Konsep Kuliah Kerja Nyata (KKN) kali ini berbeda. Pemerintah Kabupaten Jember menggandeng sejumlah Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Kabupaten Jember untuk mensukseskan proses pemutakhiran data penerima DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). KKN kali ini bernama Kuliah Kerja Nyata Kolaboratif (KKNK). Perguruan Tinggi yang tergabung antara lain Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas dr Soebandi Jember, Universitas Islam Jember, Universitas Seroedji Jember, STIE Mandala Jember, Universitas PGRI Argopuro, STIKES Bhakti Al Qodiri Jember, STIKES Harapan Bangsa, INAIFAS, Akademi Farmasi Jember, STIA Panca Prasetya, dan Institut Agama Islam Al-Qodiri Jember.
Sebanyak 2481 mahasiswa diterjunkan ke 31 Kecamatan yang terdiri atas 248 Desa yang ada di Kabupaten Jember. Di setiap Desa terdapat 10 orang mahasiswa yang secara acak dikelompokkan. Salah satu wilayah yang menjadi lokasi KKN yakni Kelurahan Jumerto Kecamatan Patrang.
Kelurahan Jumerto terletak di sebelah utara Kelurahan Slawu, sebelah selatan Kelurahan Klungkung, sebelah timur Kelurahan Banjarsengon dan sebelah barat Desa Bintoro. Kelurahan Jumerto memiliki luas lahan sebesar 2,23 km2 dengan 2.890 jumlah jiwa. Kelurahan Jumerto terbagi menjadi dua wilayah; Jumerto Lor dan Krajan. Masyarakat Jumerto sebagian besar menggunakan bahasa Madura sebagai bahasa komunikasi mereka sehari-hari dengan profesi rata-rata sebagai petani dan buruh tani.
Jumerto menjadi saksi kisah besejarah Republik Indonesia yang masih belum banyak diketahui oleh khalayak ramai. Palagan Jumerto menjadi represantatif bukti bahwasanya Jumerto menjadi satu titik Perang Gerilya yang dilalui oleh para pejuang di kala itu. Ini menjadi salah satu hal yang harus disadari dan dihargai oleh masyarakat luas sebagai bentuk rasa cinta tanah air terhadap bangsanya. Selain itu, Jumerto juga memiliki salah satu wisata yang tidak dimiliki oleh Desa di wilayah Kabupaten Jember lainnya. Jumerto Rafting marupakan sebuah kebanggan mayarakat Jumerto yang mengangkat potensi alam mereka.
Di balik kekayaan alamiah maupun historical yang dimiliki Jumerto, masih terdapat beberapa permasalahan yang masih disandang hingga saat ini. Permasalah terkait akses jalan yang belum layak secara merata maupun masih cukup banyaknya angka stunting pada anak di Jumerto perlu mendapatkan perhatian khusus. Perlu uluran tangan dari berbagai pihak, tidak hanya pemerintah setempat maupun masyarakat, namun stakeholder terkait dan publik juga bertanggung jawab untuk dapat membantu sejumlah permasalahan tersebut.
Dari diterjunkannya mahasiswa KKNK Tahun 2022 kali ini diharapkan mampu menjadi salah satu solusi dalam upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan melalui proses pemutakhiraan DTKS. Sehingga banyak harapan yang dirasa tertumpu pada mahasiswa KKNK Tahun 2022 yakni KKNK Kelompok 247, khususnya dalam hal ini yaitu Kelurahan Jumerto Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.
KKNK Kelompok 247 (dokumentasi pribadi)
Ikuti tulisan menarik KKNK 247Jumerto lainnya di sini.
