x

Gambar oleh Gaby Stein dari pixabay.com

Iklan

Rufaida khairunnisa

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 April 2022

Minggu, 10 April 2022 12:49 WIB

Pengaruh Sastra Terhadap Kebudayaan di Indonesia


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sastra benar-benar merupakan salah satu aspek kebudayaan yang memegang peranan penting. Peranan yang dimaksudkan, pertama, dalam kaitannya dengan penyediaan data, yaitu dalam bentuk karya sastra, baik lisan maupun tulisan. Kedua, peranan dan keterlibatan dalam kaitannya dengan teori, khususnya teori-teori postrukturalisme.

Sebagai sumber data karya sastra sekaligus bersifat fiksi dan fakta, dengan varian dalam bentuk genre. Sebagai sumber data, dengan medium utama bahasa, yang kemudian direpresentasikan dalam bentuk wacana, karya sastra juga merupakan objek kajian yang sangat kaya sebab sebagai sistem simbol bahasa selalu menunjuk sesuatu yang lain. Di samping menyediakan sumber data, sastra juga menyediakan teori-teori. Fiksi dan fakta, rekaan dan kenyataan menurut pemahaman masyarakat biasa, merupakan isu penting dalam teori-teori postrukturalisme, studi kultural khususnya.

Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa, kebudayaan adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh masyarakat. Sedangkan menurut Teeuw, sastra secara etimologi dapat diartikan sebagai alat untuk mengajar, dan buku petunjuk atau pengajaran. Pengertian tersebut memberikan makna bahwa sastra berfungsi untuk mendidik, dan memberikan pengetahuan kepada pembacanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sastra juga memiliki peran yang penting dalam membangun keragaman budaya, karya-karya mengandung kritik yang kelak dapat mempengaruhi pola pikir pembacanya dan memperbaiki bahkan mengubah kebudayaan yang ada. Bahasa dan sastra Indonesia yang tumbuh dengan subur di bumi Indonesia ini memiliki peran yang sangat utama dalam pembentukan karakter masyarakat multikultural. Bahasa Indonesia mampu berperan sebagai penyatu masyarakat Indonesia yang berbeda-beda latar budaya etnisnya.   Dan juga sebagai sarana mengetahui dan memahami keadaan sosial budaya masyarakat yang menjadi modelnya. Dengan kata lain, kita dapat melakukan pemahaman antar budaya lewat karya sastra.

Karya sastra memiliki berbagai cara dalam melestarikan kebudayaan, yang secara keseluruhan dilakukan melalui sarana bahasa. Masalah-masalah yang berkaitan dengan keindahan dilukiskan melalui bentuk, baik bentuk secara fisik maupun bentuk secara formal. Bentuk keindahan fisik adalah bentuk yang dapat dilihat secara kasatmata, seperti kover buku, komposisi bab dan subbab, komposisi baris dan bait dalam puisi.

Bentuk keindahan sastra oral dapat dilihat melalui cara-cara penyajian, baik yang dibawakan oleh pencerita maupun sarana pementasan yang menyertainya. Bentuk keindahan formal terkandung dalam bahasa, seperti irama dan gaya bahasa. Masalah-masalah yang berkaitan dengan pesan tersimpan dalam isi, seperti cerita, pesan, tema, dan pandangan dunia. Sastra juga memiliki jenis, seperti sastra lokal untuk melukiskan budaya pedesaan, sastra kota untuk melukiskan budaya perkotaan, sastra wanita untuk melukiskan kehidupan kaum wanita, sastra populer untuk melukiskan kehidupan budaya populer, sastra remaja untuk melukiskan kehidupan kelompok remaja, sastra anak untuk melukiskan kehidupan anak-anak, sastra ilmu pengetahuan untuk melukiskan kemajuan ilmu pengetahuan, dan sebagainya.

Hubungan sastra dan kebudayaan, merupakan hubungan dialektik. Meskipun demikian, sebagaimana hubungan antara sastra dan masyarakat, maka kebudayaanlah yang lebih banyak menentukan keberadaan sastra. Subordinasi seperti ini sama sekali tidak mengurangi hakikat sastra, bahkan justru memberikan nilai positif sebab sastra dienergisasikan pada tingkat pemahaman yang lebih luas. Sastra merupakan milik masyarakat, maknanya berkembang apabila dimanfaatkan oleh masyarakat.
Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat yang berbudaya harus mengetahui dan mengenal budaya yang ada di tempat atau di sekitar kita. Dengan demikian, kita dapat menghasilkan suatu karya sastra walaupun hanya memotret keadaan sekitar. Selain itu, kita juga harus melestarikan sastra agar terus berkembang.

 

Ikuti tulisan menarik Rufaida khairunnisa lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler