Inovasi Pendekatan STEAM Memiliki Peran dalam Ilmu Pangan hingga 10 Tahun ke Depan
Rabu, 7 Desember 2022 06:25 WIBSTEAM mulai diaplikasikan dalam bidang akademis atau pendidikan tidak terkecuali Ilmu Pangan. Ilmu pangan berkaitan erat dan memiliki andil yang cukup besar keberadaannya dalam pemanfaatan makanan ataupun minuman yang kita konsumsi setiap hari. Peran Ilmu Pangan untuk kedepannya diharapkan mampu menyelesaikan segala permasalahan ataupun mencapai keinginan bersama yang bertahan dalam jangka panjang dengan pendekatan STEAM.
Ilmu pangan berkaitan erat dan memiliki andil yang cukup besar keberadaannya dalam pemanfaatan makanan ataupun minuman yang kita konsumsi setiap hari. Penggunaan bahan pangan dari pasca panen hingga menjadi produk komersil melalui beragam jenis produksi agar dapat diterima di masyarakat dengan berbagai kalangan dan kriteria. Keberagaman pengolahaan dan penerimaan ini yang menjadi tantangan tersendiri sehingga diperlukan suatu pengetahuan. Tingginya permintaan dan daya terima juga menjadi salah satu faktor penyebab pentingnya Ilmu Pangan.
Program studi ilmu pangan pada dasarnya mempelajari bagaimana suatu makanan dapat dibuat dan memiliki efek yang ditimbulkan bagi kehidupan. Secara harfiah, manusia maupun makhluk hidup lainnya tidak dapat hidup tanpa makanan atau minuman. Hanya saja seiring perkembangan zaman dimana tatanan kehidupan telah diatur dan berkembang, makanan dan minuman itu tidak lagi hanya sebuah makanan dan minuman biasa, melainkan memiliki peran lainnya yang tentu harus berdampak positif bagi tubuh. Ilmu pangan di bidang akademis tidak jauh kaitannya dari bidang sains, teknologi, gizi, ekonomi, sosial-kebudayaan bahkan penggabungan ilmu dari bidang-bidang tersebut.
Mahasiswa ilmu pangan dituntut untuk dapat melakukan pengembangan dan pemanfaatannya pangan yang dapat digunakan untuk masa mendatang. Marciano Oscar Maida sebagai mahasiswa Ilmu Pangan, Sekolah Pascasarjana, IPB University menjadikan studinya sebagai pilihan dan salah satu cara untuk berpartisipasi aktif dalam hal tersebut. Teknologi yang terus berkembang dan menyentuh semua bidang memerlukan sosok pengendali yang tepat agar upaya yang telah dilakukan dapat sejalan dengan apa yang diharapkan. Riset dan inovasi ilmu pangan yang telah dikembangkan untuk menciptakan suatu kreatifitas baru yang mengarah ke masa depan dikenal dengan istilah STEAM untuk menyesuaikan dan menjembatani belahan otak mengenai pangan di berbagai bidang.
STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics) bermula dari tantangan dunia kerja yang membutuhkan sumber daya manusia berkualitas sehingga kehidupan masyarakat berkembang menuju ke tingkatan yang lebih tinggi. Diharapkan STEAM mampu menghantarkan SDM dengan kemampuan pemecahan masalah yang dihadapi secara kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif sesuai tuntutan dunia kerja dan kualitasnya dapat terus ditingkatkan sesuai tuntutan perkembangan jaman. Pendekatan pembelajaran STEAM dipandang sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dan mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar secara tertanam maupun terpadu (Winiarni et al. 2016).
Mengenal STEAM dengan memiliki 5 bidang utama yang saling terhubung dan bersinergi satu sama lainnya. Science atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian yang melibatkan observasi dan pengukuran secara objektif untuk memperoleh pengetahuan melalui penyelidikan atau pembuktian. Teknologi muncul dari inovasi yang digunakan untuk memodifikasi alam agar memenuhi kebutuhan manusia dan mengasah daya kritis. Engineering atau teknik adalah penerapan ilmu dan teknologi dalam merancang atau mengembangkan rangka suatu proses untuk menyelesaikan permasalahan. Art atau seni dapat diciptakan oleh manusia dengan mengandung unsur keindahan dan membangkitkan perasaan pada keahlian membuat karya bermutu. Matematika dengan ilmu tentang pola dan hubungan menyediakan bahasa bagi teknologi, IPA, dan teknik, serta mempelajari keteraturan pola dan hubungan tersebut.
Pembelajaran STEAM berkembang dari pembelajaran STEM dengan menggabungkan Art (seni) didalamnya. STEM sendiri merupakan kolaborasi dari keempat bidang ilmu yang serasi antar masalah yang terjadi di dunia nyata (Fathoni et al. 2020). Setelah keterampilan teknis tingkat tinggi tertentu tercapai, sains dan seni cenderung menyatu dalam estetika, plastisitas, dan bentuk. Sehingga kini seorang ilmuwan terhebat juga dapat dikatakan sebagai seniman yang hebat.
Pendekatan STEAM mulai diaplikasikan dalam bidang akademis atau pendidikan tidak terkecuali Ilmu Pangan. Mulanya dengan adanya implementasi pendekatan STEAM Ilmu Pangan dapat memitigasi gejala learning loss pada mahasiswa yang disebabkan oleh pandemi (Sam dan Rahayu 2022). Impelementasi yang dapat dilakukan yakni berupa pembuatan produk pangan yang sehat, bergizi serta memanfaatkan potensi alam atau memanfaatkan limbah makanan yang masih layak untuk digunakan. Hasil produk tersebut kemudian dijual (diwirausahakan).
Inovasi bidang pangan yang dilakukan di Indonesia saat ini erat kaitannya dan tidak jauh dari pengembangan produk UMKM. mendukung pembelajaran STEAM, inovasi pengembangan produk pangan UMKM di Indonesia menjadi urgensi tersendiri menciptakan entrepreneur yang dapat berkembang. Kegiatan ini juga dapat membantu menyelesaikan salah satu misi Indonesia dalam SDGs. Integrasi STEAM juga terpenuhi dengan:
- Pembelajaran ilmu gizi, mikrobiologi pangan, kewirausahaan untuk aspek Science,
- Penggunaan alat dan pemanfaatan pangan konvensional dalam pembuatan produk untuk aspek Technology,
- Penggunaan alat-alat atau mesin dan cara pengolahan pangan inovatif untuk aspek Engineering,
- Inovasi pembuatan produk, pemanfaatan potensi local, dan strategi penjualan untuk aspek Arts, dan
- Pengukuran formulasi produk, perhitungan marketing, serta prospek kewirausahaan untuk aspek Mathematics.
Peran Ilmu Pangan untuk kedepannya tentu diharapkan mampu menyelesaikan segala permasalahan ataupun mencapai keinginan bersama yang bertahan dalam jangka panjang. Permasalahan Indonesia kedepannya yang terlihat saat ini di bidang pangan ialah mengenai tingginya kasus stunting dan ketidaksetaraannya dengan permasalahan obesitas atau overweight. Menjadi perhatian besar bahkan di dunia bidang pangan mampu terus berkembang dan berinovasi demi kesejahteraan manusia. Dan pendekatan STEAM dapat menjadi tolak ukur atau kunci pengembangan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Fathoni A, Muslim S, Ismayati E, Rijanto T, Munoto, Nurlaela. 2020. STEM : inovasi dalam pembelajaran vokasi. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. 17(1): 33–42. ISSN 2541–0652.
Sam NF, Rahayu E. 2022. Implementasi pendekatan STEAM pada mata kuliah bioteknologi pangan sebagai upaya mitigasi learning loss. Jurnal Biotek. 10(1): 66–82.
Juniaty Winarni, Siti Zubaidah, Supriyono Koes H. (2016). STEAM: Apa, Mengapa, dan Bagaimana. Prosiding. Pros Semnas Pend IPA Pascasarjana UM. 1(1): 976–984.
Mahasiswa Ilmu Pangan, Sekolah Pascasarjana, IPB University
0 Pengikut
Pengaruh Kualitas Madu di Indonesia dengan Pengolahan Thermal
Senin, 5 Juni 2023 08:01 WIBPengukuran Tekstur Rubik Ganepo atau Dakak-Dakak dengan Texture Analyzer
Minggu, 21 Mei 2023 17:36 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler