x

Iklan

KKN MBKM UMD 2022 KELOMPOK 7

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 April 2022

Selasa, 26 April 2022 15:36 WIB

Mahasiswa KKN MBKM Unej Sukses Gelar Ratri Sumberlenting untuk Eliminasi Stunting

Stunting merupakan suatu kondisi kekurangan gizi kronis pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) sejak terjadi konsepsi sehingga bayi gagal tumbuh yang terlihat mulai usia 2 tahun. Kasus stunting kerap di gandengkan dengan permasalahan kesetaraan gender dimana perempuan selalu menjadi korban didalamnya. Hal ini membuat mahasiswa KKN kelompok 7 yang terdiri dari Laila Adhani Putri Malik, Vio Febiyanti, Wahyuni Lisi Sekliana, Dwi Indrawati, Najati Abadiyah, Izlan Saifu Adi, Arfian Alwi Firmansyah, Muhammad Hafiz Azzhaqi yang berada dibawah naungan dosen pembimbing lapang (DPL) yaitu dr. Yudha Nurdian, M.Kes. Sukses menggelar acara sosialisasi dengan mengangkat tema Pengarusutamaan Gender Untuk Eliminasi Stunting sebagai upaya menurunkan tingkat stunting di Desa Sukojember.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sukojember – Stunting merupakan suatu kondisi kekurangan gizi kronis pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) sejak terjadi konsepsi sehingga bayi gagal tumbuh yang terlihat mulai usia 2 tahun. Kasus stunting kerap di gandengkan dengan permasalahan kesetaraan gender dimana perempuan selalu menjadi korban didalamnya. Hal ini dikarenakan mengakarnya kebudayaan patriarki yang sudah di jalankan mulai dulu. Budaya patriarki yang mengakar menyebabkan munculnya pandangan bahwa perempuan adalah makhluk yang lebih lemah dibandingkann dengan laki – laki.

Di desa Sukojember, Kabupaten Jember mahasiswa KKN kelompok 7 yang terdiri dari Laila Adhani Putri Malik, Vio Febiyanti, Wahyuni Lisi Sekliana, Dwi Indrawati, Najati Abadiyah, Izlan Saifu Adi, Arfian Alwi Firmansyah, Muhammad Hafiz Azzhaqi yang berada dibawah naungan dosen pembimbing lapang (DPL) yaitu dr. Yudha Nurdian, M.Kes. Sukses menggelar acara sosialisasi dengan mengangkat tema Pengarusutamaan Gender Untuk Eliminasi Stunting sebagai upaya menurunkan tingkat stunting di Desa Sukojember. Pelaksanaan acara sosialisasi ini digelar pada hari Sabtu, 23 April 2022 pukul 09.00, dengan mendatangkan  dr. Yudha Nurdian, M.Kes. sebagai pemateri dalam membangun kesadaran remaja mengenai stunting. Beliau menjelaskan beberapa materi yang saling berkaitan dengan penyebab stunting.

Adapun susunan acara terdiri dari pembukaan acara, pembacaan doa, penyambutan dari kepala desa Sukojember, penyajian materi, pengenalan remaja dan mahasiswa KKN, pelaksanaan kuis dari materi yang diajarkan, pembagian give away kuis, dan penutup. Salah satu penyajian materi yang pemateri sajikan adalah mengenai pernikahan dini. Dimana pelaksanaan pernikahan dini di desa masih bisa dikatakan tinggi karena anggapan masyarakat ketika mereka menikah di umur melebihi 19 tahun dipandang dengan sebutan “tidak laku” terutama pada perempuan. Anggapan ini yang membuat para remaja yang kurang dari 19 tahun ini menikah agar mereka tidak dipandang tidak laku. Padahal hal ini akan berdampak pada permasalahan dalam rumah tangga hal ini disebabkan oleh pola pikir yang masih belum matang karena kurangnya ilmu seputar pernikahan, masalah ekonomi yang masih belum stabil yang akan berdampak pada pemenuhan gizi, kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, dan komplikasi kehamilan yang dapat menimbulkan anak menjadi stunting. Sehingga orang yang paling terkena dampaknya nanti adalah perempuan dan anak. Selain itu, dalam pelaksanaan kuis anak remaja Sukojember terlihat antusias dalam menjawab pertanyaan kuis yang disajikan sehingga  menjadi bentuk support bagi acara sosialisasi oleh para remaja Sukojember karena mereka mau belajar mengenai materi yang disajikan oleh narasumber acara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Digelarnya acara sosialisasi ini membuahkan hasil dengan terbentuknya suatu forum di Desa Sukojember bernama “RATRI SUMBERLENTING” yang merupakan singkatan dari Remaja Putri Sukojember Melek Stunting. Kata Lenting sendiri secara bahasa merupakan suatu sistem yang dapat kembali lagi ke kondisi awal atau secara harfiah merujuk pada pengertian kenyal atau ngeper serta terkait dengan keuletan. Hal ini merupakan bentuk penyiapan remaja, khususnya putri, supaya resilien dan berdaya saat memasuki pernikahan kelak. Adapun kendala dalam pelaksanaan ini adalah karena acara ini diselenggarakan untuk pertama kalinya khususnya pada sasaran remaja putri pengumpulan anak – anak remaja dalam membangun kasadaran untuk mengikuti sosialisasi. Tetapi hal ini dapat diatasi melalui peran kepala dusun dan dukungan dari kepala desa dalam membangun forum sehingga memudahkan pelaksanaan dan tercapainya suatu forum. Pada saat penyambutan Bapak Kepala Desa Sukojember mengapresiasi acara paguyuban Ratri Sumberlenting ini karena merupakan suatu forum remaja putri pertama yang pernah ada di Desa Sukojember. Hal ini dapat terlihat bahwa bapak kepala desa mendukung terbentuknya forum atas inovasi para mahasiswa KKN MBKM UNEJ Kelompok 7

Acara ini digelar untuk membangun kesadaran para remaja di Desa Sukojember akan dampak pernikahan dini, pemenuhan gizi, kesetaraan pada gender, dan pengenalan stunting pada remaja. Sasaran yang dituju dalam kegiatan memanglah remaja yang duduk di bangku SMP dan SMA karena mereka dapat dikatakan sebagai agent of change dalam melakukan perubahan dalam pengeliminasian stunting di masa yang akan datang.

Ikuti tulisan menarik KKN MBKM UMD 2022 KELOMPOK 7 lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler