x

Kapal perang milik TNI

Iklan

Dani Pakpahan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2024

Sabtu, 27 April 2024 14:13 WIB

Benarkah Militer Indonesia Bisa Diandalkan dalam Konflik Laut China Selatan?

Di balik berbagai klaim oleh China, media Indonesia seringkali membanggakan peringkat militer Indonesia yang tinggi. Ini merupakan pembodohan, karena Indonesia sangat lemah. Frigat tercanggih milik Indonesia, Frigat kelas R.E Martadinata, misalnya, kalah dalam segala sisi dari frigat milik singapura.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

China, Laut China Selatan dan Ketidakmampuan Militer Indonesia

Latar Belakang Masalah

Laut China Selatan, yang kaya akan sumber daya alam dan strategis dalam perdagangan global, telah berubah menjadi pusat ketegangan (hotspot) di kawasan Asia Tenggara. Penyebab utama ketegangan ini adalah klaim maritim ekspansif China atas wilayah tersebut, yang dikenal sebagai Nine Dash Line.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Klaim China, yang mencakup hampir seluruh Laut China Selatan, bertentangan dengan hukum internasional dan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS). Klaim ini menimbulkan protes keras dari negara-negara tetangga, seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Taiwan, yang juga memiliki wilayah maritim di Laut China Selatan.

Ketegangan di Laut China Selatan semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dipicu oleh aktivitas militer China yang agresif, seperti patroli maritim yang intensif, latihan militer, dan pembangunan pulau-pulau buatan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara ASEAN dan komunitas internasional, yang melihatnya sebagai ancaman terhadap stabilitas regional.

Selain aktivitas militer, China juga menggunakan taktik diplomatik dan ekonomi untuk menekan negara-negara tetangga agar mengakui klaimnya. Hal ini semakin memperburuk situasi dan menciptakan rasa tidak percaya serta permusuhan di kawasan tersebut.

 

Ketidakmampuan Militer Indonesia

Di balik berbagai klaim oleh China, media Indonesia seringkali membanggakan peringkat militer Indonesia yang tinggi. Ini merupakan pembodohan. Indonesia sangat lemah. China tidak melakukan konfrontasi militer dan mengirimkan coast guard hanya karna posisi strategis Indonesia di Selat Malaka.

Peringkat empat angkatan laut militer dunia, begitulah kata para media yang ingin cari klik halaman saja. Mereka mengutip situs Global Fire Power Index yang tak jelas sumber mereka dari mana. Kenyataannya militer Indonesia tak lebih kuat dari Singapura, benar negara sekecil Singapura punya kekuatan militer jauh lebih baik dari Indonesia. Indonesia hanya unggul jumlah tenaga manusia dari Singapura tapi kalah disegala sisi oleh Singapura.

Sebagai perbandingan kekuatan militer dalam bidang maritim, Singapura punya frigat tercanggih di kawasan Asia Tenggara, yakni frigat kelas Formidable. Frigat ini mampu membawa 24 Rudal Anti Kapal Harpoon dengan jarak lebih dari 200KM dan 32 Rudal Anti Udara dari Keluarga Aster Series dengan jarak 30 - 120KM. Singapura punya 6 unit kapal di kelas ini.

Sementara itu Frigat tercanggih milik Indonesia, Frigat kelas R.E Martadinata kalah dalam segala sisi dari frigat milik singapura. Frigat kelas Martadinata hanya mampu membawa 8 Rudal Anti Kapal Exocet dengan jarak 180KM dan 12 Rudal Anti Udara MICA dengan jarak maksimum 20KM dan Indonesia hanya punya 2 (dua) unit kapal di kelas ini. Sebuah perbandingan kekuatan yang mengerikan.

Jika dengan Singapura saja kita kalah apalagi dengan China? China punya kekuatan berkali-kali lipat dari Singapura, bahkan angkatan laut mereka lebih kuat dari Amerika Serikat yang terkenal dengan Strike Force Group Mereka. China diperkuat oleh 49 Destroyer, 42 Frigates, 72 Corvettes dan ratusan Kapal Cepat Rudal, Indonesia bahkan tidak bisa mencapai 1/5 dari kekuatan China saat ini. Hal ini sangat disayangkan.

Upaya Indonesia Meningkatkan Kekuatan Militer

Meskipun dengan berbagai keterbatasan yang dihadapi, Indonesia melalui Kementrian Pertahanan terus meningkatkan kapabilitas yang dimiliki oleh TNI-AL. Salah satu cara yang dilakukan oleh Kementrian Pertahanan adalah dengan membeli dan membuat kapal baru.

Baru-baru ini Indonesia membeli Kapal Thaon di Revel-Class dari Italia, Kapal ini mampu membawa 8 Rudal Anti Kapal Taseo/Otomat dengan jarak maksimum 300KM, 16 Rudal Anti Udara yang bisa dipasangan dengan Aster Block 1 NT dengan jarak lebih dari 150KM. Kapal ini juga mampu membawa torpedo, helikopter anti kapal selam dan dilengkapi juga dengan 1 unit meriam Oto Melara 127mm yang mampu menghancurkan target darat dari jarak 100KM.

Bukan hanya itu, Indonesia juga sedang membangun dua Unit calon kapal terbesar di asia tenggara, Projek Frigat Merah Putih. Kapal ini akan membawa 16 Rudal Anti Kapal Atmaca dengan jarak lebih dari 250KM+, Kapal ini juga akan dipersenjatai 32 Rudal Anti Udara dari Keluarga Hisar dengan Jarak maksimum mencapai 120KM+.

Proses membangun kapal didalam negeri, PT Daya Radar Utama

Kesimpulan

Dengan kekuatan militer yang besar tentu juga akan mendatangkan kedaulatan bagi Indonesia. Pemerintah harus serius dalam membangun militer dan ekonomi agar membuat posisi Indonesia tidak dipandang remeh lagi. Tentu saja diperlukan kerja sama dari semua pihak demi keberhasilan penegakan kedaulatan negara kita.

Ikuti tulisan menarik Dani Pakpahan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler