Michio Kaku adalah seorang pakar fisika yang mengajar di City University of New York, di Amerika Serikat. Selain mengajar dia juga seorang penulis dan public speaker yang handal. Dia sering tampil di mass media memberi pencerahan kepada masyarakat dengan ilmunya. Meskipun bukan pakar pendidikan atau parenting dia memiliki pandangan yang sangat bagus tentang pendidikan anak.
Dalam sebuah wawancara dia pernah mengatakan demikian, “Kita lahir sebagai scientist. (Maksudnya waktu kecil ada curiosity kepada matahari, cuaca, laut dsb) Tapi kemudian kita melewati tahun tahun berbahaya di SMP dan SMA. Waktu itulah curiosity (rasa ingin tahu) dihancurkan oleh masyarakat”. Dia memberi contoh anaknya pernah bertanya kenapa orang mau jadi scientist. Saat itu dia akan ujian geology dan diharuskan menghafalkan nama nama mineral, kristal dll. Itulah yang melenyapkan curiositynya.
Orang mengira menghafalkan adalah sains padahal menurut dia bukan. Dalam kasus anaknya dia tidak melihat hal memotivasi murid untuk belajar. Itu kejadian di Amerika Serikat. Bayangkan bagaimana dengan di Indonesia. Apakah kita lebih baik?
Dalam wawancara singkat itu Michio Kaku hanya menyebutkan sistem pendidikan sebagai penghancur curiosity anak murid. Meskipun demikian dalam pandangan saya kekuatan negatif itu ada lagi lainnya. Kebiasaan orang Indonesia berkata dan bertindak buruk masih sangat banyak. Tanpa disadari masyarakat memasukkan pemahaman yang salah kepada pikiran bawah sadar anak anak sehingga memusnahkan rasa ingin tahu dan cita-cita anak muda. Banyak sekali beredar kalimat dan tindakan negatif, kasar, pesimis dsb. Jadi mereka meracuni pikiran bawah sadar anak anak muda. Ironis kalau ini dilakukan oleh orang tua dan guru.
Mestinya masyarakat menjaga lisan dan tulisan di medsos dsb agar jangan memberi masukan negatif kepada anak anak yang masih berkembang. Berilah kata kata yang positif, kata kata yang baik agar menjadi sumbangan yang memotivasi dan menginspirasi anak anak.
Mari kita berikan sumbangan positif dalam lisan dan tulisan dan tindakan. Itu adalah masukan berharga yang akan masuk ke pikiran bawah sadar anak. Dengan masukan yang baik maka segenap potensi intelektual, spiritual dan mentalnya akan berkembang.
Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.