x

Project based learning sumber energi alternatif

Iklan

Intan Bahriyah Maulidiyah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 November 2021

Senin, 10 April 2023 19:24 WIB

Studi Sumber Energi Alternatif Melalui Proyek Fisika Sederhana

Panic buying yang terjadi ketika pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi dengan antrian kendaraan yang hampir terjadi disetiap SPBU menunjukkan bahwa ketergantungan masyarakat terhadap sumber energi fosil ( BBM ) begitu besar. Berdasar data yang dikutip dari BPPT outlook energy Indonesia tahun 2021 bahwa pada tahun 2025 diharapkan 23% masyarakat kita sudah menggunakan sumber energi baru terbarukan. Untuk dapat merealisasikan hal tersebut, berbagai upaya sudah dilakukan Pemerintah pada berbagai sektor kehidupan, salah satunya adalah pada dunia pendidikan. Kurikulum merdeka yang dicanangkan pemerintah sebagai pengganti kurikulum darurat pasca pandemi covid-19 memfokuskan materi esensial dengan model pembelajaran berbasis proyek. Alur tujuan pembelajaran materi sumber energi pada mata pelajaran fisika kelas X SMA salah satunya yaitu pembuatan alat peraga /replika penghasil energi sederhana seperti PLTA, PLTB, dan PLTU sehingga diharapkan program Pemerintah pada tahun 2025 menggunakan 23% sumber energi terbarukan dapat terwujud.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Studi Sumber Energi Alternatif melalui Proyek Fisika Sederhana

 

Oleh :

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Intan Bahriyah Maulidiyah, S.Si *)

 

            Panic buying. Begitulah yang terjadi ketika pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Masyarakat berbondong-bondong mendatangi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan rela mengantri selama berjam-jam hanya untuk mendapatkan harga BBM bersubsidi sebelum naik. Kejadian tersebut seakan mengingatkan betapa berartinya  bahan bakar fosil bagi masyarakat. Bahan bakar fosil adalah bahan bakar yang berasal dari pembusukan secara alami organisme yang mati ratusan juta tahun lalu, seperti batu bara, minyak bumi, atau gas alam. Keberadaan bahan bakar ini sangat penting bagi masyarakat, sehingga kenaikan harga BBM akan mempengaruhi sektor yang lain, sebagaimana kenaikan harga kebutuhan pokok.

            Sebagai negara berkembang, pemerintah gencar melakukan pembangunan di sektor industri dan infrastruktur untuk meningkatkan kesejahteraan warga negaranya merupakan hal yang wajar dan sangat urgen. Akan tetapi, hal ini akan meningkatkan pertumbuhan konsumsi energi fosil, diiringi dengan gaya hidup yang semakin maju dan kemampuan ekonomi yang juga meningkat, sehingga konsumsi sumber daya minyak, batu bara, dan gas bumi menjadi lebih boros. Akibatnya cadangan sumber daya alam tersebut semakin menipis yang pada akhirnya mengarah pada krisis energi di masa depan.

Berbagai langkah strategis sudah dilakukan oleh Pemerintah guna mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil dengan melalui kebijakan di berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan. Pemerintah telah menerapkan kurikulum merdeka untuk memberi kebebasan siswa memilih bidang yang diminati sehingga proses pembelajaran bisa lebih cepat. Kebermanfaatan kurikulum merdeka berorientasi kepada praktik baik merdeka belajar dan merdeka berbudaya. Kurikulum merdeka merupakan pengganti kurikulum darurat pasca pandemi covid 19 dengan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memfokuskan pada materi esensial dengan model pembelajaran berbasis proyek ( project based learning ). Dengan menerapkan model pembelajaran tersebut pada mata pelajaran fisika materi sumber energi alternatif, diharapkan peseta didik akan lebih banyak mengeksplorasi solusi tentang ancaman krisis energi di masa depan dengan cara melakukan hemat energi atau mencari sumber energi alternatif (sumber energi baru terbarukan).

Penerapan kurikulum merdeka pada satuan pendidikan SMA Negeri Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur  untuk mata pelajaran fisika kelas X SMA, salah satu alur tujuan pembelajaran materi sumber energi adalah pembuatan alat peraga / replika penghasil energi sederhana.

Pembuatan alat peraga ini berfungsi sebagai jembatan untuk memahami konsep tentang sumber energi sehingga peserta didik memiliki kemampuan penalaran ilmiah yang tajam, kemampuan berfikir kritis, serta keterampilan memecahkan masalah yang semuanya sejalan dengan upaya pengembangan profil pelajar pancasila yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia yang berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, berfikir kritis dan kreatif.

            Studi sumber energi alternatif melalui proyek fisika sederhana dapat dijadikan salah satu solusi untuk mengurangi krisis energi karena secara astronomis posisi Negara Indonesia terletak pada daerah tropis (khatulistiwa) dengan pancaran sinar matahari yang melimpah serta kekayaan sumber daya alam (SDA) nya, maka untuk memaksimalkan potensi SDA tersebut, Pemerintah perlu mengambil kebijakan guna mengalihkan ketergantungan penggunaan sumber energi fosil ke sumber energi alternatif.

Kemampuan peserta didik dalam studi sumber energi alternatif melalui proyek fisika sederhana tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penyelidikan, memproses dan menganalisis data dan informasi, melakukan refleksi, mengomunikasikan hasil dalam bentuk project sederhana terkait energi alternatif. Dengan demikian memudahkan peserta didik memahami konsep energi yang abstrak dan memotivasi untuk menyukai mata pelajaran fisika.

Alasan pemilihan model pembelajaran project based learning pada materi energi alternatif ini yaitu :

  1. Energi alternatif pengganti bahan bakar fosil.

Ketergantungan penggunaan energi fosil sebagai sumber energi tak terbarukan yang ketersediaannya semakin lama semakin menipis maka kita membutuhkan sumber energi alternatif lain.

  1. Energi alternatif digunakan untuk mengurangi kerusakan lingkungan karena penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang selama ini digunakan ternyata mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbondioksida yang tinggi.

Bahan bakar fosil yang kita gunakan puluhan tahun itu ternyata dapat menimbulkan pemanasan global dan perubahan iklim, namun tidak demikian dengan energi alternatif.

  1. Energi alternatif terbukti mampu mengatasi atau mengurangi pemanasan global.
  2. Keamanan energi yaitu energi alternatif tidak terkena pengaruh fluktuasi harga pasar dunia.

            Studi sumber energi alternatif melalui proyek fisika sederhana ini diharapkan dapat meminimalisir ketergantungan terhadap sumber energi fosil sehingga krisis energi tidak akan terjadi dan harapan Pemerintah pada tahun 2025 seperti yang dikutip BPPT outlook energy Indonesia tahun 2021 bahwa 23% masyarakat kita sudah menggunakan energi baru terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS ), Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA ), Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pembangkit Listrik Tanaga Bayu ( PLTB ) dan sumber energi alternatif lainnya dapat terwujud.

Manfaat lain dari studi sumber energi alternatif dengan proyek fisika sederhana adalah  memudahkan peserta didik memahami konsep energi yang abstrak dan memotivasi untuk menyukai mata pelajaran fisika.

            Semua upaya yang dilakukan oleh Pemerintah melalui pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran fisika tersebut diarahkan pada pencapai tujuan pembangunan sustainable development goals  ( SDGs ) yang berkelanjutan sehingga melalui pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut dapat dibangun karakter peserta didik yang berakhlak mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global.

Project fisika penghasil energi sederhana yang menghasilkan alat peraga seperti PLTA, PLTU , PLTB dengan menggunakan / memanfaatkan alat dan bahan yang mudah didapatkan di sekitar lingkungan tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Selain itu dalam pengoperasian alat peraga sederhana tersebut tidak memerlukan suatu keterampilan khusus namun melatih keterampilan proses sains sehingga lebih efektif dalam penggunaannya.  Penerapan studi sumber energi alternatif melalui proyek fisika sederhana maka tujuan untuk membuat alat peraga yang sesuai dengan kebutuhan dan menguji keefektifan alat peraga terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi sumber energi dan peserta didik lebih antusias dalam melakukan project.

Keberhasilan pemilihan media pembelajaran dalam meningkatkan kualitas belajar peserta didik ditentukan bagaimana kemampuan guru dalam memilih media yang digunakan. Pemilihan media studi sumber energi alternatif melalui proyek fisika sederhana ini diharapkan bahwa melaui sektor pendidikan upaya pemerintah untuk mewujudkan target tahun 2025 penggunaan energi baru terbarukan ( EBT ) atau energi alternatif yang ramah lingkungan dapat terwujud.

* Penulis adalah 

- Guru Fisika SMA Negeri Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur

- Anggota HAGI ( Himpunan Ahli Geofisika Indonesia )

Ikuti tulisan menarik Intan Bahriyah Maulidiyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler