x

Agus Harimurti Yudhoyono. Antara/Akbar Nugroho Gumay

Iklan

Randy Septian

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 2 Maret 2022

Rabu, 2 Maret 2022 17:56 WIB

Tantangan AHY Berdayakan Pemuda Pasca Gagalkan Kudeta

Politik

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

"Para pemuda mudah memberi dan melupakan penghinaan, Saya yang sudah lanjut usia lambat di keduanya" demikian ungkapan politikus Inggris sekaligus pendiri majalah The Spectator Joseph Edisson di awal abad 17. Kalimat tersebut seolah menggambarkan betapa vitalnya peran pemuda untuk kemajuan bangsa. 

Hal tersebut tentunya berlaku di semua negara demokrasi termasuk Indonesia, namun di masa seperti sekarang pemuda tak jarang hanya menjadi incaran partai politik (parpol) dalam meraup suara pada pemilu saja. Hal ini tentunya menjadi kabar buruk dan akan makin buruk jika para petinggi belum bisa menempatkan pemuda di jajaran "pemain kunci" dalam pembangunan.

Pemuda yang identik dengan agresivitas, kritis dan keidealisannya, pada masa sekarang seolah terbungkam dari sikap penguasa yang salah dalam menanggapi masukan dari para pemudanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentu kita semua tau, bahwa di era digital seperti sekarang, kita akan dengan sangat mudah mengakses informasi, pun dengan fasilitas media sosial (medsos) sebagai ruang percakapan guna mengeluarkan ide, pendapat maupun kritik atas kebijakan pemerintah yang dinilai belum tepat.

Namun kritikan tersebut kerap diganjal oleh buzzer yang secara membabi buta membela pemerintah dengan kemampuan komunikasi lewat narasi, terlepas kebijakan pemerintah salah ataupun benar. Padahal kritikan para pemuda kepada pemerintah sebenarnya merupakan percakapan ideal antara pemerintah dengan rakyatnya.

Ditengah banyaknya indikator pembungkaman yang berimbas pada terhambatnya pembangunan ditangan pemuda, dibutuhkan sebuah kekuatan besar terutama dibidang politik yang dapat mendukung serta menjamin kebebasan berpendapat dan berekspresi di tanah NKRI, sehingga peran serta pemuda dalam pembangunan dapat maksimal.

Pemberdayaan Kaum Muda

Pada awal abad 18, Filsuf dan penyair Jerman Friedrich Nietzsche mengatakan, "Cara paling pasti untuk merusak seorang pemuda adalah dengan menginstruksikan mereka agar menjunjung tinggi mereka yang berpikiran sama daripada mereka yang berpikir berbeda".

Artinya adalah memaksa pemuda agar berfikir sama/seragam akan menjadi musibah terbesar di negeri ini karena fitrah pemuda adalah kritis dan idealis seperti yang sebelumnya dijabarkan.

Salah satu partai yang menggaungkan semangat kepemudaan adalah Partai Demokrat (PD). Menjelang dua dekade keberadaannya Partai Demokrat sedang mengalami transformasi dari kepengurusan yang memiliki usia matang menjadi lebih segar dengan keberadaan banyak pengurus muda ditubuh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan regenerasi dari Presiden 2 (dua) periode Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berhasil terpilih dalam kongres V Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Minggu 14 Maret 2020 pada usia 41 tahun.

Hal ini seolah menjadi sinyal bahwa Partai Demokrat akan banyak melibatkan generasi muda dalam melaksanakan pembangunan, karena dibeberapa kesempatan AHY kerap mengutarakan konsep "Muda Adalah Kekuatan" dan menyerukan bahwa kebebasan pendapat di NKRI sedang tidak baik-baik saja.

"Mari dengarkan suara rakyat. Jika pemerintah, baik pusat maupun daerah, mau mendengar rakyatnya, maka rakyat juga akan menghormati dan mencintai pemimpinnya," ungkap AHY, Sabtu (26/9/2020) dalam sebuah pidato resminya.

Semangat Partai Demokrat dalam memberdayakan generasi muda bukan baru kali ini saja, sebagai contoh di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Lampung yang diketuai Ridho Ficardo (41). Ridho Ficardo sendiri dilantik sebagai Gubernur Lampung pada 2 Juni 2014 saat itu belum genap 35 tahun. Ditambah lagi, salah satu kadernya Dendi Ramadhona yang pertama kali dilantik sebagai Bupati Kabupaten Pesawaran pada usia 33 tahun, selain itu ada nama Raden Adipati Surya yang dilantik pertama kali sebagai Bupati Kabupaten Way Kanan pada usia 37 tahun.

Hal tersebut merupakan pondasi yang sangat positif bagi Partai Demokrat untuk mengusung jargon "Muda Adalah Kekuatan" karena bukan hanya jargon namun lebih kepada realita partai dengan contoh yang sudah dijabarkan.

Tantangan Pertama AHY

Di awal kepemimpinannya AHY mendapat sebuah tantangan dimana ada sebuah gerakan upaya "kudeta" dirinya sebagai Ketua DPP Partai Demokrat yang selanjutnya dikenal sebagai kelompok Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.

Tidak tanggung-tanggung, sejumlah nama mentereng mencuat dalam KLB Deli Serdang seperti Marzukie Alie, Max Sopacua dll yang menghasilkan keputusan untuk mengangkat Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai ketua Demokrat versi KLB Deli Serdang.

Namun dengan kepiawaiannya, suami dari Annisa Pohan tersebut dapat menggagalkan upaya pemakzulan dirinya dengan merapatkan barisan dengan seluruh elemen partai baik DPC maupun DPD Partai Demokrat di semua provinsi.

Dengan kecermatannya putra sulung mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut mendapat simpati publik hingga digadang akan menjadi salah satu Calon Presiden yang berpeluang maju pada pemilihan presiden 2024 mendatang. Hal tersebut dibuktikan dari tingginya elektabilitas AHY sebagai Capres, yang terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) menempatkan AHY pada peringkat teratas sebagai tokoh yang memiliki lonjakan elektabilitas paling signifikan menyingkirkan sosok Prabowo Subianto maupun Ridwan Kamil.

"Situasi ini menarik karena mereka belum sepenuhnya mempromosikan diri," tutur Peneliti Utama IPO Catur Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/8/2021).

Namun bukan Demokrat namanya jika tidak mengundang tanda tanya, seakan tidak mau jumawa atas hasil survei, melalui Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan saat ini partai berlambang mercy tersebut sedang fokus atau konsentrasi berkoalisi dengan rakyat bukan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ikuti tulisan menarik Randy Septian lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Establishment

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 10 April 2024 09:18 WIB

Terkini

Terpopuler

Establishment

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 10 April 2024 09:18 WIB