x

Foto: Pemkab Bojonegoro

Iklan

Muhammad Syafi'i Nurullah

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dan Content Writer berpengalaman
Bergabung Sejak: 4 Juni 2022

Minggu, 21 Mei 2023 18:00 WIB

Digitalisasi Membantu Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Mengelola Sampah

Di balik kepiawaian warganya dalam mengolah kayu, Bojonegoro tidak terlalu terampil dalam mengelola sampah, sama seperti banyak kabupaten lainnya di Indonesia. Tapi berkat digitalisasi pengelolaan sampah yang dilakukan Edwin Fernanda Abhipraya, salah satu peserta SATU Indonesia Awards 2022, kini pengelolaan sampah sudah jauh lebih baik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bojonegoro, salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur,  memiliki jumlah penduduk mencapai 1,3 juta jiwa. Kabupaten ini dikenal sebagai penghasil kerajinan kayu jati dengan kualitas ekspor bermutu tinggi. Namun, di balik kepiawaian warganya mengolah kayu, Bojonegoro tidak terlalu terampil dalam mengelola sampah, sama seperti banyak kabupaten lainnya di Indonesia. 

Sadar akan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bergerak cepat mendukung berbagai upaya digitalisasi dalam pengelolaan sampah. Edwin Fernanda Abhipraya, salah satu peserta SATU Indonesia Awards 2022, mengungkapkan program kegiatan Bank Sampah Digital yang digagasnya mendapatkan dukungan penuh Pemkab Bojonegoro. Melalui sinergi bersama Bank Jatim, Pemkab Bojonegoro lewat Dinas Lingkungan Hidup sangat proaktif memberikan ruang untuk berkreasi dalam pengembangan aplikasi bank sampah digital tersebut. 

Hasilnya cukup memuaskan. Timbulan sampah 137.271 ton pada tahun 2022, 33,9% diantaranya berhasil dikelola dengan baik oleh Kabupaten Bojonegoro. Kendati angkanya masih cukup rendah, capaian pengelolaan sampah tersebut telah mengalami peningkatan drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melansir data dari laman Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), pada tahun 2020 hanya ada 23,8% sampah yang mampu dikelola Kabupaten Bojonegoro, sementara pada tahun 2021 angkanya turun menjadi hanya 23,1% . 

Peningkatan kemampuan pengelolaan sampah tersebut tentu tidak bisa dipisahkan dari kontribusi bank sampah yang ada di Bojonegoro. Pada tahun 2022, kata Edwin, terdapat 168 bank sampah di 19 kecamatan dan 168 desa yang ia digitalisasi bersama timnya. Melalui aksi tersebut, Pemkab Bojonegoro tidak kesulitan lagi menganalisis aktivitas kelompok bank sampah yang ada di wilayahnya. Semua data aktivitas tersedia dalam satu halaman digital yang dapat terus diperbarui selama 24 jam. 

Melalui data tersebut juga akhirnya Pemkab Bojonegoro menjadi lebih aktif mengurangi sampah yang ada di wilayahnya. Data SIPSN mengungkapkan bahwa timbulan sampah di Kabupaten Bojonegoro telah mengalami tren penurunan dari tahun ke tahun. Pada 2019, kabupaten ini menghasilkan 185.688 ton timbulan sampah, lalu turun menjadi 189.402 ton (2020), sempat naik menjadi 195.823 ton (2021), dan turun drastis ke angka 137.271 ton pada 2022. 

Mengingat dampak positifnya yang sangan luas, kita semua berharap agar program digitalisasi yang dibawa oleh Edwin dan dukungan penuh dari Pemkab Bojonegoro bisa menjadi contoh bagi kabupaten-kabupaten lainnya. Apresiasi dan dukungan dari berbagai pihak juga perlu diberikan agar ada lebih banyak perubahan di daerah-daerah Indonesia.

Sama seperti Edwin, Anda juga bisa mengikuti program SATU Indonesia Awards untuk mendapatkan dukungan dan apresiasi tinggi dari Astra Internasional dalam upaya memberi manfaat bagi masyarakat di seluruh penjuru tanah air. 

Ikuti tulisan menarik Muhammad Syafi'i Nurullah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler