x

Iklan

I Wayan Darma Yasa

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 24 Mei 2023

Kamis, 25 Mei 2023 08:14 WIB

Mengoptimalkan Transisi Energi: Peran Sistem Energi Terintegrasikan dalam Mengurangi Ketergantungan pada Sumber Energi Ekstraktif

Artikel ini membahas pentingnya sistem energi terintegrasikan sebagai solusi mengatasi sesat nalar dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi ekstraktif dalam proses transisi energi. Bagaimana berbagai sumber energi terbarukan, seperti panel surya, turbin angin, dan pembangkit listrik tenaga air, terkoordinasi dalam dalam satu sistem? Dengan mengoptimalkan penggunaan beragam sumber energi bisa mengurangi dampak ekstraktif yang merugikan lingkungan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

PENDAHULUAN

Transisi energi menuju sumber energi yang lebih berkelanjutan menjadi kebutuhan mendesak di era saat ini. Ketergantungan yang tinggi pada sumber daya ekstraktif seperti bahan bakar fosil telah memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Untuk mengatasi tantangan ini, penting untuk mengembangkan solusi inovatif yang dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi ekstraktif dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.

Dalam konteks ini, sistem energi terintegrasikan muncul sebagai solusi yang menjanjikan. Sistem ini menggabungkan berbagai sumber energi terbarukan, seperti panel surya, turbin angin, dan pembangkit listrik tenaga air, dalam satu sistem yang terkoordinasi. Dengan mengoptimalkan penggunaan sumber energi yang beragam, sistem energi terintegrasikan dapat mengurangi ketergantungan pada satu sumber energi tertentu dan mengurangi dampak ekstraktif yang merugikan lingkungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Artikel ini bertujuan untuk mendalami peran sistem energi terintegrasikan dalam mengurangi ketergantungan pada sumber energi ekstraktif. Kami akan membahas manfaat dari diversifikasi sumber energi dan bagaimana integrasi sumber energi terbarukan dalam satu sistem terintegrasikan dapat memberikan kestabilan energi yang lebih baik. Kami juga akan menyajikan tantangan teknis yang mungkin timbul selama implementasi dan solusi teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi tantangan tersebut.

Selain itu, penting untuk memahami keuntungan jangka panjang dari implementasi sistem energi terintegrasikan. Artikel ini akan menyoroti dampak positif dalam hal keberlanjutan energi, pengurangan emisi gas rumah kaca, penciptaan lapangan kerja di sektor energi terbarukan, dan pengurangan dampak negatif pada lingkungan.

Dengan melihat lebih dalam tentang peran sistem energi terintegrasikan dalam mengurangi ketergantungan pada sumber energi ekstraktif, kita dapat mempercepat transisi energi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

 

PEMBAHASAN

Konsep Sistem Energi Terintegrasi

Konsep Sistem Energi Terintegrasikan (SET) adalah pendekatan yang menggabungkan berbagai sumber energi terbarukan, seperti panel surya, turbin angin, pembangkit listrik tenaga air, biomassa, dan lain-lain, dalam satu sistem yang terkoordinasi. Tujuan utama dari SET adalah mengoptimalkan pemanfaatan sumber energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil atau ekstraktif yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan.

Dalam SET, berbagai sumber energi terbarukan tersebut saling terhubung dan berinteraksi, sehingga membentuk jaringan energi yang terintegrasi. Sistem ini melibatkan penggunaan teknologi pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi energi yang efisien. Integrasi yang baik antara berbagai sumber energi terbarukan memungkinkan adanya keterpaduan dan sinergi dalam pemanfaatan energi, sehingga dapat mencapai keberlanjutan energi dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Konsep SET juga melibatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengoptimalkan pengelolaan energi. Dengan menggunakan sistem kontrol yang cerdas dan algoritma yang canggih, SET dapat mengontrol dan mengatur produksi, penyimpanan, dan distribusi energi secara efisien berdasarkan permintaan dan kondisi lingkungan.

Keuntungan utama dari konsep SET adalah diversifikasi pasokan energi, meningkatkan keandalan dan stabilitas pasokan energi, mengurangi risiko ketergantungan pada sumber energi tertentu, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan memanfaatkan sumber energi. terbarukan secara optimal, SET juga dapat memberikan kontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim.

Implementasi konsep SET telah dilakukan di berbagai negara, termasuk Indonesia, dalam upaya untuk mengembangkan sistem energi yang lebih berkelanjutan. Melalui penggunaan teknologi terbaru dan integrasi yang baik antara berbagai sumber energi terbarukan, diharapkan konsep SET dapat membawa perubahan positif dalam transisi energi menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

 

Manfaat Diversifikasi Sumber Energi

Diversifikasi sumber energi memiliki sejumlah manfaat yang signifikan dalam konteks transisi energi. Berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari diversifikasi sumber energi:

  1. Keandalan Pasokan Energi: Diversifikasi sumber energi memungkinkan pengurangan risiko gangguan pasokan energi. Dengan mengandalkan berbagai sumber energi yang berbeda, jika satu sumber mengalami masalah atau gangguan, sumber energi lainnya masih dapat memberikan pasokan yang stabil. Hal ini dapat meningkatkan keandalan pasokan energi dan mengurangi risiko terjadinya pemadaman listrik.
  2. Kestabilan Harga Energi: Diversifikasi sumber energi juga dapat membantu mengurangi fluktuasi harga energi. Ketika terlalu bergantung pada satu sumber energi, fluktuasi harga bahan bakar atau sumber daya alam yang terkait dapat memiliki dampak signifikan pada harga energi secara keseluruhan. Namun, dengan adanya berbagai sumber energi yang beragam, fluktuasi harga salah satu sumber energi dapat dikompensasi oleh sumber energi lainnya, yang dapat menjaga stabilitas harga energi secara keseluruhan.
  3. Keberlanjutan Lingkungan: Diversifikasi sumber energi merupakan langkah penting dalam mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan memperluas penggunaan sumber energi terbarukan, seperti energi surya, angin, hidro, biomassa, dan lain-lain, kita dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak lingkungan lainnya yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Hal ini berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan jangka panjang dan mengurangi dampak perubahan iklim.
  4. Peluang Ekonomi: Diversifikasi sumber energi dapat menciptakan peluang ekonomi baru dalam sektor energi terbarukan. Dengan mengembangkan dan memanfaatkan berbagai sumber energi terbarukan, negara atau wilayah dapat mengurangi ketergantungan pada impor energi dan menciptakan lapangan kerja baru dalam industri energi terbarukan. Ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan pengembangan teknologi dalam sektor energi.

Diversifikasi sumber energi merupakan strategi yang penting dalam menghadapi tantangan energi masa depan. Dengan menggabungkan berbagai sumber energi terbarukan, kita dapat mencapai keberlanjutan energi, mengurangi risiko ketergantungan pada sumber energi ekstraktif, dan membangun masa depan energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

 

Tantangan Teknis dan Solusi

Dalam mengimplementasikan diversifikasi sumber energi dan memanfaatkan berbagai teknologi energi terbarukan, terdapat sejumlah tantangan teknis yang perlu diatasi. Berikut ini adalah beberapa tantangan umum dan solusi yang dapat diterapkan:

  1. Integrasi Grid dan Penyimpanan Energi: Integrasi sumber energi terbarukan ke dalam jaringan listrik yang ada dapat menimbulkan tantangan dalam pengaturan dan pengelolaan sistem. Variabilitas dan intermittency (ketidakstabilan) sumber energi terbarukan seperti surya dan angin memerlukan solusi penyimpanan energi yang efisien untuk mengatasi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan energi. Pengembangan teknologi penyimpanan energi, seperti baterai, flywheel, atau hidrogen, dapat membantu menjaga kestabilan jaringan dan memaksimalkan pemanfaatan sumber energi terbarukan.
  2. Peningkatan Efisiensi dan Pengoptimalan: Setiap sumber energi memiliki karakteristik dan kondisi operasional yang berbeda. Tantangan dalam mengoptimalkan penggunaan sumber energi terbarukan meliputi pengaturan output dan koordinasi antara berbagai sumber energi. Solusinya adalah pengembangan sistem kontrol cerdas dan algoritma yang dapat mengoptimalkan produksi, penyimpanan, dan distribusi energi berdasarkan permintaan, kondisi cuaca, dan faktor-faktor lainnya. Teknologi Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dapat dimanfaatkan untuk memantau, mengendalikan, dan mengoptimalkan operasi sistem energi terintegrasikan.
  3. Infrastruktur dan Skala Ekonomi: Implementasi diversifikasi sumber energi memerlukan pengembangan infrastruktur yang memadai, termasuk jaringan transmisi dan distribusi yang mampu menangani pasokan energi terbarukan yang beragam. Tantangan lain adalah mencapai skala ekonomi yang memadai untuk membuat teknologi energi terbarukan menjadi lebih terjangkau dan kompetitif secara finansial dibandingkan dengan sumber energi konvensional. Solusinya adalah dengan meningkatkan investasi dalam infrastruktur, mengembangkan kebijakan yang mendukung, dan menciptakan insentif ekonomi yang memadai untuk mendorong pengembangan dan adopsi teknologi energi terbarukan.
  4. Keamanan dan Keandalan: Keamanan dan keandalan pasokan energi merupakan aspek penting dalam sistem energi terintegrasikan. Tantangan meliputi perlindungan terhadap serangan siber, gangguan jaringan, atau bencana alam. Solusi yang diperlukan melibatkan pengembangan sistem keamanan yang kuat, pemantauan yang cermat, dan perencanaan kontinjensi untuk menjaga kestabilan operasional dan melindungi infrastruktur energi.

Tantangan teknis dalam diversifikasi sumber energi memerlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif melibatkan pemerintah, industri, dan masyarakat.

 

Keuntungan Lingkungan

Dalam konteks transisi energi, diversifikasi sumber energi dan penggunaan teknologi energi terbarukan memiliki sejumlah keuntungan lingkungan yang signifikan. Berikut ini adalah beberapa keuntungan utama:

  1. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca: Sumber energi terbarukan, seperti energi surya, angin, dan hidro, tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim. Dengan meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil, kita dapat mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dan gas rumah kaca lainnya yang terkait dengan pembakaran bahan bakar fosil. Hal ini membantu memerangi perubahan iklim dan menahan peningkatan suhu global.
  2. Pengurangan Polusi Udara: Penggunaan sumber energi terbarukan mengurangi polusi udara yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Polutan seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NOx), dan partikel-partikel halus dapat menyebabkan pencemaran udara dan masalah kesehatan masyarakat. Dengan beralih ke energi terbarukan, kita dapat mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas udara yang kita hirup.
  3. Konservasi Sumber Daya Alam: Sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan air adalah sumber daya yang tidak terbatas. Dengan memanfaatkannya secara efisien, kita dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas, seperti minyak bumi dan gas alam. Selain itu, pengembangan teknologi energi terbarukan juga mendorong penggunaan bahan baku dan sumber daya yang lebih berkelanjutan, seperti penggunaan baterai terbarukan atau material daur ulang dalam pembangkit energi terbarukan.
  4. Perlindungan Ekosistem: Industri ekstraktif, seperti pengeboran minyak dan gas, penambangan batu bara, atau penambangan mineral, seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan. Dengan mengurangi ketergantungan pada sumber energi ekstraktif, kita dapat melindungi ekosistem alam, habitat satwa liar, dan keanekaragaman hayati. Selain itu, beberapa teknologi energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga air dapat mendukung pelestarian sumber daya air dan ekosistem sungai.

Keuntungan lingkungan ini tidak hanya berdampak positif pada saat ini, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan jangka panjang. Dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi ekstraktif, kita dapat menjaga lingkungan yang sehat, mengurangi dampak perubahan iklim, dan mewariskan planet yang lestari kepada generasi mendatang.

 

Studi Kasus atau Contoh Implementasi:

Studi kasus atau contoh implementasi sistem energi terintegrasikan dalam mengurangi ketergantungan pada sumber energi ekstraktif dapat meliputi:

  1. Denmark: Denmark merupakan salah satu contoh sukses dalam implementasi sistem energi terintegrasikan. Negara ini telah berhasil mengintegrasikan berbagai sumber energi terbarukan, seperti energi angin, energi biomassa, dan energi panas bumi, dalam satu sistem yang terkoordinasi. Mereka juga mengembangkan infrastruktur jaringan listrik yang kuat dan efisien, serta menggunakan teknologi penyimpanan energi untuk mengatasi fluktuasi pasokan. Melalui langkah-langkah ini, Denmark berhasil mengurangi ketergantungan pada sumber energi ekstraktif dan mencapai tingkat penetrasi energi terbarukan yang tinggi.
  2. Jerman: Jerman merupakan salah satu pemimpin dalam transisi energi menuju sumber energi terbarukan. Negara ini telah mengimplementasikan sistem energi terintegrasikan yang mencakup panel surya, turbin angin, pembangkit listrik tenaga biomassa, dan lainnya. Mereka juga mendorong partisipasi masyarakat dalam energi terbarukan melalui program feed-in tariff dan insentif finansial lainnya. Dengan demikian, Jerman berhasil mengurangi ketergantungan pada sumber energi ekstraktif seperti batu bara dan minyak bumi.
  3. Pulau Samsø, Denmark: Pulau Samsø di Denmark merupakan studi kasus kecil yang menarik dalam implementasi sistem energi terintegrasikan. Pulau ini berhasil mencapai tingkat energi terbarukan 100% dengan menggabungkan sumber energi angin, biomassa, dan energi panas bumi. Mereka juga mengembangkan sistem distribusi energi yang terkoordinasi dan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat. Melalui langkah ini, Pulau Samsø menjadi contoh sukses dalam mengurangi ketergantungan pada sumber energi ekstraktif dan mencapai kemandirian energi.
  4. Pulau Kodiak, Alaska, Amerika Serikat: Pulau Kodiak di Alaska merupakan contoh implementasi sistem energi terintegrasikan di daerah terpencil. Pulau ini telah berhasil menggabungkan energi angin, energi air, dan energi diesel dalam satu sistem energi yang terkoordinasi. Mereka juga menggunakan penyimpanan energi berupa baterai dan sistem pengelolaan energi yang canggih. Melalui langkah ini, Pulau Kodiak berhasil mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memperkuat ketahanan energi di wilayah terpencil.

Studi kasus atau contoh implementasi tersebut memberikan gambaran tentang bagaimana sistem energi terintegrasikan dapat berhasil mengurangi ketergantungan pada sumber energi ekstraktif dan mencapai keberlanjutan energi.

 

Keuntungan Jangka Panjang

Dalam konteks transisi energi, penggunaan sumber energi terbarukan dan diversifikasi sumber energi memberikan sejumlah keuntungan jangka panjang yang signifikan. Berikut ini adalah beberapa keuntungan utama:

  1. Keberlanjutan Energi: Sumber energi terbarukan, seperti energi surya, angin, dan hidro, merupakan sumber daya yang tidak terbatas dan dapat diperbaharui secara alami. Dengan mengandalkan sumber energi terbarukan, kita dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi yang terbatas dan terus-menerus menghasilkan pasokan energi yang berkelanjutan. Hal ini penting dalam menghadapi kebutuhan energi jangka panjang dan mengurangi risiko kelangkaan sumber daya energi di masa depan.
  2. Keamanan Energi: Diversifikasi sumber energi mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber energi atau negara tertentu. Dengan menggabungkan berbagai sumber energi terbarukan, kita dapat meminimalkan dampak gangguan pasokan energi akibat perubahan geopolitik, konflik, atau fluktuasi harga energi. Ini memberikan keamanan energi jangka panjang dan kestabilan pasokan energi yang lebih baik.
  3. Penurunan Biaya: Seiring dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya skala produksi, biaya pengembangan dan penggunaan sumber energi terbarukan terus menurun. Dalam jangka panjang, penggunaan sumber energi terbarukan dapat menjadi lebih ekonomis dibandingkan dengan sumber energi ekstraktif, seperti minyak, gas, atau batu bara. Dengan demikian, penggunaan sumber energi terbarukan dapat mengurangi beban biaya energi bagi masyarakat dan industri secara keseluruhan.
  4. Inovasi dan Penciptaan Lapangan Kerja: Transisi energi menuju sumber energi terbarukan mendorong inovasi teknologi dan pembangunan industri baru. Penelitian dan pengembangan dalam bidang energi terbarukan menciptakan peluang baru bagi pengembangan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, industri energi terbarukan dapat menciptakan lapangan kerja baru yang berkelanjutan, baik dalam sektor pembangunan, pemasangan, maupun operasional infrastruktur energi terbarukan.
  5. Dampak Positif pada Kesehatan dan Lingkungan: Dengan mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca, penggunaan sumber energi terbarukan berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat dan perlindungan lingkungan. Penurunan polusi udara dapat mengurangi risiko penyakit pernapasan dan meningkatkan kualitas hidup. Selain itu, pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati juga menjadi prioritas dalam jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan planet kita.

 

Kesimpulan

Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa sistem energi terintegrasikan memiliki peran yang penting dalam mengatasi sesat nalar dalam transisi energi dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi ekstraktif. Dengan mengintegrasikan berbagai sumber energi terbarukan dalam satu sistem yang terkoordinasi, diversifikasi sumber energi dapat tercapai, mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber energi tertentu dan mengurangi dampak ekstraktif.

Tantangan teknis dalam implementasi sistem energi terintegrasikan dapat diatasi melalui solusi teknologi seperti pengembangan penyimpanan energi, integrasi jaringan listrik yang cerdas, dan pengelolaan data yang efisien. Manfaatnya meliputi keuntungan lingkungan dalam bentuk pengurangan emisi gas rumah kaca dan pencemaran lingkungan, serta keuntungan jangka panjang seperti ketahanan energi, stabilitas pasokan, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Studi kasus dan contoh implementasi di berbagai negara, termasuk Indonesia, memberikan wawasan tentang bagaimana sistem energi terintegrasikan dapat diterapkan dengan sukses. Dalam konteks Indonesia, potensi sumber energi terbarukan yang melimpah perlu dimanfaatkan secara optimal untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi ekstraktif yang terbatas dan merugikan lingkungan.

Untuk mencapai transisi energi yang berhasil, diperlukan kerjasama antara pemerintah, sektor industri, dan masyarakat. Langkah-langkah kebijakan yang mendukung, insentif untuk pengembangan energi terbarukan, investasi dalam infrastruktur yang diperlukan, dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya transisi energi yang berkelanjutan, semuanya berperan dalam menciptakan perubahan yang positif.

Dengan demikian, mengoptimalkan transisi energi melalui sistem energi terintegrasikan merupakan langkah penting dalam menangani sesat nalar dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi ekstraktif. Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, perlu terus mendorong inovasi, kolaborasi, dan kesadaran akan pentingnya transisi energi yang berkelanjutan bagi masa depan yang lebih baik.

 

REFERENSI

Agung, I. G. M., Adesta, E. Y. T., & Nugraha, A. H. (2020). Energi terbarukan dan pengelolaannya di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 14, 1-8.

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi. (2019). Statistik Energi dan Mineral Indonesia 2019. Jakarta: Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. (2020). Roadmap Teknologi Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. Jakarta: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Badan Pusat Statistik. (2021). Statistik Indonesia 2020. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi. (2021). Rencana Aksi Nasional Energi Terbarukan dan Konservasi Energi 2020-2024. Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.

International Renewable Energy Agency (IRENA). (2020). Global Renewables Outlook: Energy Transformation 2050. Diakses dari: https://www.irena.org/publications/2020/Apr/Global-Renewables-Outlook-2020

International Renewable Energy Agency (IRENA). (2020). Renewable Power Generation Costs in 2020. Retrieved from https://www.irena.org/publications/2021/Jun/Renewable-power-generation-costs-in-2020

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. (2020). Rencana Umum Energi Nasional 2019-2038. Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Republik Indonesia. (2021). Rencana Umum Energi Nasional 2020-2050. Diakses dari: https://www.esdm.go.id/assets/media/content/Document/RUEN/RUEN%202020-2050.pdf

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Republik Indonesia. (2021). Rencana Aksi Nasional Energi Terbarukan. Diakses dari: http://ditjenppi.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2021/10/RA-Nasional-ET.pdf

Li, C., & Yuan, Y. (2021). Integration of renewable energy sources for power system sustainability: A review. Journal of Renewable and Sustainable Energy Reviews, 144, 111064.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Nasional 2019-2038. Jakarta: Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

United Nations Environment Programme (UNEP). (2020). Emissions Gap Report 2020. Retrieved from https://www.unep.org/emissions-gap-report-2020

Zhang, C., Wang, J., & Wang, C. (2018). Integrated Energy Systems for Multiresources Utilization. IEEE Transactions on Industrial Electronics, 65(4), 3313-3323.

Ikuti tulisan menarik I Wayan Darma Yasa lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler