x

Iklan

KKN UNEJ 279 PUCANG ANOM

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 Agustus 2022

Kamis, 25 Agustus 2022 07:19 WIB

Mahasiswa KKN Unej Ajak Masyarakat Desa Pucanganom Memanfaatkan Limbah Daun Tebu Kering Menjadi Pupuk Organik Cair

Artikel ini berisi tentang pembuatan dan pensosialisasian pupuk organik cair dari limbah daun tebu oleh mahasiswa KKN Universitas Jember kelompok 279 di Desa Pucanganom

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

          Desa Pucanganom merupakan salah satu desa yang berada di kabupaten Bondowoso. Desa ini memiliki sektor pertanian yang cukup besar. Salah satu sektor pertanian yang mendominasi yaitu tanaman tebu. Tebu merupakan tanaman penghasil gula, khususnya pada bagian batang. Sementara itu, bagian daun dan akarnya tidak dimanfaatkan sehingga terbuang begitu saja. Setelah dilakukan beberapa kali pengamatan di berbagai lahan yang ada, mahasiswa KKN 279 Unej menemukan bahwa daun dan akar tebu tersebut dibakar. Pembakaran tersebut dapat mengakibatkan polusi udara sehingga dapat menimbulkan dampak yang buruk terutama pada saluran pernafasan. Aktivitas tersebut apabila berlangsung terus menerus akan mengakibatkan bertambah buruknya kualitas udara di desa Pucanganom.

            Oleh karena itu, mahasiswa KKN 279 Unej berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui pemanfaatan limbah dari daun tebu. Dari limbah daun tersebut, kelompok KKN 279 Unej memberikan alternatif berupa pembuatan pupuk organik cair. Pupuk organik ini sebagai pengurang dari limbah tanaman tebu yang meningkat. Pembuatan pupuk organik cair ini sebelumnya telah didiskusikan dengan pihak desa dan masyarakat setempat. Hasil diskusi yang diperoleh yaitu rencana ini dinilai baik. Sesuai dengan ucapan Pak Guntur selaku kepala desa menyatakan, “Program ini baik dan saya mendukung adanya program pembuatan pupuk organik cair ini”.

Sementara menurut salah satu anggota kelompok tani di Desa Pucanganom yaitu M. Laily menuturkan “Oh bagus itu dik, terlebih lagi pupuk anorganik sekarang ini melambung tinggi sehingga banyak petani yang tidak mampu membeli”. Selain itu, pembuatan pupuk organik cair ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat merusak keseimbangan unsur hara dalam tanah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pembuatan pupuk organik cair

Pembuatan pupuk organik cair

 

           Pembuatan pupuk cair ini dilakukan di rumah Pak Yusuf selaku salah satu petani di Desa Pucanganom yang terletak di Dusun Krajan. Bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan pupuk organik cair yaitu limbah daun tebu yang kering, EM4, gula pasir dan air sumur. Sedangkan alat yang digunakan yakni pisau, plastik bening ukuran 60 x 100 cm, ember dengan kapasitas 25 L, gelas ukur dan timbangan. Prosedur pembuatan dari pupuk organik cair ini yang pertama pencacahan daun tebu kering hingga sekecil mungkin. Semakin kecil ukuran cacahan, maka kandungan di dalamnya cepat terurai. Kedua, pelarutan EM4 dan gula pasir dengan air sumur sebagai pelarut, dimana EM4 bertindak sebagai bakteri pengurai dan gula pasir sebagai pengaktivasi mikroorganisme yang ada dalam EM4. Oleh karena itu, campuran EM4 dan gula pasir didiamkan selama kurang lebih 1 jam. Pendiaman ini bertujuan agar bakteri yang terdapat dalam EM4 aktif sehingga dapat digunakan untuk menguraikan kandungan yang ada dalam limbah daun tebu. Kemudian dimasukkan campuran tersebut ke dalam kantong plastik yang berisi limbah daun tebu kering, selanjutnya plastik ditutup rapat dan dilubangi. Lubang pada plastik bertujuan untuk mengeluarkan gas hidrogen yang dihasilkan dari reaksi dengan EM4. Prosedur selanjutnya kantong plastik dimasukkan ke dalam ember lalu ditutup rapat, tujuan dari prosedur tersebut yaitu agar terjadi proses fermentasi dapat berlangsung sehingga dapat diperoleh pupuk organik cair. Proses fermentasi tersebut dilakukan selama 25 hari. 

 

Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik Cair

 

          Hasil fermentasi pupuk setelah 25 hari, kemudian disosialisasikan kepada masyarakat Pucanganom, khususnya kelompok tani pada hari Senin, 22 Agustus 2022 di Balai Desa Pucanganom. Kegiatan ini diikuti oleh 15 orang perwakilan dari beberapa kelompok tani. Para perwakilan kelompok tani tersebut terlihat begitu antusias mendengarkan dan memperhatikan materi yang disampaikan oleh rekan Albert Sinaga tentang pupuk organik cair dari limbah daun tebu. Datu Ayuni selaku penyuluh pertanian di Desa Pucanganom mengatakan bahwa pensosialisasian pupuk organik cair ini sangat memberikan manfaat kepada para petani. Selain biayanya yang murah, alat dan bahannya pun mudah didapat, yaitu limbah daun tebu yang memang cukup melimpah di Desa Pucanganom. Disamping itu, naiknya harga pupuk anorganik di pasaran menjadi alasan para kelompok tani menerima dengan senang hati program kerja pupuk organik cair ini. Datu juga berharap bahwa pembuatan pupuk organik cair ini dapat dimanfaatkan dengan baik serta di teruskan oleh para kelompok tani Desa Pucanganom.

 

 

Universitas Jember

Ikuti tulisan menarik KKN UNEJ 279 PUCANG ANOM lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu