paparan di atas,  bagaimana  sahabat guru    menyikapinya?

Pertama, seorang guru di tuntut untuk memperkaya diri dengan berbagai referensi terkait konten pembelajaran baik dari internet, buku, media massa maupun sumber informasi lain. Sehingga bisa berperan sebagai sumber belajar bagi siswanya.

Kedua, seorang guru perlu membekali diri dengan kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi  (TIK) sehingga mampu mengintegrasikan ke dalam pembelajaran yang sesuai dengan atmosfer siswa abad ini

Ketiga, seorang guru harus memahami tantangan dan  karakteristik pembelajaran abad 21 sehingga  diharapkan mengimplementasikan model-model pembelajaran, strategi maupun penilaian pembelajaran untuk  mewujudkan perserta didik yang memiliki kecakapan abad 21

Keempat,   melaksanakan  profesinya dengan  landasan cinta dan ikhlas. Sehingga mengeluarkan energi positif yang luar biasa yang mampu menginspirasi orang lain maupun peserta didiknya.

Kelima, mengembangkan kompetensi profesionalisme dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga menjadi pembelajar sepanjang hayat yang melahirkan karya yang hebat

Guru yang mendidik, mengajar, dan melatih peserta didiknya dengan perannya sebagai pembimbing, kolaborator, inspirator  dan inovator pembelajaran tanpa disadari telah  merdeka dalam belajar.

Salam Merdeka Belajar, 

Guru Indonesia 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Amin Darodjatin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

10 jam lalu

Terpopuler