x

Iklan

Vina Melani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 Januari 2022

Jumat, 11 Februari 2022 16:10 WIB

Hijab Pertama

artikel narasi dari penulis amatir yang akan membagikan pengalamannya bersama hijab

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Apa si yang pertama kali muncul dibenak kaum hawa ketika mendengar kata hijab?

°Definisi hijab

Yang lumrah sering terdengar dalam telinga kita hanya sekedar kain yang melingkar menutupi kepala yang digunakan oleh wanita muslim, dengan segala model, bahan dan motifnya bukan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ya, whatever about hijab semua hawa pasti punya definisi masing-masing tentang hijab, fungsi, estetika dan lainnya. Kalian tahu gak si? Padahal hijab memiliki makna yang luas loh! Berikut sedikit pemaparannya,

Hijab (حجاب) Adalah kata dalam bahasa arab yang berarti penghalang atau penutup. Hijab adalah segala hal yang menutupi sesuatu untuk ditutupi atau terlarang untuk menggapainya. Hijab bukan sebatas yang menutupi kepala, menutupi rambut, atau menutupi tubuh bagian atas saja. Namun hijab mencakup semua yang menutupi aurat, baik itu lekuk tubuh dan perhiasan wanita dari ujung rambut sampai kaki. Seperti tabir tirai atau penghalang lain yang di pasang di mesjid atau musholla itupun bisa disebut dengan hijab.

Tapi fokus saya di artikel ini ialah hijab yang dikenakan oleh kaum wanita yaitu jilbab tapi saya lebih akrab menyebutnya dengan hijab.

°Mengapa Hijab?

Lalu pernah ga si kita bertanya-tanya mengapa Hijab itu sangat penting dan wajib sekali bagi kaum wanita muslim? Pertanyaan itu pernah muncul juga didalam hati saya tepatnya ketika saya duduk dibangku SMP. Kala itu saya berasumsi bahwa kenapa kita harus memakai hijab? Bukankah hijab adalah suatu hal yang sangat kuno, jadul, ketinggalan zaman dan hijab sepertinya merepotkan gerak, serta sangat gerah jika dipakai.

Saya rasa kita semua khususnya perempuan yang dahulunya belum berhijab, pasti memiliki asumsi yang sama seperti diatas. Dan mengapa asumsi tersebut bisa muncul, dikarena kan belum sampainya kita kepada ilmu yang berkaitan dengan hijab, alhasil kita dengan mudah menjudge dan berkesimpulan buruk padahal kita belum memahami makna dan tujuannya.

Akan banyak alasan yang logis ketika seorang perempuan memutuskan untuk berhijab, begitupun apa yang terjadi dengan saya. Waktu membawa saya percaya bahwa hijab sangatlah penting bagi perempuan, ketika itu sakit membawa saya pada kondisi titik balik hidup terbaik bagi saya. Ketika keadaan membaik, saya memulai hidup kembali dengan memakai hijab. Mengapa hijab? Mengapa tidak langsung berniat memperbaiki sholat? Atau langsung ingin bersedekah? *Tetapi hal itu juga penting dan akan saya perbaiki satu persatu

Karena waktu itu hati saya sangat yakin bahwa sakit yang saya alami dimulai dari aurat yang terlihat oleh banyak pasang mata sehingga pancaran mata tersebut bisa mengundang dosa berbuah petaka kemudian menimpa diri saya. Wallahu’alam.

Padahal sebetulnya memang sakit adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah dan cara terbaik untuk turunnya hidayah Allah agar saya percaya bahwa hijab tidak seburuk apa yang saya kira. Dan hijab bisa membawa wanita pada kemuliaan serta keselamatan.

°Hijab, distraksi dan kekuatan

Setelah bulat memutuskan niat untuk berhijab, apakah dengan mudah saya mengenakannya? Tentu tidak, ini sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Surah Al-Ankabut : 2

أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓا۟ أَن يَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

 "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?"

Ujian demi ujian bermunculan, dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, pertemanan, lebih-lebih jika kita terlahir didalam circle yang notabene nya jauh dari ilmu agama, dan alim ulama. mereka yang melihat saya tidak biasa berhijab dan kini sering terlihat mengenakannya menjadi aneh, kata kata guyon menyakitkan bermunculan, saya menjadi pesimis terkadang sesekali ingin mengurugkan niat, alhasil saya sering buka pasang hijab karena terlalu mendengarkan celaan orang sekitar. Akan tetapi ketika niat kita lurus dan di barengi dengan semangat yang kuat in shaa allah, apapun ujian dan cobaannya kita akan kuat menghadapinya seperti yang terkandung dalam Firman ALLAH SWT dalam Surah Al-Baqarah : 286

 لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."

Berarti apapun yang menimpa kita Allah memberikan jaminan bahwa kita mampu melewatinya, dan Alhamdulillah berkat pertolongan Allah saya mampu untuk terus mempertahankan hijab walaupun masi sampai detik ini guyonan-guyonan pedih itu Masi sering hinggap, tetapi saya mampu berdamai dengan itu semua menganggap bahwa itu hanya angin yang lalu lalang saja. Apakah ini semua sudah cukup, belum juga.

Ternyata setelah selesai komitmen untuk terus berhijab saya membaca perintah Allah selanjutnya dalam surah Al-Ahzab : 59

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Setelah saya membaca perintah Allah dalam ayat tersebut saya memiliki 2 kesimpulan untuk diri saya,

Yang, pertama, setelah saya mengenakan hijab, ternyata hijab saya belum sempurna dan hijab saya belum sesuai apa yang Allah perintahkan. Sedikit demi sedikit saya mencoba memperbaiki hijab, yang tadinya hijab bertali tali, terlipat di tumpuk peniti sana sini. Kini mulai saya lebarkan agar bisa menutupi dada, dan bagian bahu. Baju pun sedikit demi sedikit memakai yang panjang dan longgar agar tidak nampak lekukan aurat. Jangan kalian kira ini semua mudah jugaa ya, kali ini ujian nya semakin besar dan cacian pun high sekali yang akan kita dapatkan. Di sisi lain kita akan bergelut dengan suara hati yang mengusik.

Yang kedua, ini adalah sebuah strength bagi saya ketika mendapatkan celaan, tapi hati saya terhibur karena firman-Nya dan janji Allah terhadap hamba yang taat padaNya ternyata perintah Allah bukan semata-mata untuk mempersulit hambanya melainkan sebuah bentuk kasih sayang Allah agar hambanya meraih keselamatan. Didalam ayat di atas Allah berkata bahwa hijab bisa menghalangi perempuan dari gangguan orang-orang jahil. Dan menjadi pembeda diantara wanita muslim yang taat.

°Hijab Adalah Benteng

Qalam Allah yang sangat indah, yang membuat segala kesulitan, menjadi sebuah kemudahan yang memunculkan rasa cinta terhadap Sang Kholiq. Benar kata pepatah bahwa kita harus bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian, artinya kita harus bersakit-sakit dengan Bermandikan celaan, dengan segala rasa yang muncul ketika berhijab seperti gerah, sedikit  terganggu karena belum terbiasa. Akan tetapi kita akan bisa karena sudah terbiasa mengenakan hijab, kita akan merasa tidak nyaman ketika keluar rumah tidak mengenakannya, kita akan was was jika ada yang melihat rambut walaupun hanya satu helai.

Ternyatata manfaat hijab bagi wanita itu lebih banyak daripada ujiannya, selain hijab bisa membuat kita aman, hijab mampu menjaga kehormatan diri, hijab membuat pemakainya menjadi tampak lebih anggun dan rapi. Terlebih, manfaat menggunakan hijab juga berpengaruh pada beberapa faktor kesehatan seperti membantu melindungi kulit dari sinar UV yang berbahaya dan melindungi kesehatan rambut. Kita menjadi semakin taat karena kita Patuh terhadap perintah Allah yang disampaikan melalui Rasulullah Saw.

Mudah-mudahan Setelah mengetahui ujian dan manfaat bisa membuat kita tidak ragu lagi untuk mulai mengenakan hijab secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari. Karena selain membawa kebaikan di dunia, berhijab juga membawa kebaikan di akhirat nanti.

°Hijab dan Perilaku

jika sudah konsisten berhijab, langkah kita selanjutnya menambah ilmu, mulai memperbaiki sholat memperbanyak amal Sholih, tidak mengapa jika kita sudah berhijab tapi perbuatan kita belum sesuai penampilan karena hijab dan perilaku adalah dua hal yang berbeda, dan semoga dengan amalan-amalan dan terus belajar kita diridhoi Allah, selalu mengalir pahala kebaikan, diluruskan lagi niatnya dan bisa mengajak lainnya untuk berhijab, mulai menambahkan hal hal yang kurang, dan meninggalkan yang dilarang, sehingga kita bisa menyelaraskan keduanya.

°Hijab bukan sebuah akhir

Semoga pemaparan diatas membawa manfaat bagi pembaca terutama bagi saya, karena sayapun belum sempurna memakai hijab tetapi niat dan doa akan terus saya panjatkan. tetap Istiqomah dan selalu memupuk niat baik dan mengambil aksi yang baik pula

Mohon maaf apabila ada kesalahan kata :)

Ikuti tulisan menarik Vina Melani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler