x

Iklan

Yulia Abidah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 Desember 2021

Minggu, 5 Desember 2021 06:04 WIB

Merdeka Belajar: Pembelajaran Tidak Melulu Hanya di dalam Kelas

Pembelajaran tidak hanya dilakukan secara konvensional atau di dalam kelas, tetapi bisa juga dilakukan di luar kelas.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Istilah merdeka belajar, sering digaung-gaungkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kita, Bapak Nadiem Anwar Makarim. Dalam hal ini, merdeka belajar menitikberatkan esensi kemerdekaan dalam berpikir. Artinya, guru dan peserta didik diharapkan selalu terus berinovasi, kreatif, dan mandiri dalam pembelajaran.

 

Merdeka belajar tidak hanya diterapkan kepada peserta didik reguler, tetapi juga peserta didik berkebutuhan khusus. Asfiati & Mahdi (2020) menuturkan, “Anak berkebutuhan khusus telah memperoleh kebebasan dalam memilih lokasi sekolah tempat belajar.” Hal ini diartikan bahwa peserta didik berkebutuhan khusus memiliki kebebasan dalam melakukan pembelajaran. Tidak harus selalu berada di dalam kelas. Pembelajaran bisa dilakukan di luar kelas (outing class).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Outing class sendiri merupakan sebuah strategi yang digunakan guru dengan melakukan pembelajaran di luar kelas. Dengan mengajak peserta didik berkebutuhan khusus untuk lebih mengenal dan mengeksplorasi lingkungan sekitar, diharapkan peserta didik berkebutuhan khusus memiliki sebuah pengalaman pembelajaran yang bermakna. Artinya, pembelajaran dengan outing class bisa membekas dan berkesan diingatan peserta didik berkebutuhan khusus sehingga mereka selalu mengingat materi yang diajarkan. Selain itu, outing class merupakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik bisa lebih menumbuhkan kreativitas yang mereka miliki.

 

Pembelajaran outing class dapat dilakukan dengan mengajak peserta didik untuk mengamati lingkungan sekitar sekolah, mengidentifikasi tanaman yang ada disekitar sekolah, atau melakukan praktek menanam dan merawat tumbuhan. Guru juga bisa mengajak peserta didik unutk jalan-jalan dan meminta peserta didik untuk mengamati keadaan lingkungan dan apa yang mereka lihat di sepanjag perjalanan, jelajah alam sekitar atau guru juga bisa mengadakan kegiatan outbond sederhana bersama peserta didik. Pembelajaran outing class dilakukan dengan kegiatan yang bebas dan menyenangkan, artinya pembelajaran tidak memberatkan peserta didik berkebutuhan khusus baik secara fisik, kognitif, maupun psikis. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk hiburan peserta didik berkebutuhan khusus untuk membangun keakraban dengan sesama teman maupun dengan guru.

 

Selama ini, masih banyak guru yang melakukan pembelajaran secara konvensional, yaitu pembelajaran dilakukan di dalam kelas dengan memberikan materi dan tugas itu-itu saja. Akibatnya peserta didik cenderung mengalami kebosanan. Tidak ada salahnya bila sesekali pembelajaran dilakukan di luar kelas dengan rancangan kegiatan bebas, ringan, dan menyenangkan agar peserta didik lebih relax dan santai sehingga materi lebih tersampaikan secara optimal. Hal ini sesuai dengan konsep merdeka belajar yang bertujuan agar peserta didik bahagia dalam menempuh pendidikan. (STISIP Widuri).

 

Referensi:

Asfiati, A., & Mahdi, N. I. (2020). Merdeka Belajar bagi Anak Kebutuhan Khusus di SLB Kumala Indah Padangsidimpuan. KINDERGARTEN: Journal of Islamic Early Childhood Education3(1), 59-69.

https://widuri.ac.id/konsep-merdeka-belajar-ideal-tapi-belum-maksimal-diterapkan/

https://wahananews.co/pendidikan/OUTING-CLASS/0#post_wahana

Rahmawati, R. L., & Nazarullail, F. (2020). Strategi Pembelajaran Outing Class Guna Meningkatkan Aspek Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal PG-PAUD Trunojoyo: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini7(2), 9-22.

Ikuti tulisan menarik Yulia Abidah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler