Seniman Lukis Abstrak Tak Bisa Melukis? Yakin? Ayo Diskusi.

Jumat, 7 April 2023 19:59 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kritik ini adalah analisis kritis untuk menganalisis seniman lukis abstrak gadungan dan untuk mengatasi sentimen tak berdasar para realis,surealis dan naturalis.

Oleh kokowoyo 

Mungkin pertanyaan yang saya ajukan di judul itu cocok untuk diberikan kepada orang-orang yang tidak memahami sejarah,perkembangan dan proses teknis dalam Lukisan abstrak serta pengklasifikasiannya. Lukisan abstrak pada sejarahnya merupakan proses perkembangan atas realisme pada abad 19 , perkembangan ini hadir berkat kejenuhan seniman pada kala itu atas seni-seni sebelumnya yang selalu berkutat pada persoalan-persoalan empirisme,rasionalisme,dan naturalisme. Lukisan abstrak mulai berkembang dan mulai mempunyai banyak peminat-peminatnya pada abad 20 di Amerika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara prosesnya sebenarnya lukisan abstrak merupakan perkembangan dari realisme, yang dimana realisme mencoba untuk mendeskripsikan objek dari tampak luar sehingga realisme mencoba untuk menangkap gambar fisik luar secara utuh, tingkat keberhasilan realisme diukur dengan mirip atau tidaknya hasil lukisan dengan objek fisik yang coba untuk di tangkap. Layaknya realisme hadir sebagai perkembangan akibat dari kejenuhan atas seni romantisisme yang terlalu mendramatisasi, abstrak pun hadir sebagai sesuatu yang muncul atas kejenuhan realisme.

Abstrak hadir untuk mendobrak dan merangsang esensi objek yang akan diulas, sederhananya realisme mencoba untuk menggambarkan fisik luar tersebut sedangkan abstrak mencoba untuk menggambar isi atau dalam dari objek tersebut. Secara teknisnya lukisan abstrak dalam pemilihan warna, goresan, garis atau tekstur tidak terikat pada aturan apapun, jadi pemilihan teknis disini dilakukan secara Arbitrer (suka-suka) tetapi pada teknisnya lukisan abstrak cenderung menimbulkan kesan simbolik pada pemilihan warna-warnanya.

Tetapi pemilihan warna dalam pengeksekusian hasrat secara tidak sadar jika melihat pada karya karya seniman abstrak dewasa ini, mereka terkungkung dalam kategorisasi warna, sehingga karya yang dihasilkan tidak mengalami pembaharuan secara progresif. Selain itu klasifikasi aliran abstrak, abstrak secara general diartikan sebagai suatu hal yang tidak berbentuk.

Tetapi hal ini berbeda dalam seni rupa, seni rupa sebenarnya mencoba untuk membentukkan esensi objek yang akan diulas, entah dalam segi warna,goresan dan tekstur, tetapi rupa yang hadir dalam abstrak adalah sesuatu yang sifatnya mengacak dan tidak terpenjara dalam kategorisasi. Jenis-jenis karya abstrak pun ada banyak terkhususnya dalam seni lukis, karya abstrak terdiri dari abstrak figuratif, jenis abstrak ini adalah abstrak yang hadir dengan berbagai simbol di dalamnya, seperti gambar-gambar objek absurd yang dilapisi goresan-goresan bebas. Lalu ada abstrak non-figuratif.

Jenis abstrak ini adalah abstrak yang tidak menempatkan simbol-simbol didalamnya. Jadi kesan yang hadir dalam lukisan tersebut adalah murni goresan bebas yang tak beraturan. Lalu selanjutnya ada abstrak ekspresionisme, jenis abstrak ini adalah abstrak yang menekankan dominan emosi pada prosesnya, seperti goresan yang kuat dan warna yang berani.

Pada awalnya pun abstrak memang dikenal sebagai aliran ekspresionis. Aliran ini mempercayai bahwa karya seni seharusnya adalah hal yang harus keluar dari dalam (gagasan dan emosi si seniman) bukan menduplikat apa yang ada diluarnya. Jadi jika kita melihat konteks diatas, abstrak disini memang tidak dominan dalam permainan teknis, tetapi peran gagasan dan kondisi emosional seniman lebih diutamakan.

Jadi dalam memahami lukisan abstrak pengapresiasi seni seminimal mungkin harus mengetahui dasar-dasar semiotika, agar penafsiran terhadap lukisan abstrak tidak akan menjadi liar dan sembrono. Tetapi sebenarnya yang ingin saya ulas disini adalah kenapa seniman abstrak sering dikatakan sebagai seniman yang tidak pandai melukis? Ini merupakan sentimen tanpa dasar pelukis realis dan surealis terhadap seniman abstrak tanpa dasar apapun.

Seniman abstrak sebagian besar memilih lukisan itu dikarenakan beberapa faktor. Ia memahami abstrak sesuai konteksnya, abstrak tidak menampilkan visual yang teratur dan gagasan yang ingin disampaikan seniman lebih utama. Itulah esensi dari lukisan abstrak.

Melegitimasi semua seniman harus mempunyai dasar-dasar lukis yang terstruktur adalah keironian dan kearoganan serta sentimen beberapa seniman dewasa ini. Seseorang mempunyai kritik terhadap seniman abstrak terhadap seniman-seniman abstrak gadungan, yang secara gagasan, sejarah, dan pengetahuannya tidak ada, ungkin itu lebih dapat dipertimbangkan. Karena problem saat ini adalah seseorang ingin menjadi seorang seniman abstrak karena memang mereka ingin menjadi seniman tetapi secara instan dan ada pula seseorang ingin menjadi membuat lukisan abstrak untuk komersial.

 

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Kokowoyo

Penghancur peradaban

0 Pengikut

img-content

Filsafat Fragmentaris

Minggu, 9 April 2023 08:51 WIB
img-content

Ghost of art

Sabtu, 8 April 2023 21:30 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler