x

Pelatih berstandar tinggi

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 9 Mei 2022 05:59 WIB

Doa Fakhri Husaini untuk Timnas U-23

Ayo STy, saya yakin Anda dapat mengembalikan penggawa U-23 ke relnya dengan cara Anda yang benar, bukan keras kepala bikin kesalahan dan membela diri. Sehingga Timnas U-23 mampu bangkit dalam 3 laga sisa fase Grup dengan atau tanpa Asnawi dan Baggot. Minimal amankan tiket lolos semi final.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bila kekalahan Timnas U-23 saya sebut karena para penggawa Garuda yang direkrut oleh Shin Tae-yong (STY), tak lulus rapor Teknik, Intelegensi, Personality, dan Speed (TIPS)nya, namun banyak pihak, baik perorangan, kelompok, grup, baik di media massa mau pun media sosial (medsos) mengulas statistik hasil laga yang dilansir dari situs resmi SEA Games 2021.

Secara fakta, penilaian rapor TIPS secara umum para penggawa Timnas U-23 saya sebut tak lulus, karena secara statistik yang akurat, hasilnya menunjukkan fakta yang benar. Bukan isapan jempol, apalagi asal sekadar menilai.

Bahkan, banyak pihak yang langsung menyampaikan kekecewaan atas penampilan Egy dan kawan-kawan melalui pesan WA kepada saya. Banyak pihak pula yang menyampaikan bahwa STy tak cerdas mengampu Timnas U-23. Mulai dari memilih pemain yang banyak dipertanyakan publik sepak bola nasional, sampai blunder dalam menerapkan komposisi pemain di laga genting versus tim sekelas Vietnam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Padahal STy sendiri telah mengidentifikasi kelemahan individu dan tim Garuda muda, yang saya sebut Timnas U-23 belum lulus rapor TIPS, tapi sudah harus berjumpa tim sekelas Vietnam U-23 yang dipersiapkan dengan proses tak instan dan sangat matang oleh federasi sepak bola Vietnam.

Catatan Fakhri Husaini

Bahkan, Fakhri Husaini, pelatih yang sukses menakodai Garuda muda angkatan Bagas-Bagus, pun langsung menyampaikan pesan WA kepada saya.

Fakhri pun mengirim catatan statistik laga Vietnam U-23 versus Indonesia U-23 dan mengulas catatan sejarah 4 tahun lalu saat Timnas U-16 bersua Vietnam U-16 dalam AFC Cup.

Dari catatan itu, Garuda muda U-16 unggul segalanya atas Vietnam. Tapi, 4 tahun berselang, sebab penggawa Garuda asuhan STy tak diisi lagi oleh pemain Timnas semasa di U-16, statistik laga pun berbanding terbalik. Vietnam.U-23 unggul segalanya atas Indonesia U-23.

Atas kondisi ini, siapa yang salah dan wajib dipersalahkan, publik sepak bola nasional juga sudah tahu jawabnya. Benang kusut sepak bola nasional di mana akar masalahnya, pun sudah dapat diidentifikasi. Tapi, meski pengurus PSSI kompeten di bidangnya, tapi sepertinya, mereka akan tetap membiarkan sektor benang kusut ini, karena tak.mendapak keuntungan finansial dan politik bagi mereka. Sabar ya, publik sepak bola nasional. PSSI masih dijajah oleh voter. Voter pun hanya untuk kepentingan.

Kembali kepada nasib Timnas U-23, dalam pesan wa, Fakhri menyebut bahwa ball possesion (penguasaan bola di area sendiri), ball progression (penguasaan bola di area lawan), dan passing adalah komponen penting dalam sepak bola.

Fakhri pun menutup dengan pesan, semoga pada 3 laga berikutnya, Timnas kita bisa tampil lebih baik, dan MENANG. Aamiin.

Dari apa yang disampaikan Fakhri, mengapa dalam tempo 4 tahun, bukannya Timnas Indonesia yang unggul segalanya atas Vietnam saat U-16, bukan tambah unggul? Sebaliknya, malah Vietnam yang melesat?

Pesan Fakhri bahwa komponen penting dalam sepak bola adalah ball possesion, ball progression, dan passing, semoga bukan saja untuk mengingatkan STy dan PSSI, tetapi juga mengingatkan segenap pelaku sepak bola akar rumput.

Dalam menutup komunikasi wa dengan Fakhri, saya menambahkan bahwa versi saya, Timnas U-23 sekarang nilai TIPSnya jauh di bawah nilai rapor 50.

Saya pun sampaikan salam sebab banyak publik sepak bola nasional yang wa saya, rindu Timnas dibesut Fakhri lagi.

Ayo STy, saya yakin Anda dapat mengembalikan penggawa U-23 ke relnya dengan cara Anda yang benar, bukan keras kepala bikin kesalahan dan membela diri. Sehingga Timnas U-23 mampu bangkit dalam 3 laga sisa fase Grup dengan atau tanpa Asnawi dan Baggot. Minimal amankan tiket lolos semi final.

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB