x

beberapa contoh senam ibu hamil

Iklan

haikal luthfi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 Agustus 2020

Senin, 20 Desember 2021 11:19 WIB

Mengenal Kehamilan Ektopik, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Salah satu kelainan yang tak luput terjadi pada ibu hamil yaitu kehamilan ektopik. Kondisi ini ternyata bisa membahayakan bagi penderitannya. Apa penyebabnya? Serta bagaimana cara mengobatinya. Nah, simak ulasan selengkapnya!

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Terkadang kehamilan tidak melulu berjalan dengan lancar. Ada suatu keadaan yang mana harus diwaspadai oleh ibu hamil. Yup, fenomena ini disebut juga dengan istilah kehamilan ektopik.

Kehamilan ektopik adalah suatu kondisi hamil di luar kandungan atau rahim, atau ketika sel telur yang dibuahi tumbuh pada tempat lain di luar rahim. Kondisi ini tentunya amat sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan pendarahan hebat sehingga membutuhkan penanganan medis lebih lanjut. 

Meskipun ada juga pada kasus-kasus tertentu, kehamilan ektopik dapat hilang tanpa pengobatan. Biasanya tanpa gejala atau gejalanya sangat ringan. Menurut dr. Gorga I.V.W Udjung, Sp. OG, seorang dokter spesialis kandungan di RSIA Bunda Jakarta, dalam sebuah artikel kehamilan ektopik dapat berisiko tinggi yang menyebabkan infeksi pada organ intim wanita.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Infeksi yang terjadi berulang pada organ intim wanita bisa menyebabkan kuman migrasi naik ke saluran tuba falopi. Pada saluran inilah tempat berkumpulnya ciliata (rambut getar) yang bisa membantu pergerakan embrio masuk ke dinding rahim. Saat kuman masuk ke saluran tersebut, maka ciliata tidak bisa melanjutkan tugasnya dengan baik. Di saluran ini pulalah akhirnya embrio berkembang dan bukannya menuju ke dinding rahim.

Penyebab

Meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti, ini sering kali dikaitkan dengan terjadinya kerusakan pada bagian tuba falopi. Sebab bagian ini merupakan saluran penghubung antara indung telur dan rahim. kerusakan pada organ ini biasanya disebabkan oleh berbagai faktor yaitu:

  • Faktor genetik atau keturunan keluarga.
  • Kondisi bawaan lahir.
  • Ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.
  • Masalah peradangan yang disebabkan adanya infeksi atau prosedur medis.
  • Terjadinya perkembangan organ reproduksi yang tidak normal.

Pengobatan 

Pengobatan kehamilan ektopik harus dilakukan demi mencegah komplikasi yang lebih serius. Prosedur ini dapat dilakukan dengan obat-obatan atau pembedahan untuk menghentikan pertumbuhan jaringan ektopik. Adapun dikutip dari berbagai sumber, metode pengobatan hamil ektopik sebagai berikut:

1. Obat Methotrexate

Merupakan tindakan pengobatan yang dilakukan demi menghentikan pertumbuhan sel ektopik yang sudah terbentuk pada tubuh pasien. Berdasarkan American Academy of Family Physicians (AAFP), obat yang umum diberikan untuk mengatasi masalah tersebut ialah methotrexate.

Methotrexate dianggap lebih aman serta risiko kerusakan tuba falopi lebih minim terjadi. Tetapi, obat ini dapat menyebabkan wanita tidak mengalami kehamilan selama beberapa bulan setelah mengonsumsinya.

2. Operasi pembedahan

Tindakan operasi pembedahan biasanya dilakukan oleh ahli medis atau dokter dengan cara mengangkat jaringan ektopik dan bagian tuba falopi yang menjadi tempat menempelnya jaringan itu berada. Terdapat dua metode operasi yakni:

Laparoskopi

Dokter akan membuat beberapa sayatan kecil di perut bagian bawah untuk mengambil jaringan tersebut dengan memasukkan berbagai instrumen bedah. 

Laparotomi

Berbeda dengan operasi laparoskopi, pada operasi laparotomi biasanya dokter akan diambil dengan cara membuat sayatan besar untuk mengangkat jaringan ektopik. Sehingga perbedaan antara keduanya hanya pada panjang sayatan saja.

Operasi Laparotomi juga dapat dilakukan pada pasien yang kondisinya tidak memungkinkan untuk dilakukan laparoskopi. Misalnya, pasien yang telah menjalani operasi panggul dan diperkirakan memiliki perlengketan yang tebal. 

Perdarahan ringan serta pembekuan darah kecil mungkin dapat dialami oleh pasien pasca operasi. Bahkan kondisi ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu. Sehingga, biasanya ​dokter akan memberi petunjuk khusus mengenai perawatan setelahnya. Tujuan utamanya ialah demi menjaga sayatan supaya tetap bersih dan kering selama proses penyembuhan.

Ikuti tulisan menarik haikal luthfi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu