x

Foto tersebut merupakan gambaran tulisan kreatif.

Iklan

Alivia Nur Azizah

Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Gelombang 1 2024 di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Bergabung Sejak: 2 November 2021

Senin, 13 Desember 2021 14:39 WIB

Tulisan Kreatif Masa Depan

Menulis merupakan kegiatan yang lumrah dilakukan oleh banyak orang. Era sekarang, menulis tidak hanya menggunakan media kertas, tetapi dapat menggunakan media lain di antaranya gawai, laptop, dan beberapa teknologi pendukung lainnya. Selain itu, menulis juga sangat penting bagi kehidupan di antaranya bercerita pengalaman hidup, berpikir imajinatif, dan lebih produktif.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat dapat berpotensi membahayakan pola pikir hoaks di masyarakat terlebih lagi generasi muda. Oleh karena itu, masyarakat dituntut memiliki pemikiran kritis, aktif, kreatif, terbuka. Pemikiran yang kritis dapat diwujudkan melalui tulisan. Tulisan hadir melalui proses kreatif dari pikiran penulis kemudian dituangkan dalam bentuk rangkaian kata. Jadi, kapan terakhir anda menulis? Padahal menulis memiliki segudang manfaat khususnya bagi penulis.

Menulis merupakan kegiatan yang lumrah dilakukan oleh banyak orang. Era sekarang, menulis tidak hanya menggunakan media kertas, tetapi dapat menggunakan media lain di antaranya gawai, laptop, dan beberapa teknologi pendukung lainnya. Selain itu, menulis juga sangat penting bagi kehidupan di antaranya bercerita pengalaman hidup, berpikir imajinatif, dan lebih produktif. Berpikir kreatif memerlukan waktu dan proses yang panjang dalam berlatih. Salah satu langkah melatih berpikir kreatif adalah menulis kreatif.  

            Keterampilan menulis merupakan modal dasar meraih kesuksesan di masa depan, namun diperlukan latihan secara berulang-ulang dan kontekstual. Menulis bukan sekadar teknik tulisan monoton, tetapi justru memberitahukan isi dari tulisan yang unik dan mudah dipahami oleh pembaca. Tulisan kreatif muncul dari rasa percaya diri dan ide-ide kreativitas penulis. Tidak heran, jika tulisan kreatif saat ini digandrungi oleh publik. Realitanya, banyak kalangan penulis yang belum menguasai kesalahan-kesalahan penulisan di antaranya penggunaan ejaan, diksi, kalimat efektif, dan kerterkaitan paragraf. Terlebih lagi, kesalahan dalam membandingkan tulisan ilmiah dan tulisan kreatif yang sejatinya berbeda. Permasalahan tersebut harus segera diatasi agar meminimalisir kesalahan dan tidak menjadi budaya sesat yang terus berkembang. Lantas, bagaimana tips mengasah kemampuan menulis? Berikut konsep jitu menulis kreatif ala Andrea Hirata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

            Menurut novelis terkenal di Indonesia itu, menulis merupakan kebutuhan yang dilakukan secara terus menerus bahkan tanpa putus seperti halnya bernapas, berjalan, dan bergerak. Menulis sudah menjadi bagian dari hidup, maka kita akan terus menulis kapan pun dan di mana pun. Penulis novel berjudul Laskar Pelangi itu menciptakan beberapa prinsip dalam menulis di antaranya writing is living, writing is expression, writing is learning curve, dan writing is tendency. Apakah wajib seorang penulis berpedoman prinsip tersebut? Ya, karena pembiasaan menulis akan menjadi keseharian yang tidak menimbulkan beban.

Prinsip writing is living merupakan naluri penulis bahwa menulis sudah menjadi bagian dari hidup dan telah keseharian yang mendarah daging. Kemudian,  writing is expression. Anggapan penulis harus membutuhkan inspirasi terlebih dahulu tidak selamanya benar. Kenyataan menurut pria kelahiran 24 Oktober 1984, menulis digunakan sebagai wadah berekspresi dan tidak perlu dituangkan melalui ide. Selanjutnya, writing is learning curve yang memandang sebagai proses belajar. Menulis adalah proses belajar untuk menghasilkan tulisan indah dan berkualitas, namun tidak bisa dilakukan secara instan. Sementara itu, writing is tendency. Menurut pria yang berasal dari Pulau Belitung tersebut penulis harus memiliki tendensi atau kecenderungan dalam tema menulis dan niat yang baik ketika menekuni dunia kepenulisan. Jadi, bagaimana problematika menghadapi kesalahan-kesalahan dalam penulisan kreatif? Berikut alternatif pembandingan antara penulisan ilmiah dan kreatif.

            Realitanya, tulisan kreatif dan tulisan ilmiah cukup berbeda dari segi pengertian. Penulisan ilmiah lebih mengarah gaya tulisan baku dan saintifik, sedangkan penulisan kreatif menggunakan tulisan fleksibel dan tidak kaku. Berikut poin-poin yang menjadi alternatif pembandingan penulisan ilmiah dan kreatif. Pertama, tujuan penulisan. Penulisan ilmiah identik dengan penelitian bersifat ilmiah yang dikembangkan secara keilmuan dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Penulisan kreatif lebih fleksibel dan dapat ditemukan di berbagai karya sastra di antaranya novel, cerpen, puisi, argumentatif, deksriptif, dan lain-lain. Tujuan penulisan kreatif untuk membuat pembaca menikmati hasil karya tulis.

            Kedua, pemilihan kata. Penulisan ilmiah memerlukan pemilihan kata yang lebih kaku dan sistematis karena bersifat akademis. Proses pembuatan tulisan ilmiah membutuhkan waktu yang lebih panjang karena pemilihan kata yang sulit dipahami oleh orang awam. Penulisan kreatif lebih bebas dan tidak terikat aturan karena mengandal imajinasi pengarang. Pemilihan kata dalam tulisan kreatif lebih bebas menjelajahi kata dan merangkai kalimat yang indah.

            Ketiga, karakteristik tulisan. Menurut Perka LIPI Nomor 4 Tahun 2021 kaidah penulisan memiliki enam sifat dasar yang dapat menentukan kualitas tulisan di antaranya logis, objektif, sistematis, andal, desain, dan akumulatif. Penulisan kreatif memiliki tiga kunci karakteristik yang mampu menarik minat pembaca, yaitu imajinatif, ekspresif, dan apresiatif.

            Proses kreativitas merupakan aspek paling penting dalam menumbuhkan kegiatan yang produktif. Setiap orang pasti memiliki nilai keunikan dan kreativitas dalam mengembangkan potensi dirinya agar terus maju dan berkembang. Seiring perkembangan zaman teknologi akan semakin pesat dan muncul berbagai inovasi yang bermanfaat bagi manusia. Masa depan identik dengan teknologi, namun tidak melulu tentang teknologi, lingkungan, sosial masyarakat, aspek-aspek demografi, dan lain-lain. Teknologi juga dapat berkolaborasi dengan pendidikan, salah satunya yaitu menulis buku. Investasi masa depan dapat dilakukan dengan menulis buku.

            Buku dapat dijadikan informasi dari keahlian yang telah dirangkai melalui kata-kata. Menulis buku bermanfaat untuk mengasah keahlian yang nyata. Tidak hanya itu, buku di masa depan akan dikemas menarik sehingga dapat menumbuhkan minat baca masyarakat. Era saat ini, telah banyak para penulis yang menggunakan media blog sebagai sarana meningkatkan tulisan kreatif sehingga terkenal di seluruh dunia. Peluang yang sangat besar ini sebaiknya dimanfaatkan oleh generasi modern agar dapat mewujudkan bangsa yang maju akan dunia literasi.

Ikuti tulisan menarik Alivia Nur Azizah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB