x

Kota Pelajar

Iklan

Ridwan Halim

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 Desember 2021

Selasa, 14 Desember 2021 06:21 WIB

Mengoptimalkan Potensi Sektor Pariwisata Sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kota Yogyakarta


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Salah satu indikator keberhasilan suatu daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah yaitu adanya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). PAD merupakan salah satu sumber keuangan yang dimiliki oleh daerah. Menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, melalui pajak daerah dan retribusi daerah. PAD adalah penerimaan yang sah, disediakan untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam jenis pajak dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Pendapatan ini juga merupakan penerimaan daerah yang berasal dari lain-lain milik pemerintah daerah. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam melaksanakan pembangunan ekonomi di suatu daerah. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka semakin tinggi pula peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu daerah.

Pendapatan asli daerah menjadi faktor yang sangat penting untuk menciptakan kemandirian daerah, dimana PAD ini akan menjadi sumber dana dari daerah itu sendiri. Salah satu sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan atau dijadikan andalan bagi pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) adalah sektor pariwisata, karena sektor pariwisata memiliki kontribusi dalam penerimaan dan penyerapan tenaga kerja. Sektor pariwisata dapat dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dengan adanya penerimaan sektor pariwisata yang berasal dari pajak hotel dan restoran, pajak hiburan dan retribusi objek wisata berupa karcis masuk ke obyek wisata. Penerimaan sektor pariwisata inilah yang nantinya menjadi salah satu penambah pendapatan asli daerah.

Kota Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan memiliki luas wilayah sebesar 32,5kilometer (km) persegi dengan kepadatan penduduk 12.781 jiwa/km persegi. Per tahun 2020 jumlah penduduk Kota Yogyakarta sebanyak 373.589 jiwa. Rinciannya, 182.019 jiwa (48,72%) berjenis kelamin laki-laki dan 191.570 jiwa (51,28%) perempuan. Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya di Kota Yogyakarta terdapat banyak sektor potensial yang dapat di kembangkan salah satunya sektor pariwisata. Pengembangan sektor pariwisata yang ada di Kota Yogyakarta berfokus terhadap wisata budaya, seperti kraton yogyakarta, taman pintar, museum kereta, gembiraloka zoo, dan lain - lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data jumlah kunjungan wisatawan kota Yogyakarta dari Tahun 2017 – 2019

Tahun

Mancanegara

Nusantara

Jumlah Total

2017

433.114

3.461.597

3.894.711

2018

219.332

4.533.019

4.752.351

2019

498.866

3.879.743

4.378.609

Sumber : BPS Kota Yogyakarta.  2020.

Menurut data BPS Kota Yogyakarta mengenai kunjungan wisatawan dalam tiga tahun terakhir dari 2017 hingga 2019, tingkat kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta berfluktuasi. Dari data tersebut terlihat jumlah wisman di Yogyakarta pada tahun 2017 sebanyak 3.894.711, dan pada tahun 2018 menglami peningkatan sebanyak 4.752.351. Namun pada tahun 2019 terjadi penurunan dibandingkan tahun 2018. Jumlah wisman pada tahun 2019 sebanyak 4.378.609 yang terdiri dari wisman sebanyak 498.866 dan wisnus sebanyak 3.879.743. Penurunan kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2019 terjadi pada wisatawan domestik, sedangkan wisatawan mancanegara mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi

Pada tahun 2020, di awal pandemi Covid 19, jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Kawasan Istimewa Yogyakarta melalui pintu masuk Bandara Adisutjipto pada Februari 2020 mengalami penurunan dari 8.371 kunjungan menjadi 7.100 kunjungan dibanding pada Januari 2020. Sementara itu, dibandingkan Februari 2019, jumlah wisman pada Februari 2020 turun sebesar 26,07 persen.

Data Wisatawan mancanegara dan Nusantara di Destinasi Wisata Kota Yogyakarta Bulan Februari 2020

No

Destinasi Wisata

Wisman

Wisnus

1

Kraton Yogyakarta

12,630

37,690

2

Taman Pintar

-

105,786

3

GembiraLoka Zoo

213

111,055

Jumlah

1,476

220,610

Total

222,086

Sumber : Data hasil survei 2020

Menurut data tersebut, jumlah kunjungan wisatawan asing dan wisatawan domestik ke tempat wisata Yogyakarta dilakukan di berbagai destinasi wisata seperti Keraton Yogyakarta, Taman Pintar dan Kebun Binatang Gembira Loka. Hasil survei menunjukkan bahwa di Keraton Yogyakarta terdapat 12.630 wisatawan mancanegara dan 37.690 wisatawan nusantara, 105.786 wisatawan nusantara di Taman Pintar, 213 wisatawan mancanegara dan 111.055 wisatawan nusantara di Gembira Loka Zoo.

Dengan banyaknya jumlah wisatawan baik itu wisatawan mancanegara maupun nusantara tentu saja akan memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan asli daerah di Kota Yogyakarta. Hal ini dikarenakan oleh para wisatawan yang datang berwisata yang dimana nantinya akan menimbulkan gejala konsumtif untuk produk-produk yang ada di daerah tujuan wisata sehingga akan memingkatkan pendapatan asli daerah. Selain itu, dengan adanya wisatawan ini maka dapat memunculkan peluang wisatawan melakukan pengeluaran sehingga akan meningkatkan PAD melalui penerimaan yang bersumber dari retribusi, obyek pajak, pajak hotel maupun pajak restoran.

Upaya Pengoptimalan Potensi Sektor Wisata di Kota Yogyakarta

Setiap Pemerintah Daerah berupaya keras meningkatkan perekonomian Daerahnya sendiri termasuk meningkatkan perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Disamping pengelolaan terhadap sumber Pendapatan Asli Daerah yang sudah ada perlu di tingkatkan dan Daerah juga harus selalu kreatif dan inovatif dalam mencari dan mengembangkan potensi sumber PAD sehingga dengan semakin banyak sumber sumber PAD yang dimiliki, Daerah akan semakin banyak memiliki sumber pendapatan yang akan dipergunakan dalam membangun Daerahnya. Salah satu upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah yaitu dengan mengoptimalkan potensi dalam sektor pariwisata.

Keragaman industri pariwisata yang dimiliki merupakan potensi untuk menarik wisatawan agar dapat berkunjung ke destinasi wisata yang ada. Pemerintah Kota Yogyakarta telah melakukan upaya mempercantik berbagai tempat wisata agar dapat menarik wisatawan ke Yogyakarta dalam waktu yang lebih lama. Pemerintah Kota Yogyakarta harus menyadari bahwa sektor pariwisata yang ada merupakan sektor unggulan, karena kota Yogyakarta termasuk dalam wilayah yang unik dan tetap mempertahankan budayanya. Keunikan ini tentu bisa menarik jumlah wisatawan lebih banyak lagi. Dinas Pariwisata Yogyakarta harus berupaya untuk mencapai tujuan kunjungan wisatawan dengan terus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.

Melalui Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kota Yogyakarta 2015 – 2025 yang dimana pada Pasal 10 dijelaskan bahwa Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Destinasi Pariwisata meliputi: a. pembangunan pariwisata berbasis wilayah; b. pembangunan daya tarik wisata; c. pembangunan fasilitas umum pariwisata; d. pembangunan aksesibilitas dan/atau transportasi; e. pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan; dan f. pengembangan investasi di bidang pariwisata. Strategi tersebut tentunya sebagai sarana untuk meningkatkan jumlah kunjungan serta lama tinggal wisatawan di Kota Yogyakarta. Selain itu, pariwisata Kota Yogyakarta juga mengembangkan Kampung wisata sebagai daya tarik wisata. Pada pasal 19 dijelaskan bahwa pembangunan kampung wisata dilaksanakan melalui perintisan kampung wisata, pengembangan potensi yang menjadi ciri khas kampung wisata dan peningkatan kualitas dan daya saing produk wisata.

Selain itu, Pemkot Yogyakarta dan masyarakat sekitar tentunya harus terus bekerja keras untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Pemerintah di sini harus terus bekerja sama dengan pihak – pihak di kota lain dan pihak swasta untuk mendukung promosi tempat wisata tersebut.  Kontribusi pendapatan melalui pajak yang merupakan prospek utama dari pendapatan daerah disini juga belum mencukupi karena pemerintah disini juga terus-menerus melakukan pembangunan-pembangunan guna mendukung akses ke tempat wisata tersebut.

Terakhir, pengembangan pariwisata perlu didorong untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Pemerintah daerah, swasta dan masyarakat perlu bersinergi dalam pengembangan industri pariwisata daerah agar tercapai pengelolaan pariwisata yang baik di segala bidang penunjang nya, yang nantinya akan berdampak signifikan terhadap daya tarik wisata dan yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan asli daerah, pendapatan masyarakat, dan berkontribusi pula terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Ikuti tulisan menarik Ridwan Halim lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler