x

ilustr: Guayasamin Museum

Iklan

Salsabila Ramadhania

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 Desember 2021

Minggu, 12 Desember 2021 10:57 WIB

Nilai dalam Novel Atheis Karya Achdiat Karta Mihardja

karya ini ditulis agar pembaca mengetahui tentang nilai-nilai yang terdapat di Novel Atheis

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Salah satu karya sastra yang sangat populer di kalangan remaja sekarang adalah Novel. Novel ini merupakan bentuk karya sastra yang sangat digemari oleh semua umur, tidak hanya remaja saja berbagai kalangan umur sangat menyukai Novel. bentuk karya sastra ini paling banyak dibaca. Novel juga merupakan sebuah gambaran seorang tokoh yang diceritakan. Dalam Novel terdapat berbagai ragam genre yang sangat banyak diminati. Salah satunya Novel Atheis ini yang diterbitkan di PT. Balai Pustaka, Jakarta 1949 yang ditulis sendiri oleh Achdiat Karta Mihardja. Achdiat Karta Mihardja adalah salah satu Sastrawan di Indonesia yang lahir di Cigarut, Jawa Barat. Pada tanggal 6 maret 1911. Achdiat terlahir dari keluarga yang sangat gemar membaca, karena terlahir dari keluarga yang gemar membaca. membuat Achdiat menghasilkan banyak karya tulisan berupa karya sastra esai yang berisi tentang sastra dan kebudayaan . ia juga menghasilkan karya berupa Novel salah satunya Novel Atheis yang membawa nama Achdiat menjadi salah satu pengarang Novel ternama di Indonesia. karya sastra ini Banyak amanat dan pelajaran yang bisa kita ambil dari Novel Atheis ini. setelah novel Atheis ini terbit Achdiat diberikan hadiah tahunan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1969.

Novel Atheis

Dalam Novel Atheis menceritakan tentang seorang pemuda yang bernama Hasan. Hasan merupakan seorang pribadi yang sangat soleh dan taat pada perintah Tuhan. Hasan terlahir dari keluarga yang sangat taat pada Tuhan, terutama kedua orang tuanya yang sangat taat dan rajin ibadah. Hasan di ajarkan Pendidikan Agama oleh kedua orang tuanya dari kecil, sehingga ia tumbuh besar menjadi seorang yang sangat taat pada perintah Tuhan. Suatu hari Hasan bertemu dengan teman lamanya di tempat Hasan bekerja. Temannya tersebut bernama Rusli ia bersama dengan seorang wanita yang sangat cantik yang bernama Kartini. Ketika Hasan melihat Kartini ia merasa melihat Rukmini yang merupakan sosok yang sangat dicintai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suatu hari Hasan datang kerumah Rusli untuk berbincang-bincang, Hasan terkejut mengenai bahwa Rusli tidak mempunyai Agama atau tidak percaya oleh Tuhan. Ketika Hasan berbincang dengan Rusli, Hasan dikejutkan dengan kehadiran seorang wanita yaitu Kartini yang merupakan seorang wanita yang bebas. Kedatang Hasan kerumah Rusli untuk mengajak kedua temannya agar di jalan yang benar. Dan ingin membuat Rusli dan Kartini mempercayai keberadaan Tuhan. Ketika Hasan pergi bersama dengan Rusli dan Kartini mereka bertemu dengan Anwar yang merupakan teman dari Rusli. Anwar sama dengan Rusli tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhan, Anwar merupakan seseorang yang sangat ceria.

Setelah berteman dengan Rusli, Kartini dan Anwar. Niat Hasan untuk membuat teman-temannya untuk memepercayai keberadaan Tuhan tidak terlaksana. Karena dengan kepandaian Rusli dalam berbicara membuat Hasan terpengaruh dan tersesat. Keteguhan dan iman Hasan yang telah di didik oleh kedua orang tuanya sejak kecil mulai tidak terkendali. Perbuatan yang dilakukan Hasan mulai bebas dan jauh dari ajaran agama. Kedua orang tua hasan mendengar bahwa anaknya mulai menjauh dari ajaran agama dan mencintai wanita yang bernama kartini. Hasan ingin menikahi Kartini karena ia mencintai tetapi kedua orang tua Hasan melarang keras pernikahan tersebut. Hasan yang dilarang oleh kedua orangtuanya tetap ingin menikahi Kartini, tetapi perjalanan pernikahan mereka tidak berjalan dengan mulus.

Pernikahan yang mereka jalani tidak bahagia dan berantakan, pergaulan Kartini yang sangat bebas membuat Hasan cemburu, Hasan mengira Anwar dan Kartini selingkuh. Kejadian yang menimpa Hasan menyadarkan akan hal tentang agama dan dengan Hasan yang mempunyai penyakit TBC. Ia merasa menyesal dan berdosa setelah apa yang dia lakukan saat itu. Hasan dan Kartini akhirnya berpisah dan ia berniat untuk kembali kerumah orang tuanya untuk meminta maaf atas perbuatan yang dia buat. Hasan ingin meminta maaf untuk ayahnya, tetapi tidak lama hasan di rumah orang tuanya ayahnya meninggal dunia. Tidak lama setelah itu Hasan Meninggal dunia karena tertembak, sebelum tertembak hasan sempat mengucapkan kalimat tauhid dan mengingat Allah.

Nilai-nilai dalam Novel Atheis:

Dalam Novel Atheis ini banyak memberikan kita banyak pelajaran kepada para pembaca. Agar kita selalu berhati-hati dan kita harus pandai dalam bergaul dengan orang lain. Jangan sampai salah pergaulan yang mengakibatkan kita menjadi tersesat dan mengikuti yang tidak benar. Jangan sampai kita ingkar kepada agama, Harus memiliki wawasan yang luas serta berpegang teguh pada prinsip yang kita miliki. Jangan terlalu mudah dalam menerima hal yang baru sebelum kita mencari tau terlebih dahulu. di Novel ini juga mengajarkan kita jangan mudah percaya dengan omongan orang lain. dalam Novel ini juga diajarkan berpegang teguh pada agama. Nilai-nilai yang terdapat pada novel Atheis:

a. Nilai Moral

Nilai yang bisa kita dapatkan adalah dimana dilihat dari hubungan individu terhadap Tuhan, wujud yang terdapat dalam Nilai Moral adalah percaya kepada takdir, bertanggung jawab, kejujuran, bijaksana, hormat.

b. Nilai Pendidikan

Nilai yang terdapat di Novel Atheis menceritakan bahwa Hasan di didik oleh kedua orangtuanya dilingkungan yang sangat taat pada agama. Dan Hasan tumbuh menjadi anak yang taat oleh agama. Dalam Novel tersebut memberikan pendidikan kepada para pembaca agar meyakini suatu agama.

c. Nilai Religius

Dalam Novel Atheis ini Hasan yang selalu rajin melaksanakan ibadah. Tokoh Hasan selalu melakukan ibadah saat malam hari hal ini menandakan nilai religius dalam Novel sangat kuat.

d. Nilai Sosial

Dalam Novel Atheis kehidupan sosial pada saat itu sangat erat pada ajaran agama. Karena tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama.

 

Daftar Pustaka:

Ely Zubaidah [2013, Desember 6]. Analisis Novel Sastra Atheis. Dari https://elyzubaidah.wordpress.com/2013/12/03/12/ [diakses pada 6 Desember 2021]

Irfan Teguh [2020, Juli 8] https://tirto.id/achdiat-k-mihardja-pengarang-atheis-kisah-yang-berakhir-tragis-ctX3 [diakses pada 8 Desember 2021]

Akbar Darojat [2020, Agustus 15] https://ibtimes.id/novel-atheis-milik-achdiat-problem-taqlid-buta/ [ diakses pada 8 Desember 2021]

 

Ikuti tulisan menarik Salsabila Ramadhania lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu