Oleh: Bambang Udoyono
If shaytan has entered into your heart - evil will look beautiful to you and good will seem tiring and exhausting." (Nouman Khan). Kalau setan sudah masuk di hatimu, maka kejahatan, keburukan akan nampak bagus bagimu dan kebaikan nampak membosankan. Itulah kalimat bijak dari Nouman Khan, seorang ustadz dari negri paman Sam yang lagi naik daun. Mari kita bahas.
Setan memasuki hati manusia bukan hanya menjadikan kesurupan tapi membisikkan perbuatan yang sesungguhnya buruk menjadi nampak baik. Baik dan buruk kriterianya sudah jelas dari Al Qur’an. Di masa modern ini setan juga memanfaatkan kemajuan jaman untuk menggoda manusia. Di era ketika orang dengan mudah mengakses informasi dari seluruh dunia hanya dengan satu klik maka informasi buruk juga mudah diakses. Film, video, foto, podcast, ebook dan artikel yang berisi klenik, sadisme, ghibah, hoax dan hal yang tak patut berseliweran setiap saat.
Foto, video, gambar dsb yang tidak patut dalam kriteria agama sangat banyak. Sepintas tidak ada yang salah dengan menontonnya tapi sesungguhnya itu perbuatan tercela juga yang akan memperburuk hati. Saya mengibaratkan hati bersih itu sebagai kolam dengan air jernih. Untuk mempertahankan kebersihannya tentu saja anda harus mencegah air kotor masuk ke situ. Lantai masjid yang bersih juga harus dijaga dengan melepas alas kaki. Demikian juga hati. Agar tetap bersih jagalah apa saja yang masuk ke pendengaran, penglihatan, dan pikiran anda.
Kalimat Nouman Khan bisa dijadikan kriteria. Cobalah mawas diri. Apakah anda suka menonton foto, video, yang tak patut? Kalau iya artinya bisikan setan sudah masuk. Apakah anda suka memaki? Kalau kata kata kotor sudah terasa indah, artinya hati anda sudah kurang bersih, kurang sehat. Derajatnya mungkin beda. Ada orang yang memaki setiap saat, sehingga menjadi kebiasaan, ada yang kadang saja. Apapun itu, cepatlah istighfar dan usahakan hentikan kebiasaan buruk yang berdampak buruk itu. Apakah anda suka gosip? Kalau iya, segera mohon ampunan dan tinggalkan.
Memang lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Paling tidak kita tahu mana yang benar dan mana yang tidak. Seperti kata Nouman, kalau keburukan tampak indah dan kebenaran tampak membosankan, hati anda sudah terpengaruh setan. Paling parah kalau wahyu Allah dalam Al Qur’an terasa hambar. Tahapan lebih baik adalah ketika wahyu di dalam Al Qur’an sudah terasa indah, maka hati anda sudah bersih dan sehat.
Hanya hati yang bersih dan sehat saja yang mampu merasakan dan menikmati keindahan wahyu Allah dalam Al Qur’an. Maka jagalah hati dan pikiran dengan menyeleksi ketat segala macam masukan. Apa yang anda dengar, lihat, baca, pastikan hanya yang terbaik. Ukuran baik buruk sudah jelas berasal dari Al Qur’an. Pastikan keluarga anda mendapatkan hanya yang terbaik.
Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.
