Tempo.co, Riau- Pengusaha Industri dengan Pengusaha Eksportir bahan baku minyak sawit Crude Palm Acid Olein (PAO) dan minyak goreng (Migor) saling lempar kesalahan. Berbagai Asosiasi Pengusaha Industri bahan baku minyak sawit Palm Acid Olein (PAO) dan Migor menuding pengusaha ekspor sebagai penyebab kelangkaan minyak goreng dalam negri.
Pada hari Minggu, sekitar pukul 14.00 WIB, di Perairan Utara Pulau Bengkalis, Riau, patroli TNI Angkatan Laut (AL), memergoki kapal jenis tugboat dengan nomor punggung TB KLSS 0739 T Ever Sunrise berbendera Malaysia. Ternyata Kapal itu menarik tongkang TK Ever Carrier GT 882 berisikan minyak Palm Acid Oil (PAO), atau minyak sawit kotor.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan, kapal tugboat itu berisikan 10 orang Anak Buah Kapal (ABK), terdiri dari 6 Warga Negara Indonesia (WNI) serta 3 orang WN India dan 1 orang WN Malaysia. Setelah diteliti oleh TNI Angkatan laut yang sedang berpatroli dengan menggunakan Kapal Sigurot-864, akhirnya kapal berbendera Malaysia itu ditangkap oleh TNI AL.
Menurut Panglima Komando Armada I, Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah kepada wartawan, sebagaimana dilansir awak media ini, Rabu (27/04/2022) dari dumai pos mengatakan, kapal tersebut ditangkap karena membawa muatan 1.799,959 Metric Ton (MT) Palm Acid Oil (PAO), tanpa disertai dokumen, seperti nota pelayanan ekspor, dokumen pemberitahuan ekspor barang, dan tidak ada surat persetujuan dari keagenan kapal, serta sertifikat anti-fouling Internasional telah kadaluarsa.
“Dari hasil intrograsi para Awak kapal itu mengaku, bahan olahan minyak goreng jenis Palm Oil Acid itu dibawanya dari Perairan Utara Pulau Bengkalis, Provinsi Riau. Akan dibawa ke Malaysia,” ungkap Pangko Armada I, Arsyad Abdullah. Adapun kronologis penangkapan kapal tersebut bermula dari informasi yang diperoleh intelejen," kata dia.
Selanjutnya, kapal dan seluruh ABK itu digiring dan dikawal menuju Dumai, untuk diserahkan kepada Lanal Dumai guna proses penyelidikan lanjutan. " Untuk itu kita berharap, ke depan tidak terjadi lagi penyelundupan bahan pokok seperti ini, dan TNI AL akan selalu menjaga kedaulatan di laut," kata Laksda Arsad. Didampingi Komandan Gugus Keamanan Laut Armada I Laksamana Pertama TNI Haris Bima Bayuseto, Danlanal Dumai Kolonel Laut (P) Himawan dan Komandan KRI Sigurot-864 Mayor Laut (P) Richard M. Pardede.
Menurut Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah, dalam konferensi press-nya mengatakan bahwa, penangkapan tersebut, merupakan salah satu wujud nyata jajaran TNI AL dalam mengantisipasi dan menjaga kedaulatan negara dalam penegakkan hukum," ujarnya (Djohan Chaniago).
Ikuti tulisan menarik djohan chan lainnya di sini.