Corona virus Disease atau sering disebut COVID-19 saat ini telah menjadi perbincangan di seluruh penjuru dunia. Awalnya muncul di sebuah kota bernama Wuhan, China. Sebuah kejadian yang awalnya tidak terbayangkan sebelumnya akan menjadi separah ini.
Fenomena yang dapat mematikan banyak sektor disuatu negara, bukan perang senjata, melainkan perang terhadap sebuah mikroorganisme, sehingga memaksa manusia untuk merubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Disamping itu, bertambahnya angka kematian ini menyebabkan sebagian kalangan panaroid dan cemas.
Selama pandemi COVID-19 ini pula, masyarakat terpaksa untuk tetap #DirumahAja demi memutus rantai penyebaran virus. Hal ini berdampak pada bertambahnya jumlah orang yang menghabiskan waktunya dengan berselancar di media sosial.
Beberapa pemerintah daerah memutuskan mulai menerapkan metode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan). Di Universitas Aisyiyah Yogyakartai memilih beberapa aplikasi untuk menjadi sarana belajar online/daring. Aplikasi yang digunakan adalah WhatsApp, Zoom, Google Meeting, Google Drive, Google Classroom, Discord, YouTube, Instagram dan E-learning (lensa unisa).
Pembelajaran menggunakan Zoom dan Wa Group menjadi salah satu aplikasi favorit, karena memudahkan dosen menerangkan materi. Zoom dan Wa juga menyajikan beberapa fitur yang mudah digunakan. Fitur Zoom meliputi share screen ketika dosen menjelaskan materi supaya bisa lebih dimengerti mahasiswa, raise hand ketika mahasiswa ingin bertanya, dan juga bisa menyalakan/mematikan kamera dan mikrofon ketika ingin digunakan.
Selanjutnya fitur Wa yang lebih praktis dan mudah digunakan, seperti pesan pribadi, penyampaian pesan dalam grup, melampirkan foto dan video, file seperti word ataupun pdf, dan juga dapat mengirimkan pesan suara. Untuk memberikan materi dan penugasan, dosen pun kadang mengirimkan melalui Wa. Materi yang diberikan berupa foto, video, file, serta pesan suara. Dan kadang jika masih ada yang belum paham mengenai materi yang disampaikan, maka dibukalah forum tanya jawab pada grup yang sudah di buat.
Hanya saja kekurangannya pada keterbatasan akses internet, kuranganya interaksi antara dosen dengan mahasiswa, pemahaman terhadap materi dan minimnya pengawasan dalam belajar.
Ikuti tulisan menarik Diah Nry lainnya di sini.
