x

Usman Hamid seorang Aktivis yang memperjuangkan Hak Asasi Manusia

Iklan

sangpemikir

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 6 Oktober 2021

Selasa, 14 Desember 2021 14:38 WIB

Mengenal Sosok Akademisi dan Aktivis HAM, Usman Hamid

Seorang lulusan dari Universitas Trisakti Sarjana Hukum tahun 1999. Usman yang merupakan seorang aktivis HAM ini memiliki konsen dibidang HAM. Mengapa demikian? Usman masih ingin terus memerjuangkan mengenai martabat kita sebagai seorang manusia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Walaupun kekerasan oleh negeri dinilai sudah berkurang, tetapi kekerasan dari suaru kelompok masyarakat masih sering terjadi. Hal ini dipicu dari politik, relasi ekonomi, dan juga struktur masyarakat.

Untuk bisa terus konsisten menjunjung tinggi nilai HAM, menurut Usman dengan mendekatkan diri dengan kelompok yang paling otentik. Usman meakini bahwa semua keinginan baik akan diberikan jalan dan tempat yang baik.

Memiliki sudut pandang yang bisa dilihat dari berbagai arah tentu dilatar belakangi oleh pengalaman-pengalam berharga. Sebelum menjadi seorang akademisi di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentara, Ternyata ditahun 1998 hingga 1999 Usman pernah menjadi seorang Relawan Kontras Pembelaan Korban Kekerasan Negara dan juga menjadi seorang ketua senat Fakultas Hukum. Ia memulai menjadi seorang aktivis HAM ini dari lingkungan kampusnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebenarnya Usman sudah sejak 1998 bergerak dan menjadi seseorang relawan yang konsen mengenai Hak Asasi Manusia. Di tahun ini juga ia sudah bergabung dengan Tim Penuntasan Kasus 12 Mei Presidium Mahasiswa Usakti. Memiliki kesadaran akan Hak Asasi Manusia, Terbukti bahkan di tahun 2005 – 2006 ia pernah menjabat sebagai seorang Sekretaris Eksekutif Komite Aksi Solidaritas untuk Munir.

Ternyata sebelum menjadi seorang aktivis HAM, Usman sangat aktif dengan bandnya. Tetapi di bulan Mei 1998, ada kejadian penembakan mahasiswa Universitas Trisakti yang sangat memakan banyak korban membuat Usman tergerak dan terjun sebagai seorang Aktivis Hak Asasi Manusia.

Tentu memiliki peran sebagai relawan bukanlah tugas yang mudah tetapi tidak berat juga untuk melakukannya. Tetapi memiliki tanggung jawab yang besar adalah salah satu tantangan dan nilai plus untuk bisa mengembangkan diri agar tetap perduli akan hak yang seharusnya dimiliki sebagai manusia.

Dengan kegigihannya dalam mencari infomasi dan memiliki perhatian mengenai Hak Asasi Manusia, Usman ternyata bukan orang yang tidak memiliki perhatian dengan dunia pendidikan. Menjadi seorang lulusan hukum Trisakti, menuntut ilmu di Legal Aid Institute (LKBH) Usakti. Ia bisa dikatakan haus akan ilmu dan bisa mengejarnya hingga batas tak terhingga. Ia tidak lelah mencari ilmu, tahun 2003 ia menunjungi Visiting Scholar di Colombia Univeristy, dan juga menemba ilmu pada Human Right Watch, New York.

Usman bukanlah orang sembarang yang mana ia merupakan anak dari seorang tokoh Nahdatul Ulama (NU), dan ibunya pernah menjadi seorang Fungsionaris Partai Golkar.

Pengalam karir dan juga didunia organisasinya, Usman sudah tidak perlu diragukan lagi. Pada pemili 2009, ia banyak ditawari oleh partai-partai besar. Dengan segala tawaran yang diberikan, Usman berpendapat bahwa berjuang untuk Indonesia tidak harus duduk di kursi pejabat. “Saya sudah nyaman dan sangat bersyukur dengan segala yang sudah saya lakukan, itu cukup mententramkan batin” Ungkap Usman.

Menjadi seorang aktivis HAM tentu bukan hal yang mudah, ia kerap mendapatkan teror seperti yang alm Munir dapatkan. Hingga (alm) ibunya mendapat pesan singkat, panggilan tidak dikenal dan misterius, bahkan sang ibu pernah ditawari uang dan juga kamar hotel.

Parahnya saat ia masih menjabat sebagai relawan kontras, kantor Kontras pernah mendapatkan serangan dari sekelompok orang tak dikenal. Segala bentuk ancaman telah Usman dapatkan, seperti alm Munir.

Yang membuat Usman bertahan dengan Kontras ini karena hadirnya kesadaran dalam berperan untuk membangun masyarakat dalam pemenuhan HAM. Menjadi relawan dengan konsen Hak Asasi Manusia ini diharapkan dapat membuat masyarakt lebih kuat dan percaya akan martabatnya.(*)

Ikuti tulisan menarik sangpemikir lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu