Kami masih berjuang untuk menjalankan program merdeka belajar. Karena kemerdekaan bagi kami adalah bagaimana di tengah kekurangan yang ada dapat menanamkan nilai kepribadian  yang baik bagi peserta didik. Merdeka belajar yang kami pahami masih dalam taraf peserta didik dibantu semua pihak dapat menemukan jati dirinya, mempunyai karakter serta budi pekerti yang bisa diterima minimal oleh keluarga, dan masyarakat pada umumnya.

Belum bisa pada tahapan memberikan pelayanan tentang merdeka belajar secara utuh, karena masih membenahi kekurangan sekolah dan juga fokus pembinaan mental anak didik kami. Namun bukan berarti tidak ada upaya dari kami untuk mengembangkan aspek dan konsep  merdeka belajar di sekolah kami. Diagnosis kami lakukan pada peserta didik mengenai gaya belajar dan kemampuan yang ada mereka.

Dinamika yang beragam disertai kompleksitasnya yang ada menjadikan merdeka dalam belajar merupakan misi yang butuh perjuangan untuk dituntaskan. Lalu apakah arti merdeka belajar bagi kami? Kami mengartikan merdeka belajar sebagai  terciptanya hubungan harmonis antara siswa dengan guru khususnya agar tercipta pembelajaran yang menarik dan interaktif.

Melihat anak anak dengan tertib mengikuti pembelajaran dan tahu akan budi pekerti yang luhur bagi kami merupakan  standar minimal suatu capaian kepuasan dalam pembelajaran. Cita-cita kami sebenarnya adalah dapat melihat siswa dapat belajar dan minat mereka, belajar sesuai dengan materi yang mereka inginkan. Namun pada aplikasinya ide tersebut tidak bisa langsung serta merta diterapkan. Butuh kerjasama dengan semua pihak, baik itu internal maupun eksternal.

Walaupun tidak mudah, namun semangat dari merdeka belajar terus kami dengungkan di telinga kami. Sayup-sayup suara hati mengenai harapan dari anak-anak membuat kami tetap bersemangat untuk mengantarkan mereka menjadi insan yang nantinya dapat berdikari mandiri serta cerdas secara akal dan nuraninya. Semoga Indonesia selalu berkembang secara lebih baik dan maju.

Andik Rahmanto,

Praktisi dan Pemerhati Pendidikan.

Ikuti tulisan menarik Andik Rahmanto lainnya di sini.