x

Perempuan dan Sastra

Iklan

Viny Khumairoh

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 16 April 2022

Minggu, 12 Juni 2022 05:54 WIB

Mengenang Karya Utuy Tatang Sontani-Sastrawan Angkatan 45

Siapa yang tidak mengenal Utuy Tatang Sontani ? ia merupakan salah satu dari sederet sastrawan Indonesia Angkatan 45 pada zaman itu. Toer, dikutip oleh Supartono (2001: 133) menjuluki Utuy sebagai raksasa dramaturg Indonesia pada masanya. Ia banyak membuat naskah-naskah drama yang hingga kini masih eksis di kalangan masyarakat. Karya-karyanya banyak mengangkat tentang humanis, banyak membahas masalah tentang kemanusiaan di kalangan kelas bawah. Melalui karyanya, Utuy memperlihatkan kegagalan hubungan antara sesama manusia karena faktor ekonomi dan politik. Meskipun ia dikenal dalam dunia penulisan naskah drama, ia juga pandai membuat prosa. Seperti pada karyanya “Awal dan Mira” ditulis sebagaimana berbentuk prosa. Namun, karena ia lebih banyak menulis naskah drama, ia pun lebih dikenal sebagai penulis naskah drama.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mengenal Utuy Tatang Sontani

Utuy Tatang Sontani, pria kelahiran Cianjur, 31 Mei 1920 ini merupakan salah satu sastrawan  Indonesia terkemuka Angkatan 45. Ia dikenal sebagai seorang penulis sastra drama, cerpen, dan novelis.

Perjalanannya menjadi seorang sastrawan terbilang tak mudah. Ia terseret dalam konflik ideologi di Indonesia pada tahun 1960. Pertemananya dengan Aidit dan Nyoto membuat ia terlibat dalam Lekra yang merupakan organisasi di bawah kepemimpinan PKI. Ajip Rosidip yang merupakan teman dekat Utuy mengatakan bahwa, Utuy bergabung bersama Lekra bukan karena memiliki ideologi yang sama melainkan karena solidaritas pertemanan.  Utuy Tatang Sontani meninggal pada 17 September 1979, di Moscow. Meskipun begitu, karya-karya ciptaannya masih sangat eksis sampai saat ini seperti, awal dan mira, bunga rumah makan, dan selamat jalan anak kufur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Utuy memiliki cara kepenulisannya sendiri, ia cenderung mengulang tema yang sama melalui tokoh dan cerita yang berbeda. Hal ini bukan hanya sebagai wujud konsistensinya terhadap ideologi yang dipercayainya, tetapi juga sebagai wujud bentuk stagnansi dalam kepenulisannya.

Utuy juga mempunyai kedekatan secara emosional terhadap perempuan. Terutama pada perempuan bernama Onih yang menjadi inspirasi dan melatarbelakangi Utuy menciptakan tokoh utama dalam beberapa karyanya. Walaupun kisah nya tidak berlanjut bahagia bersama Onih, tetapi nama Onih menjadi abadi di beberapa karyanya. Parasnya yang cantik, disukai banyak lelaki, tetapi bernasib malang. Onih antara lain menjelma menjadi tokoh seorang Mira dalam “Awal dan Mira”, tokoh Ani si pelayan rumah makan yang diperebutkan dalam naskah drama “Bunga Rumah Makan”, dan tokoh Titi yang merupakan pelacur dalam “Selamat Djalan Anak Kufur”

 

Beberapa Karya Terkenal Utuy Tatang Sontani.

  1. Naskah Drama Selamat Jalan Anak Kufur

Drama ini merupakan drama satu babak yang menceritakan tentang ironi kehidupan para pelacur dengan tokohnya seorang perempuan bernama Titi. Titi merupakan seorang pekerja seks komersial. Ia merupakan primadona disana dan memeiliki prinsip bahwa tak sembarang pria yang dapat menidurinya. Namun, hal tersebut ternyata di tentang oleh ibu (germo) ia berpendapat bahwa Titi telah menyalahi kodratnya sebagai seorang pelacur. Jika Titi keluar dari kodrat tersebut, maka Titi dinyatakan telah kufur kepada dirinya sendiri.

Selain itu, Drama Selamat Jalan Anak Kufur menghadirkan kisah cinta antar Titi dan Rais. Rais ialah seorang pemuda yang berprofesi sebagai tukang becak. Karena hal tersebut, Rais selalu dihalang-halangi oleh ibu untuk bisa bersama dengan Titi. Karena jika ingin, dia haruslah membayar.

Secara tak langsung, drama ini menceritakan tentang arti cinta dalam beberapa dimensi yang berbeda. Yaitu tentang pengorbanan, pergolakan batin, hati, lingkungan, profesi, dan lainnya.

  1. Naskah Drama Awal dan Mira

Melalui naskah drama “Awal dan Mira”, Utuy melukiskan kekecewaan masyarakat terhadap hasil perjuangan kemerdekaan. Awal marah dan kehilangan kepercayaan terhadap segalanya. Hanya kepada Mira yang ia cintai, ia masih menaruh kepercayaan dan harapan. Namun, Mira tidak pernah membalas cintanya, bahkan selalu menghindarinya. Awal menganggap manusia di sekelilingnya hanyalah badut-badut belaka. Sikapnya itu membuat Awal ditertawakan dan dimusuhi oleh orang-orang yang datang ke warung kopi Mira; sehingga bagi Mira sikap Awal tersebut merugikan. Awal menganggap Mira tidak pantas menjadi tukang kopi. Ia ingin mengangkat nasib Mira.

  1. Naskah Drama Bunga Rumah Makan

Drama ini mengisahkan tentang seorang perempuan muda bernama Ani yang bekerja sebagai pelayan rumah makan. Ani merupakan pribadi yang cantik, ramah, dan gemar bekerja. Kepribadian Ani yang baik itulah yang menjadikannya “tidak sadar” telah dimanfaatkan oleh Karnaen (putra pemilik warung makan) dan Suherman (kapten tentara). Namun akhirnya Ani berani memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan menerima cinta Iskandar.

Itulah beberapa karya Utuy Tatang Sontani yang hingga kini masih banyak dipentaskan dalam bentuk seni teater. Tak hanya ke tiga naskah di atas tetapi masih banyak karya-karyanya yang tak kalah keren dan seru.

 

Ikuti tulisan menarik Viny Khumairoh lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler