x

Iklan

Aryo Aldi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 2 Januari 2022

Minggu, 2 Januari 2022 21:55 WIB

Analisis Terjemahan Al-Quran, Hadis, dan Qoul Ulama

Menganalisis tiga teks terjemahan berbahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia, dimana teks tersebut terdiri dari ayat Al-Qur’an (QS. Saba’[34]:13), hadist Nabi, dan Qoul ‘Ulama.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Al Quran adalah firman-firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup (Muchtar, 2001: 2). Al Quran secara teks memang tidak berubah, tetapi penafsiran teks selalu berubah sesuai dengan ruang dan waktu manusia. Secara terminologis, hadist dimaknai sebagai ucapan dan segala perbuatan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. sedangkan Qoul Ulama’ adalah kalam, kalim, atau pendapat para ulama.

Disini saya akan menganalisis tiga teks terjemahan berbahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia, dimana teks tersebut terdiri dari ayat Al-Qur’an (QS. Saba’[34]:13), hadist Nabi, dan Qoul ‘Ulama.

Pembahasan:

  • Al-Qur’an:
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

يَعْمَلُوْنَ لَهٗ مَا يَشَاۤءُ مِنْ مَّحَارِيْبَ وَتَمَاثِيْلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُوْرٍ رّٰسِيٰتٍۗ اِعْمَلُوْٓا اٰلَ دَاوٗدَ شُكْرًا ۗوَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ

Artinya: Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur. ( QS. Saba’[34]:13)

Analisis:

وَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ

Artinya: Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.

Menurut bahasa, syukur adalah suatu sifat yang penuh dengan kebaikan dan rasa menghormati serta mengagungkan atas segala nikmat-Nya, baik diekspresikan dengan lisan, dimantapkan dengan hati maupun dilaksanakan dengan perbuatan. Berdasarkan surat ini, ungkapan rasa syukur bisa dilakukan dengan mengakui dan meyakini bahwa nikmat tersebut hanya datang dari Allah. Kemudian, dengan bekerja atau melakukan tindakan sesuai dengan ridha Allah, melihat kekurangan diri sendiri dan kemudian bersyukur atas karunia Allah SWT, berterima kasih atas segala nikmat yang diberikan-Nya, dan menambah ketaatan dalam menjalankan perintah-Nya, sebab masih banyak manusia yang ingat atas karunia Allah. Orang yang enggan bersyukur serta mengingkari nikmat Allah adalah bentuk pembangkangan terhadap perintah Allah.

Menurut Imam Ghazali, syukur tersusun dari tiga hal, yaitu: 1. Ilmu, 2. Hal (keadaan), dan 3. Amal (perbuatan). Ilmu dalam artian menyadari bahwa kenikmatan yang diterimanya itu semata-mata dari Allah SWT. Hal (keadaan) dimaksudkan untuk menyatakan kegembiraan atas kenikmatan yang diperoleh dari Allah SWT. Kemudian amal digunakan untuk menunaikan sesuatu yang menjadi tujuan dan memberi kenikmatan sesuai dengan perintah Allah SWT.

  • Hadist:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الَّلهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى الَّلهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَشِيْرٌ مِنْ النَّاَسِ الصِّحَّةُ وَاْلفَرَاغُ

Artinya: “Dari Ibnu Abbas, dia berkata : Nabi SAW bersabda : “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, yaitu kesehatan dan waktu." [HR Bukhari].

Analisis:

Kesehatan dan waktu senggang adalah dua kenikmatan yang seringkali dilalaikan oleh kebanyakan orang. Hal ini sejalan dengan hadist diatas. Terkadang, mayoritas manusia masih banyak yang tertipu jka diberikan nikmat oleh Allah SWT, padahal setiap nikmat yang diberikan pasti akan dipertanggungjawabkan, termasuk nikmat kesehatan dan waktu senggang. Banyak manusia yang memiliki kondisi badan yang sehat, tetapi tertipu dengan kesehatannya. Maksudnya ia tidak menggunakan kesehatan tersebut untuk taat kepada Allah SWT, melainkan menggunakan kesehatan itu untuk melakukan kemaksiatan. Tak lain juga dengan waktu luang yang dimiliki oleh manusia. Waktu adalah sesuatu yang terus berputar dan tidak akan berputar kembali lagi. Karena hal itu, banyak manusia yang menyesali hidupnya karena menghabiskan waktu dan menyia-nyiakan umurnya begitu saja.

Kesehatan dan waktu adalah nikmat yang patut disyukuri. Kedua hal tersebut haruslah terkumpul dalam diri manusia. Jika manusia tersebut bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, niscaya Allah akan menambah nikmat tersebut.

  • Qoul Ulama:

أَخي لَن تَنالَ العِلمَ إِلّا بِسِتَّةٍ سَأُنبيكَ عَن تَفصيلِها بِبَيانِ ذَكاءٌ وَحِرصٌ وَاِجتِهادٌ وَبُلغَةٌ وَصُحبَةُ أُستاذٍ وَطولُ زَمانِ

Artinya: “Syarat mendapatkan ilmu itu ada enam. (Yakni) cerdas (sehat akal), rakus yaitu rakus dalam menyerap ilmu-ilmu, bersungguh-sungguh, cukupnya modal (harta, kemampuan, dan usaha yang keras), guru yang mengajarkan, dan waktu yang lama”

Petikan Nadzam (Syair dan doa) di atas merupakan salah satu dari sekian yang tertulis dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim karya Syekh Az-Zarnuji.  Kitab tersebut berisi Nadzam tentang bagaimana seseorang menuntut ilmu diiringi dengan adab.

Cerdas (sehat akal), rakus (dalam menyerap ilmu), bersungguh-sungguh, cukup modal (harta, kemampuan, dan usaha yang keras), guru yang mengajarkan, dan waktu yang lama merupakan enam elemen yang wajib dimiliki oleh para santri di dalam dunia pesantren. Hal ini dilakukan karena agar ilmu yang dipelajari santri tidak berujung pada kesombongan dan merasa paling pintar.

Perintah untuk menuntut ilmu sudah ada di dalam islam sendiri, yaitu perintah untuk menuntut ilmu dari kandungan hingga liang lahat. Selain itu, ilmu yang dicari pun tidak boleh dibarengi dengan aktivitas-aktivitas yang merugikan (kemaksiatan).

 

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hikam, Abu Tauhiid. (2019). The Essence Project: Rahasia Manifestasi (Penciptaan). Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Hardi, Wiwit. (2020). 2 Nikmat yang Dilalaikan. Diakses dari https://muslimah.or.id/7233-2-nikmat-yang-banyak-dilalaikan.html, pada tanggal 28 Desember 2021, pk. 00.26.

Nashrullah, Nashih. (2019). 3 Bentuk Syukur Nikmat Menurut Imam Al-Ghazali. Diakses dari https://www.republika.co.id/berita/q1l1g3320/3-bentuk-syukur-nikmat-menurut-imam-alghazali, pada tanggal 27 Desember 2021, pk. 23.40.

Damayanti, Imas. (2020). 6 Bekasl Wajib Menuntut Ilmu dan Pengalaman Imam Syafii. Diakses dari https://republika.co.id/berita/qgumrd320/6-bekal-wajib-menuntut-ilmu-dan-pengalaman-imam-syafii, pada tanggal 28 Desember 2021, pk. 01.06.

Rosyad, Aftonur. (2015). Telaah Atas Penafsiran Al Quran Menggunakan Qaul Sahabat. Jurnal Ulul Albab,16(2). 250

Ikuti tulisan menarik Aryo Aldi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler