
Anita Rakhmi Shintasari
Guru BK SMPN 22 Semarang-Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak:
1 Desember 2021
Selasa, 14 Juni 2022 17:17 WIB
Meningkatkan Keberlangsungan Program Yang Berdampak Pada Murid Bersama Peer Educator
Merancang program yang berdampak pada murid seharusnya tidak hanya sebatas rancangan tetapi idealnya juga diwujudkan dan ditingkatkan kualitasnya.
Dibaca : 687 kali
Perjalanan mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 4 telah memasuki tahap terakhir. Muara dari seluruh rangkaian kegiatan belajar adalah bagaimana seorang guru penggerak dapat menginisiasi dan memotivasi lingkungan belajar yang positif untuk menyelenggarakan program yang berdampak pada murid, karena orientasi atau tujuan utama dari pendidikan adalah murid itu sendiri.
Berkaitan dengan hal tersebut, dalam kesempatan ini saya memilih aksi nyata yang sudah saya lakukan jauh sebelum mengikuti pendidikan guru penggerak, yaitu mendampingi murid dalam program kokurikuler sesuai bidang yang saya ampu yaitu Bimbingan dan Konseling dengan nama program Peer Educator.
Keberadaan Peer Educator atau pendidik sebaya ini merupakan kelanjutan dari pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas yang telah dilaksanakan disekolah sejak 2017 melalui layanan Bimbingan dan Konseling dengan menggunakan Modul SETARA. Banyak hal positif yang saya peroleh dari pendampingan kepada anak-anak Peer Educator. Berawal dari penunjukkan kemudian beralih konsep kerelawanan menjadikan tim PE (sebutan untuk Peer Educator) lebih solid dan terarah.
Anak-anak yang tergabung dalam PE saling bekerjasama dan berbagi pengetahuan untuk mengasah keterampilan yang dimiliki sehingga mereka tumbuh lebih percaya diri dan dapat bertanggungjawab dengan dirinya. Esensi dari kegiatan PE sendiri adalah memberikan edukasi seputar informasi PKRS kepada teman sebayanya, khususnya disekolah dan lebih luas lagi. Setelah berproses kurang lebih 4 tahun berjalan, tim PE memilih sarana Media Sosial untuk menyampaikan edukasi . Berdasarkan kesepakatan mereka, untuk isi atau konten yang dipublikasikan sudah dibagi sesuai dengan kesanggupan tim. Begitu pula desain dan bentuknya, apakah poster atau video.
Tim PE yang memiliki 5 divisi , Media, Kesehatan, Karakter, Konseling dan Edukasi, diharapkan dapat berkontribusi aktif untuk lebih mewarnai lingkungan sekolah sehingga dapat membantu menekan angka kejadian kekerasan maupun interaksi sosial yang tidak sehat agar suasana belajar disekolah menjadi lebih nyaman dan menyenangkan. Selain melalui platform Instagram, mulai tahun ini tim PE mencoba model edukasi melalui siaran Podcast meski masih sangat sederhana. Keberanian mereka untuk terus belajar dan mengembangkan diri menjadi modal yang luar biasa yang dapat memotivasi mereka untuk terus memberikan manfaat yang baik bagi sekitar.
Sebagai pendamping sekaligus pembina, saya merasa sangat bangga dan bahagia, karena sampai hari ini tim PE sudah menunjukkan komitmen yang luar biasa selain kemandirian yang menunjukkan bentuk tanggungjawab diri mereka. Dari karya mereka saya dapat melihat kesungguhan dan juga perkembangan mereka yang tentunya perlu diapresiasi dan terus dimotivasi.
Bentuk aksi nyata yang sebenarnya sudah saya lakukan meski saya belum mengikuti pendidikan guru penggerak , dan jika hari ini saya beruntung belajar di program guru penggerak maka, pengetahuan dan ilmu yang saya dapat semakin menguatkan tekad saya untuk lebih baik lagi dalam mendampingi murid dan melaksanakan program yang berdampak pada murid dengan lebih sungguh-sungguh lagi agar semakin banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh murid dan lingkungan sekolah. Untuk lebih mengenal PE Sperolly, dapat mengikuti Instagramnya dilink berikut.https://www.instagram.com/p/CesQgWLhleR/?utm_source=ig_web_copy_link sedangkan untuk mendengarkan edukasi melalui podcast bisa diakses dilink berikut https://open.spotify.com/show/4x3hSqObgPmcB2UwnPtHv4?si=7b66a17865204ed3
Karya PE Proses pembuatan konten vlog dalam pertemuan rutin
Karya PE Proses diskusi pembuatan konten bulanan di gazebo sekolah
Karya PE Contoh Konten yang telah dipublikasikan di Instagram
https://www.instagram.com/p/CesQgWLhleR/?utm_source=ig_web_copy_link
Ikuti tulisan menarik Anita Rakhmi Shintasari lainnya di sini.
Suka dengan apa yang Anda baca?
Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.
Rabu, 22 Juni 2022 09:00 WIB

Asesmen Nasional, Demi Kemajuan Pendidikan Indonesia
Dibaca : 470 kali
Senin, 20 Juni 2022 09:52 WIB

Pendekatan VUCA dan Transformasi Pendidikan Indonesia
Dibaca : 549 kali
Minggu, 19 Juni 2022 06:14 WIB

Kenapa Pendidikan Anak Usia Dini Sangat Penting
Dibaca : 677 kali
Selasa, 14 Juni 2022 17:17 WIB

Meningkatkan Keberlangsungan Program Yang Berdampak Pada Murid Bersama Peer Educator
Dibaca : 688 kali
Rabu, 8 Juni 2022 07:13 WIB

Kesiapan Guru dan Kepala Sekolah Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
Dibaca : 1.199 kali
Senin, 6 Juni 2022 16:46 WIB

Merdeka Belajar, Link and Match, dan Ekosistem Vokasi
Dibaca : 913 kali
Senin, 6 Juni 2022 10:01 WIB

Mata Pelajaran yang Sebaiknya Ditekuni Sungguh-sungguh agar Tak Menyesal di Kemudian Hari
Dibaca : 898 kali
Senin, 6 Juni 2022 09:55 WIB

Mengawal Perjalanan Panjang Calon Guru Penggerak
Dibaca : 1.355 kali
18 jam lalu

Novela Seno Gumira Ajidarma: Suara Hati Seorang Pelacur
Dibaca : 1.676 kali
4 hari lalu

Apa Kata Dunia Andaikan Ganjar-Anies Diduetkan?
Dibaca : 1.077 kali
2 hari lalu

Apresiasi juga Dengki Iringi Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia
Dibaca : 716 kali
2 hari lalu
