x

Penerapan Merdeka Belajar melalui pemanfaatan TikTok untuk generasi milenial

Iklan

Cyntha Dirna

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 November 2021

Minggu, 5 Desember 2021 08:57 WIB

TikTok, Gaya Belajar Milenial

Merdeka belajar sangatlah berbeda dengan kurikulum yang pernah ada dan digunakan oleh pendidikan formal di Indonesia. Proses belajar yang dijalani dengan cara menyenangkan memungkinkan siswa mampu mengingat materi lebih banyak dan lebih lama, dengan kata lain tingkat retensinya lebih kuat. Dalam pandangan Ki Hajar Dewantara, merdeka belajar pada gilirannya menghasilkan kreativitas yang merupakan elemen penting bagi sebuah kemajuan. Selaras dengan program merdeka belajar, guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Mengikuti perkembangan zaman milenial guru harus tahu apa yang dibutuhkan anak zaman sekarang. Seperti halnya fenomena aplikasi TikTok yang sedang viral. Pendidikan 4.0 menuntut guru dan siswa harus cakap teknologi. Guru dan siswa harus inovatif dan kreatif terhadap kemajuan zaman. Dengan adanya pemanfaatan TikTok ini dapat mewujudakan program merdeka belajar .

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Merdeka Belajar bergema dimana-mana. Program yang telah dicanangkan oleh Mendikbud RI, Nadiem Makarim dinilai sangat tepat dilakukan. Merdeka Belajar merupakan konsep dengan arah kebijakan fokus pada suasana pembelajaran di sekolah yang menyenangkan dan tanpa adanya tekanan, baik bagi guru maupun peserta didik. Ada empat  program Merdeka Belajar yang dijalankan di tahun ajaran 2020/2021 yaitu pertama penghapusan UN digantikan dengan Asesmen Kompetensi Minimun dan Survey Karakter, kedua USBN digantikan dengan ujian, ketiga RPP dipersingkat, keempat  Zona PPDB lebih fleksibel. Kebijakan ini bertujuan untuk mengubah pola lama dalam pendidikan yang kaku dan fokus pada penguasaan materi saja. Sistem Pendidikan harus mengikuti perkembangan zaman milenial 4.0. Industri 4.0 banyak membawa perubahan dalam kehidupan manusia.

Merdeka belajar memberi peluang kepada anak dalam kebebasan berinovasi, belajar mandiri dan kreatif. Ki Hadjar Dewantara memiliki istilah sistem among, yakni melarang adanya hukuman dan paksaan kepada anak didik karena akan mematikan jiwa merdeka serta mematikan kreativitasnya (Dwiarso, 2010). Siswa harus memiliki jiwa merdeka secara lahir dan batin serta tenaganya. Merdeka belajar perlu diterapkan agar siswa dapat mencapai prestasi yang lebih baik, menjadi generasi inovatif, kreatif dan mampu membawa perubahan.

Namun untuk mewujudkan semua itu bukanlah hal yang mudah. Mendikbud, memberikan solusi sederhana, yaitu: “Mulailah dari melakukan perubahan kecil” yang dilakukan oleh “guru penggerak”. Bergerak dari hati untuk melakukan perubahan agar bisa menggerakkan orang lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Merdeka Belajar dalam Masa Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 telah menimbulkan ancaman bagi dunia pendidikan. Dampak nyata dari covid 19 di Indonesia menjadi kekhawatiran dan tantangan yang harus di lewati. Sejak Maret 2020, pemerintah melakukan upaya untuk mengurangi angka penyebaran Covid-19, dengan menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (daring). Tidak bisa dipungkiri bahwa Covid-19 menjadi salah satu pendorong penerapan sistem Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0. Guru dan siswa pun dituntut untuk beradaptasi dengan situasi saat ini. Sistem pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi informasi dan komunikasi mengharuskan lembaga pendidikan, guru, siswa bahkan orangtua agar dapat menggunakan teknologi dengan baik.

Masa Pandemi  menjadi momen untuk mempercepat transformasi pendidikan. Program merdeka belajar dapat terealisasikan. Guru mampu mengatur sendiri tujuan, cara dan penilaian belajarnya tanpa ada interpensi dari pihak lain. Tidaklah mudah menjadi guru di masa pandemi, perlu berbagai inovasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga materi esensial dapat disampaikan dengan baik. Berbagai strategi pun dirancang untuk menyampaikan bahan ajar supaya sampai dengan mudah ke peserta didik.

Demi mengikuti perkembangan zaman milenial. Sebagai guru saya harus siap dengan konsep pembelajaran yang menerapkan “merdeka belajar”. Saya mengubah konsep belajar yang monoton dan membosankan menjadi menarik dan menyenangkan. Berbagai  diklat online diikuti, seperti Quizziz, Edmodo, Examora, Komik Digital, Canva dan masih banyak lagi. Semua platform digital dipelajari hanya untuk menemukan model dan media pembelajaran yang terbaik dan menyenangkan.

Akhirnya saya memilih memanfaatkan aplikasi TikTok sebagai salah satu bentuk penerapan merdeka belajar. Media tersebut saya integrasikan ke dalam pembelajaran Seni Budaya, model pembelajaran saya rancang berbeda agar tidak membosankan. Pembelajaran harus disesuaikan dengan gaya belajar anak zaman milenial.

                                                                           Merdeka Belajar - TikTok (dokumentsi pribadi, 2020)

 

Pengalaman Menerapkan Merdeka Belajar

Di SMA Negeri 2 Indralaya Utara, pembelajaran yang tadinya secara langsung atau tatap muka, ditiadakan dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh (daring). Banyak kendala yang dihadapai dalam pembelajaran daring ini.  Kurangnya motivasi siswa untuk belajar daring dari rumah, respon orangtua yang terkesan cuek terhadap perkembangan pendidikan anaknya, keterbatasan dalam menggunakan teknologi, keterbatasan fasilitas gadget, jaringan internet yang tidak stabil bahkan keterbatasan dalam membeli kuota. Serta tuntutan penyelesaian tugas guru yang terkesan memberatkan siswa. Perlu keberanian dan usaha yang gigih agar dapat mewujudkan program merdeka belajar sesuai dengan yang diharapkan.

Setiap anak memiliki potensi, dan keberagaman. Jika pembelajaran harus selalu berpusat pada guru dan terikat sesuai kurikulum, maka anak tidak akan menjadi pribadi mandiri dan tidak akan pernah bisa menumbuhkan potensi yang ada pada dirinya. Menciptakan pembelajaran yang menarik dan berani mengambil suatu keputusan untuk mencapai hasil yang luar biasa. Dari pengalaman menerapkan merdeka belajar, saya mengintegrasikan penggunaan aplikasi yang sedang viral, agar menjadi nilai positif dan membawa manfaat dalam pembelajaran jarak jauh (daring). Saya juga memberikan reward untuk memotivasi siswa agar tertarik dan tetap semangat belajar. Reward yang diberikan juga beragam, mulai dari bonus pulsa internet gratis, bonus nilai dan pujian. Pemberian reward ini sangat berdampak bagi keberlangsungan pembelajaran. Siswa jadi terpacu menyelesaikan tantangan pembelajaran dengan baik.

Pembelajaran Seni Budaya dikemas dengan memanfaatkan aplikasi TikTok. Dikreasikan sendiri agar menumbuhkan ketertarikan antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran daring. Konten belajar pun dibuat semenarik mungkin agar siswa tidak bosan dan tetap bisa menyerap materi pelajaran meski dalam keadaan yang tidak menentu.

                                                                                             Penampilan TikTok Siswa

 

                                                                                    Penampilan TikTok Siswa

 

Tik Tok, Gaya Belajar Milenial

Tiktok merupakan platform video berdurasi singkat yang berasal dari Cina. Aplikasi Tiktok sangat digemari anak muda, orang dewasa bahkan orangtua. Fenomena tiktok saat ini membawa pengaruh bagi generasi Z (anak sekolah). Bahkan tak jarang TikTok dianggap aplikasi yang banyak mengandung kontent negatif yang tidak patut ditonton anak usia sekolah. Padahal, jika dilihat dari sisi positif, tiktok sangat membawa pengaruh dalam pembelajaran, jika tepat dalam penggunaannya. Salah satunya meningkatkan motivasi belajar anak. Inovasi inilah yang saya coba kembangkan dalam pembelajaran Seni Budaya. Mengkolaborasikan pembelajaran Seni Budaya dengan memanfaatkan fitur TikTok. Ternyata dengan TikTok, pembelajaran yang terkesan kaku menjadi lebih menyenangkan.

Media tiktok sangat cocok untuk pembelajaran Seni Budaya baik materi seni tari, seni musik, seni rupa maupun seni teater. Dari semua media yang telah saya kembangkan, TikTok sangat efektif sebagai media pembelajaran, karena memiliki banyak fitur yang dapat mengimplementasikan ke dalam pembelajaran. TikTok juga sangat mengikuti perkembangan zaman milenial, yang lekat dan dekat dengan teknologi digital khususnya gadget atau gawai. Aplikasi TikTok sering dianggap hanya membawa dampak negatif bagi dunia pendidikan. Karena sering menyajikan content yang negatif. Padahal dilihat dari sisi positifnya, Tiktok membawa kebermanfaatan jika digunakan secara tepat.

Berbagai fitur yang terdapat pada TikTok, sangat memungkinkan digunakan sebagai media pembelajaran. 

Fitur

Kegunaan

Rekam suara

Merekam suara melalui gawai, kemudian diintegrasikan ke dalam akun Tik Tok personal

Rekam video

Merekam video melalui gawai, kemudian dintegrasikan ke dalam akun Tik Tok personal

Backsound

Menambahkan suara latar yang bisa diunduh dari media penyimpanan Aplikasi Tik Tok

Edit

Memperbaiki dan menyunting draft video yang telah dibuat

Share

Membagikan hasil video

Duet

Berkolaborasi dengan pengguna TikTok lainnya.

 

Pembelajaran akan menjadi menarik jika dikemas dengan ide-ide yang kekinian. Misalnya pada materi Seni Tari, pada tahapan ini, guru mempersiapkan perangkat pembelajaran dan mulai merancang materi ajar apa yang akan diberikan untuk memudahkan siswa memahami pelajaran seni tari. Selanjutnya pertemuan pertama yang dilaksanakan secara daring, guru memberikan penjelasan tentang pokok bahasan seni tari melalui tayangan video di telegram. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu memahami dan mengerti apa itu tari, dan bagaimana cara memperagakan serta menciptakan gerak tari. Dengan kata lain siswa tidak lagi dituntut harus menghafal gerak dan menarikan tarian yang sudah ada. Siswa juga bisa bereksplorasi dan berimajenasi untuk mengembangkan kreativitas gerak tari.

Siswa bisa mencoba bergerak melakukan gerak tari pada fitur rekam video, dan menemukan musik yang ada di fitur backsound yang terdapat di aplikasi TikTok. Jelas ini sangat memudahkan siswa dalam belajar teori dan juga praktek. Mereka bisa menonton tayangan TikTok secara berulang agar lebih memahami. Dan aplikasi ini sangat menyenangkan sebagai media pembelajaran. Merdeka belajar bermakna memberikan kesempatan belajar secara bebas dan nyaman kepada anak untuk belajar dengan tenang, santai dan gembira.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengimplementasian TikTok adalah:

  • Guru menyiapkan naskah cerita sesuai dengan RPP yang sudah disusun.
  • Guru mendownload aplikasi Tik Tok di Play Store
  • Guru membuat akun TikTok, kemudian mengatur privasi pada aplikasi TikTok.
  • Untuk membuat video, guru menggunakan fitur rekam video yang bisa digunakan secara langsung. Atau jika ingin memasukkan video yang sudah ada maka bisa di unggah melalui galeri handphone.
  • Guru mulai menyunting video dan mengedit video melalui fitur yang tersedia.
  • Selanjutnya video yang dihasilkan, di share ke siswa agar bisa dilihat dan dipelajari.

 

Melalui aplikasi TikTok, dapat menumbuhkan kreativitas siswa dalam berkarya. Siswa mampu mengekspresikan dirinya secara langsung. Misalnya dalam pembelajaran Seni Tari, siswa yang awalnya kaku untuk menari, setelah menggunakan aplikasi TikTok menjadi lebih percaya diri dalam menari. Pembelajaran seni tari adalah salah satu dari empat aspek pembelajaran seni budaya. Jika dikategorikan pendidikan seni budaya merupakan unsur utama pelajaran yang dapat memberikan dasar-dasar apresiasi pemahaman serta membentuk sikap kreatif. Untuk itu guru memiliki peranan yang cukup besar dalam rangka memotivasi siswa untuk mencapai tujuan program merdeka belajar. Peran utama guru dalam pelaksanaan pembelajaran adalah mendidik dan membentuk siswa menjadi terampil. Sehingga pembelajaran yang diharapkan berpusat pada siswa dapat tercapai. Dengan adanya media TikTok, guru menjadi lebih mudah memberikan materi kepada siswa. Siswa cepat tanggap untuk menyelesaikan tantangan yang diberikan.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa TikTok dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif sesuai gaya belajar milenial yang selaras dengan program merdeka belajar. Dari pengalaman praktik pengajaran merdeka belajar yang saya terapkan, pemanfaatan TikTok sebagai bentuk gaya belajar milenial menunjukkan peningkatan capaian belajar anak sangat baik. Motivasi belajar meningkat. Dan anak tidak stress akibat tumpukan tugas yang menggunung. Dengan demikian masing-masing mereka tumbuh dan berkembang sesuai potensi dan kemampuannya.

 

Daftar Pustaka

Arsyad Azhar. 2015. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Depdiknas. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

Desfiarni. 2008. Materi Pembelajaran Seni Tari. Padang : Rineka Cipta.

Jazuli, M.1994. Telaah Teoritis Seni Tari : Komposisi dan Kreativitas Tari. Semarang : IKIP Semearang.

KOMPAS com. 2019. Gebrakan Merdeka Belajar” Berikut 4 Penjelasan Mendikbud Nadiem”, https://edukasi.kompas.com/read/2019/12/12/12591771/gebrakan-merdeka-belaajr-berikut-4-penjelasan-mendikbud-nadiem?page=all. Diunduh 1 Desember 2021 pukul 14.30 WIB.

KOMPASIANA,com. (16 Desember 2019) 07:24), Kebijakan “Merdeka Belajar” Kembalikan Literasi Pendidikan ke Khitah, https//www.kompasiana.com. Diunduh 1 Desember 2021 pukul 15.00 WIB.

Nugroho  Aji  Wisnu,  Aplikasi  Tik  Tok  Sebagai  Media  Pembelajaran  Bahasa  dan

Sastra Indonesia, ISBN: 978-602-679-21-2.

Ikuti tulisan menarik Cyntha Dirna lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler