x

Salah satu aktivitas pembelajaran di hutan sekolah

Iklan

Fidya Rizky

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 Februari 2021

Kamis, 17 Februari 2022 07:27 WIB

Yuk, Kenali Apa Itu Strategi Pembelajaran


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Syaiful Sagala menjelaskan tentang pembelajaran yakni sebagai “Membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.” Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, yakni yang dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik dan belajar dilakukan oleh peserta didik.

Demi meningkatkan mutu pendidikan dibutuhkan beberapa dorongan untuk menjadikan lebih baik lagi, salah satunya adalah dalam pembentukan strategi pembelajaran. Pembentukan strategi pembelajaran yang signifikan merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan oleh tenaga pendidik, karena dengan pembentukan strategi pembelajaran yang baik dapat memupuk anak untuk bisa lebih berfikir mandiri, kreatif sekaligus adaptif dalam menghadapi situasi yang terjadi dan yang mungkin terjadi.

Strategi pembelajaran berasal dari 2 kata yaitu, strategi yang memiliki penjelasan sebagai pola umum kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan suatu kegiatan demi mencapai tujuan yang telah digariskan. Sedangan pembelajaran memiliki persamaan kata yang berasal dari Bahasa Inggris yaitu Instruction yang memiliki penjelasan sebagai kegiatan belajar mengajar yang tak dihadiri guru secara fisik, oleh karena itu dalam instruction lebih menekankan proses belajar, sehingga usaha-usaha yang terencana dalam pembelajaran dapat menjadikan sumber belajar dari anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jadi dapat disimpulkan strategi pembelajaran ialah sebuah metode dalam arti luas yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, penilaian, pengayaan dan remedial yaitu memilih dan mennentukan perubahan perilaku, pendekatan prosedur, metode, teknik dan norma-norma atau batas-batas keberhasilan.

8 Perencanaan dalam strategi pembelajaran Menurut Mohammad Asrori:        

  1. Komponen sistem, yaitu guru/dosen, siswa/mahasiswa bik dalam ikatan kelas, kelompok maupun perorangan yang akan terlibat dalam kegiatan belajar mengajar yang telah disiapkan.
  2. Jadwal pelaksanaan, format dan lama kegiatan yang telah disiapkan.
  3. Tugas-tugas belajar yang akan dipelajari dan yang telah diidentifikasi.
  4. Materi/bahan belajar, alat pelajaran dan alat bantu mengajar yang telah disiapkan dan diatur.
  5. Masukkan karakteristik siswa yang telah diidentifikasi.
  6. Bahan pengait yang telah direncanakan.
  7. Metode dan teknik penyajian yang telah dipilih, misal ceramah, dskusi dan lain sebagainya.
  8. Media yang akan digunakan.

5 Macam-macam strategi pembelajaran

  1. Strategi Inquiry atau SPI : kegiatan pembelajaran yang menitikberatkan pada proses berpikir analitis dan kritis dalam mencari dan menjawab pertanyaan.
  2. Strategi Ekspositoris atau SPE : kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses pemberian pengetahuan atau materi yang diberikan secara lisan oleh guru kepada siswa untuk membantu siswa menguasai materi secara efektif.
  3. Strategi berdasarkan strategi atau SPBM : kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa kegiatan pembelajaran yang menonjolkan proses pemecahan masalah ilmiah. SPBM didasarkan pada psikologi kognitif, yang dapat dibebaskan dari asumsi bahwa belajar adalah proses mengubah perilaku melalui pengalaman.
  4. Strategi Koperasi atau DSS : kegiatan pembelajaran yang kooperatif atau menggunakan kelompok kecil atau tim yang terdiri dari empat sampai enam orang yang memiliki latar belakang akademis ras, kuat atau gender.
  5. Meningkatkan keterampilan berpikir atau SPPKB : kegiatan pembelajaran yang diterapkannya untuk menonjolkan kemampuan berpikir siswa. Materi yang disajikan dapat berupa membimbing siswa melalui proses menemukan konsep sendiri yang harus dikuasai dengan terus menghadapi proses dialog dan menggunakan pengalaman siswa.

Tujuan strategi pembelajaran dalam pembelajaran

  1. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa, dengan maksud untuk mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal.
  2. Untuk mengembangkan pengalaman sosial, dengan cara dilakukan berdasarkan kemampuan anak untuk mendeskripsikan hasil pengamatan mereka yang didasarkan pada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih kritis dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang sesuai dengan taraf perkembangannya.

Ikuti tulisan menarik Fidya Rizky lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu