x

Beginilah metafora kelahiran reformasi. Seorang mahasiswa jatuh tergeletak terkena pukulan pasukan anti huru-hara yang berusaha membubarkan aksi unjuk rasa menuntut Presiden Soeharto mundur di depan Kampus Trisakti, Grogol, Jakarta, 12 Mei 1998.(KOMPAS/JULIAN SIHOMBING)

Iklan

Rafael Milliano

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2023

Jumat, 31 Maret 2023 06:44 WIB

Bagaimana Peran Masyarakat dalam Mempengaruhi Politik di Indonesia pada Masa Akhir Orde Baru?


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Peran masyarakat Indonesia pada masa setelah Orde Baru atau yang bisa dibilang sebagai reformasi ini sudah semakin berkurang. Berkurangnya peran masyarakat ini dikarenakan masyarakat yang sudah mulai apatis terhadap bagaimana politik itu berjalan dan kenapa banyak yang melakukan demo. Mereka menganggap orang yang memiliki pengaruh dalam politik, contohnya seperti demo ini, hanya menjadi ajang berbuat onar. Padahal pada masa Orde Baru banyak sekali elemen masyarakat yang melakukan anarkisme sebab ada tuntutan yang mereka inginkan agar rezim Soeharto juga runtuh. Lalu bagaimana peran masyarakat sipil di Indonesia pada masa akhir Orde Baru?

Tahun 1998 merupakan tahun di mana Indonesia mengalami krisis dan banyak sekali masalah. Mulai dari masalah ekonomi (inflasi dan segala halnya), krisis kepercayaan terhadap pemerintah, dan ketidaksukaan masyarakat terhadap etnis tionghoa sebab masyarakat menganggap etnis tersebut lah yang mengakibatkan adanya krisis ekonomi pada masa itu.

Akan tetapi, masalah-masalah yang ada pada saat itu sebenarnya disebabkan oleh kurangnya pengawasan pemerintah terhadap bank-bank swasta dan pemerintah juga yang kurang cakap untuk mengawasi jalannya peredaran uang di dalam negeri dan di luar negeri. Tidak stabilnya kondisi atau situasi politik pada masa itu juga menjadi salah satu pemicu dari adanya peristiwa yang mengawali era reformasi di Indonesia dan mengakhiri era orde baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan adanya beragam masalah di tubuh pemerintahan Indonesia maka seluruh elemen masyarakat pun turun untuk melakukan demonstrasi terhadap pemerintahan yang tidak mampu untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Namun, pemerintah malah membawa Indonesia kepada keterpurukan. Dalam hal ini, masyarakat mempunyai andil yang cukup besar untuk membawa revolusi terhadap rezim yang membuat masyarakat cukup menderita.

Dengan adanya demonstrasi besar-besaran dan tuntutan yang diberikan oleh masyarakat dan para mahasiswa juga membuat rezim atau masa orde baru ini pun dapat tumbang dan digantikan dengan era reformasi. Walaupun banyaknya kekacauan yang terjadi pada masa itu, kekuatan rakyat mampu menumbangkan kekuasaan soeharto pada masa itu. Dengan adanya peran masyarakat yang mungkin bisa dibilang anarkis, pemerintahan yang berlaku sewenang-wenang terhadap rakyatnya pun pada akhirnya akan tunduk terhadap rakyatnya sebab rakyat juga ingin diperlakukan adil oleh pemerintahan. Masa orde baru pun akhirnya tergantikan oleh adanya peran masyarakat.

Masyarakat bukan sepenuhnya tidak berpengaruh sama sekali dengan permainan politik di pemerintahan, masyarakat justru memiliki pengaruh yang sangat tinggi dalam politik pemerintahan. Dengan adanya masyarakat, pemerintahan yang berlaku sewenang-wenang terhadap rakyatnya pun akhirnya akan kalah juga sebab rakyat memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan apa yang ada di pemerintahan. Dalam hal ini, saya juga tidak membenarkan tindak anarkisme, tetapi jikalau pemerintah ini menjalankan kewajibannya seenak jidat atau tidak mementingkan rakyatnya, masyarakat juga nantinya akan bertindak anarkis terhadap pemerintahan tersebut.

Ikuti tulisan menarik Rafael Milliano lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu