x

Iklan

Evi Safitri

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Mei 2022

Selasa, 31 Mei 2022 10:35 WIB

Aspek Multikulturalisme dalam Poskolonialisme di Indonesia

Tugas Mata kuliah Paokolonial Dutulis oleh Evi Safitri Sastra Indonesia Universitas Pamulang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Poskolonialisme menurut saya merupakan suatu penjajahan yang berlangsung lama .Masa penjajahan fisik selama kurang lebih 350 tahun lamanya. Indonesia tidak pernah mengalami kebebasan kala itu, baik dalam berpendapat dalam aspek menjalankan kebudayaan, keamanan maupun berpolitik. Semuanya di atur oleh penguasa sesuai kelas kasta yang terjadi pada masa itu. 

Ide-ide poskolonialisme muncul  seiring perkembangan politik etis yang ada dan muncul justru di Kerajaan Belanda kala itu. Politik etis berakar baik kemanusiaan maupun keuntungan ekonomi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ruang cakupan Budaya dalam masa lalu juga sangat diwarnai oleh ide -ide poskolonialisme. Dalam kehidupan bermasyarakat berbudaya pentingnya menanamkan jiwa toleransi.  Dalam masyarakat multikultural yang merupakan masyarakat keanekaragaman budaya satu sama lainnya. Setelah kemerdekaan Indonesia ini kita harus menjadi masyarakat yang damai, sejahtera serta saling menghormati dalam berbudaya. Karena negara Indonesia kaya akan segala ragam budaya setiap suku daerah masing-masing.

Namun terkadang ada saja problematika dalam bermasyarakat multikulturale. Semangat dalam Multikultural kembali di uji oleh problematika budaya dengan adanya separatis, disintegrasi serta menggunakan semangat kesukuan ketika berbicara kepentingan negara. Seperti kita ambil contoh kasus dalam ruang politik lalu melebar menjadi kasus beragaman.

Padahal kalau mau jujur kepentingan yang ada hanyalah dalam ruang politik. Namun dengan menggunakan ayat-ayat agama untuk memperkeruh keadaan, bukanlah solusi terbaik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang disusun atas kebhinekaan. 

Maka kita penting sekali menanamkan nilai aspek-aspek multikultural yang pertama kita membangun sikap saling percaya, kedua memahami konsep saling pengertian, ketiga menjunjung tinggi sikap saling menghargai. Ketiganya merupakan bangunan awal untuk dapat hidup Bermasyarakat yang heterogen. 

Ikuti tulisan menarik Evi Safitri lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

15 jam lalu

Terpopuler