Kontribusi Perempuan dalam Pembangunan dan Politik: Lingkup Rumah Tangga

Minggu, 5 Desember 2021 05:47 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tulisan ini menjelaskan tentang adanya kesetaraan gender dalam kontribusi peran perempuan dalam pembangunan dan politik, dalam lingkup rumahtangga.

Oleh : Abdul Rohim, Diah Aprilia dan Dandi, Mahasiswa Universitas Bangka Belitung. 

Seiring berkembangnya zaman, peran perempuan semakin diperlukan keberadaannya. Kemampuan dan kecerdasan para perempuan-perempuan Indonesia tidak bisa di anggap sepele karena mereka sudah ikut berkontribusi dalam pembangunan di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Partisipasi perempuan di berbagai bidang lain seperti di bidang pemerintahan dan politik. Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, peran dan partisipasi perempuan diberdayakan dengan di tetapkannya peraturan bahwa 30% perwakilan perempuan dalam politik. Walaupun pada faktanya tidak semua perempuan yang terjun ke dunia politik memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan dalam kebijakan pemerintahan, namun mereka mampu mewakilkan suara perempuan di level kebijakan pemerintahan.

Pandangan kita mengenai perempuan sering kali menimbulkan pro dan kontra di dalam lingkungan masyarakat saat ini. Hal itu di sebabkan karna anggapan di dalam masyarakat bahwa peran perempuan hanya sebatas mengurusi rumah tangga saja, sehingga jika bekerja dikhawatirkan lepas dari tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga. Anggapan seperti inilah yang seharusnya dihilangkan dalam masyarakat kita saat ini, sehingga perempuan mampu dan bisa membangun pertumbuhan ekonomi dalam rumah tangga.

Pada masa modern sekarang ini banyak sekali pekerjaan yang bisa dilakukan seorang ibu rumah tangga dalam menambah pemasukan keluarga. Perempuan juga harus bisa menjaga kehormatannya dalam kesetaraan gender, dan dituntut mampu membagi waktu bersama keluarga yang menjadi tugasnya sebagai seorang ibu rumah tangga.

Perempuan di ranah pembangunan sangat berperan penting dalam kesejahteraan suatu negara, perempuan tidak biasa dibiarkan tertindas serta tersisihkan. Kontribusi perempuan dalam pembangunan suatu negara terutama di fokuskan pada ruang lingkup keluarga. Dalam lingkup keluarga, perempuan berperan sebagai seorang ibu yang dimana pemegang peran dalam banyak hal seperti menata rumah, memasak, mengasuh anak, mendidik, menjadi manajer keluarga, menjadi perawat dan masih banyak yang lainnya. Peran perempuan dalam ruang lingkup keluarga secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimana peran perempuan menjadi seorang ibu yang memberikan pendidikan awal kepada anak merupakan upaya dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan bermoral. Bermula dari menciptakan keluarga yang berkualitas adalah awal dari keberhasilan dalam pembangunan, karena dalam masyarakat keluarga merupakan kelompok terkecil, yang mana jika diruang lingkup keluarga memberikan kontribusi yang baik, secara tidak langsung akan merambah pada kehidupan masyarakat dan bangsa.

Peran seorang perempuan dalam politik keluarga yaitu partisipasi dalam penentuan atau pengambilan keputusan dalam rumah tangganya. Selain itu perempuan juga berperan sebagai pendidik politik bagi anak-anaknya karena perempuan cenderung lebih dekat dengan anak-anaknya dengan waktu interaksi yang lebih banyak dalam keluarganya. Keluarga merupakan lembaga paling sederhana dan sejak lahir seorang individu akan langsung berhadapan dengan keluarganya. Pendidikan politik dalam keluarga pada anak sangat penting karena anak dididik untuk mengetahui otoritas yang dimiliki oleh kedua orang tuanya, bagaimana aturan dan nilai-nilai yang ada dalam keluarga, serta hak dan kewajiban sebagai anak. Dengan adanya pendidikan politik dalam keluarga ini dapat membentuk nilai kedisiplinan dan pertumbuhan kepribadian anak dengan kompetensi serta kecakapan dalam interaksi politik.

Dengan demikian kontribusi perempuan dalam pembangunan dan politik sangat penting, dapat dilihat peran yang pegang berada lembaga terkecil yaitu keluarga. Dan juga berada pada generasi termuda yaitu pendidikan pada anak sehingga menciptakan generasi penerus masa depan bangsa dan negara yang berkualitas, dengan pemahaman politik yang cakap serta pengetahuan dan wawasan yang luas. Dalam hal ini kesetaraan gender bagi perempuan ada, namun keberadaannya masih belum terlihat bagi pengetahuan khalayak umum karena perannya dalam pembangunan dan politik masih kecil. Sehingga pemahaman ini harus ditanamkan bagi generasi berikutnya agar terekspos dan diterima oleh berbagai pihak dengan baik. 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Dandi

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
Lihat semua