x

Saham paling cuan gede di tahun 2022.

Iklan

Ismiatul Aprilia

Mahasiswa/IAIN Palangka Raya
Bergabung Sejak: 15 Maret 2023

Sabtu, 27 Mei 2023 13:39 WIB

Nilai-nilai Saham


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ismiatul Aprilia/Akuntansi Syariah 
Analisis Investasi dan Portofoilio/IAIN Palangka Raya/ Puput Iswandyah Raysharie, S., ME

Nilai-nilai Saham

Mengenal apa itu nilai saham? Nilai saham sekilas memiliki makna yang sama dengan harga saham. Hanya saja, nilai saham punya aspek yang lebih luas daripada harga saham. Nilai suatu saham adalah nilai intrinsik dari saham tersebut yang bisa berbeda dengan harganya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nilai saham sendiri memiliki empat konsep yaitu nilai nominal, nilai buku, nilai pasar, dan nilai intristik. Nilai nominal merupakan nilai dari setiap saham yang berkaitan dengan hukum, nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan sebuah perusahaan. Nilai pasar adalah harga saham di bursa efek, dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham.

Nilai saham mempunyai sifat yang lebih luas, jika harga saham hanya berkaitan dengan keseimbangan nilai saham di pasar efek maka nilai saham akan berkaitan dengan penilaian publik terhadap perusahaan tersebut seperti citra perusahaan di mata publik, pendapatan perusahaan, keuntungan pemegang saham, citra produk, pelayanan perusahaan, dan aspek pengabdian kepada masyarakat. Semakin sebuah saham dianggap menguntungkan maka akan semakin besar nilai sahamnya.

Aspek Penting dalam Nilai Saham

Nilai saham memiliki tiga aspek yaitu aspek harga dasar, aspek harga sekarang, dan aspek keuntungan. Berikut penjelasannya:

  1. Aspek Harga dasar

Harga dasar merupakan harga yang dikenakan pertama kali ketika saham dilepas ke pasar atau dikenal juga dengan IPO. Harga saham dasar biasanya akan cenderung sangat murah karena beberapa investor saham cenderung mengejar perolehan saham pada harga dasar untuk mengais keuntungan yang optimal. Nilai saham sebuah perusahaan akan dianggap optimal apabila saham sebuah perusahaan dengan citra yang baik bisa didapatkan dengan harga yang sangat murah.

  1. Aspek Harga Sekarang

Harga sekarang merupakan harga yang dikenakan untuk membeli sebuah saham dari sebuah perusahaan. Harga sekarang cenderung akan terus bergerak dan berubah selain itu tingkat naik dan turunnya cenderung fluktuatif dari waktu ke waktu. Bagi para investor, nilai saham dinyatakan menguntungkan apabila harga sekarang dari selembar saham berada di atas harga perolehannya sehingga para investor dapat meraih untung dari selisih harga jual dari harga beli.

  1. Aspek Keuntungan

Setiap saham merupakan sebuah kepemilikan atas aset perusahaan yang berarti dengan mengantungi beberapa lembar saham maka kamu dapat memiliki beberapa bagian atas aset sebuah perusahaan dan karena itu perusahaan berkewajiban membagikan keuntungan perusahaan tersebut pada investor selaku pemilik aset. Besar pembagian keuntungan tentu saja didasarkan pada rapat umum pemegang saham dengan manajemen perusahaan. Nominal keuntungan yang dibagikan itulah yang disebut sebagai nilai saham.

 

Nilai Wajar dalam Saham

Dalam sebuah saham tentu kamu akan menemukan nilai wajar saham. Nilai wajar saham atau disebut dengan nilai intristik dipahami sebagai nilai saat ini dari aliran kas masuk yang akan diperoleh secara terus menerus selama suatu perusahaan masih beroperasi dan menjalankan kegiatan usaha. Saham dan aliran kas berkaitan satu sama lain karena aliran kas yang masuk akan merepresentasikan kemampuan perusahaan untuk memperoleh dan menghasilkan pendapatan dari kegiatan usahanya. Ketika besar pendapatan kas yang masuk maka pencapaian titik balik modal akan semakin cepat dan prospek bisnis juga akan semakin bagus.

 

Perbedaan Harga dan Nilai Saham

Harga saham, hanyalah menunjukkan angka yang disetujui oleh penjual dan pembeli. Harga saham menentukan di angka berapa suatu saham dapat diperjualbelikan. Jika terdapat lebih banyak pembeli dari pada penjual, harganya akan naik. Sebaliknya, jika penjual lebih banyak dari pada pembeli, harga saham cenderung akan turun.

Nilai Saham merupakan nilai intrinsik suatu perusahaan atau saham yang bisa jadi lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada harga sahamnya. Dilansir dari Corporate Financial Institute, dengan menganalisis nilai saham, kamu dapat mengetahui apakah suatu saham sedang undervalued atau overvalued di pasar saham.

Sebagai Investor, mengincar saham undervalued bisa menjadi strategi yang baik karena kamu bisa menemukan saham dengan harga rendah tetapi sebenarnya memiliki nilai tinggi. Saham undervalued dinilai sebagai investasi yang secara konsisten dapat menghasilkan keuntungan dan bisa menjadi prospek investasi jangka panjang yang bagus.

 

Perbedaan harga dan nilai saham juga bisa dilihat dari apa yang mempengaruhi keduanya.

  1. Permintaan investor

Permintaan investor merupakan salah satu letak perbedaan antara harga dan nilai saham, karena nilai saham tidak bisa diukur dari banyaknya permintaan investor. Hanya karena permintaannya tinggi, bukan berarti nilai saham tersebut juga tinggi. Seperti yang sempat dijelaskan di atas, permintaan investor dapat mempengaruhi harga saham di pasaran untuk jangka pendek. Jadi, tidak hanya berlaku pada transaksi jual beli produk sehari-hari, hukum supply & demand juga berlaku pada produk investasi, salah satunya saham.

  1. Fluktuasi kurs mata uang

Kuat lemahnya kurs rupiah terhadap mata uang asing sering kali menjadi alasan mengapa harga saham sangat fluktuatif. Dilansir dari OJK, perubahan kurs ini bisa menguntungkan maupun merugikan perusahaan. Jika perusahaan memiliki beban utang mata uang asing, kemungkinan besar pelemahan rupiah akan meningkatkan biaya operasional yang juga mengakibatkan menurunnya harga saham.

  1. Pemberitaan media

Ketika perusahaan menghadapi suatu kontroversi atau skandal, biasanya investor akan melakukan panic selling karena mereka khawatir harga saham akan semakin turun. Ditambah lagi ketika mulai ada pendapat dari ahli atau seorang analis. Sebaliknya, ketika ada pemberitaan baik, harga saham bisa jadi akan melonjak naik pula. Sebagai investor, sebaiknya kamu benar-benar mengevaluasi nilai saham sebelum memutuskan untuk menjual atau membelinya karena mendengar berita tertentu.

 

Berikut ini beberapa nilai-nilai saham yang perlu dipahami oleh investor.

Nilai-nilai saham adalah faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh investor ketika memutuskan untuk membeli atau menjual saham. Nilai-nilai ini mencerminkan kesehatan dan prospek masa depan perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.

  1. Harga Earnings Ratio (P/E Ratio)

P/E ratio adalah rasio antara harga saham dengan laba bersih per saham. Nilai P/E ratio yang tinggi menunjukkan bahwa investor harus membayar lebih banyak untuk setiap dolar laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Sebaliknya, P/E ratio yang rendah menunjukkan bahwa saham tersebut mungkin undervalued dan dapat menjadi peluang investasi yang baik.

  1. Dividend Yield

Dividend yield adalah rasio antara dividen per saham dengan harga saham. Nilai dividend yield yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan membayar dividen yang tinggi kepada pemegang saham. Namun, investor harus mempertimbangkan apakah perusahaan dapat mempertahankan pembayaran dividen yang tinggi dalam jangka panjang.

  1. Price-to-Book Ratio (P/B Ratio)

P/B ratio adalah rasio antara harga saham dengan nilai buku per saham. Nilai buku adalah nilai aset perusahaan setelah dikurangi hutangnya. P/B ratio yang rendah menunjukkan bahwa saham tersebut mungkin undervalued karena investor hanya membayar sedikit di atas nilai buku perusahaan.

  1. Price-to-Sales Ratio (P/S Ratio)

P/S ratio adalah rasio antara harga saham dengan pendapatan per saham. Nilai P/S ratio yang rendah menunjukkan bahwa investor membayar sedikit untuk setiap dolar pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan. Namun, investor harus mempertimbangkan apakah perusahaan dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan pendapatannya dalam jangka panjang.

  1. Return on Equity (ROE)

ROE adalah rasio antara laba bersih perusahaan dengan ekuitas pemegang saham. Nilai ROE yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan laba yang tinggi dari modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Namun, investor harus mempertimbangkan apakah perusahaan dapat mempertahankan tingkat ROE yang tinggi dalam jangka panjang.

Dalam memilih saham, investor harus mempertimbangkan nilai-nilai saham ini dan melakukan analisis fundamental untuk memastikan bahwa saham tersebut memiliki prospek masa depan yang baik. Selain itu, investor harus selalu memantau kinerja perusahaan dan mengikuti berita terbaru untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.

 

Nilai-nilai Saham

Mengenal apa itu nilai saham? Nilai saham sekilas memiliki makna yang sama dengan harga saham. Hanya saja, nilai saham punya aspek yang lebih luas daripada harga saham. Nilai suatu saham adalah nilai intrinsik dari saham tersebut yang bisa berbeda dengan harganya.

Nilai saham sendiri memiliki empat konsep yaitu nilai nominal, nilai buku, nilai pasar, dan nilai intristik. Nilai nominal merupakan nilai dari setiap saham yang berkaitan dengan hukum, nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan sebuah perusahaan. Nilai pasar adalah harga saham di bursa efek, dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham.

Nilai saham mempunyai sifat yang lebih luas, jika harga saham hanya berkaitan dengan keseimbangan nilai saham di pasar efek maka nilai saham akan berkaitan dengan penilaian publik terhadap perusahaan tersebut seperti citra perusahaan di mata publik, pendapatan perusahaan, keuntungan pemegang saham, citra produk, pelayanan perusahaan, dan aspek pengabdian kepada masyarakat. Semakin sebuah saham dianggap menguntungkan maka akan semakin besar nilai sahamnya.

Aspek Penting dalam Nilai Saham

Nilai saham memiliki tiga aspek yaitu aspek harga dasar, aspek harga sekarang, dan aspek keuntungan. Berikut penjelasannya:

  1. Aspek Harga dasar

Harga dasar merupakan harga yang dikenakan pertama kali ketika saham dilepas ke pasar atau dikenal juga dengan IPO. Harga saham dasar biasanya akan cenderung sangat murah karena beberapa investor saham cenderung mengejar perolehan saham pada harga dasar untuk mengais keuntungan yang optimal. Nilai saham sebuah perusahaan akan dianggap optimal apabila saham sebuah perusahaan dengan citra yang baik bisa didapatkan dengan harga yang sangat murah.

  1. Aspek Harga Sekarang

Harga sekarang merupakan harga yang dikenakan untuk membeli sebuah saham dari sebuah perusahaan. Harga sekarang cenderung akan terus bergerak dan berubah selain itu tingkat naik dan turunnya cenderung fluktuatif dari waktu ke waktu. Bagi para investor, nilai saham dinyatakan menguntungkan apabila harga sekarang dari selembar saham berada di atas harga perolehannya sehingga para investor dapat meraih untung dari selisih harga jual dari harga beli.

  1. Aspek Keuntungan

Setiap saham merupakan sebuah kepemilikan atas aset perusahaan yang berarti dengan mengantungi beberapa lembar saham maka kamu dapat memiliki beberapa bagian atas aset sebuah perusahaan dan karena itu perusahaan berkewajiban membagikan keuntungan perusahaan tersebut pada investor selaku pemilik aset. Besar pembagian keuntungan tentu saja didasarkan pada rapat umum pemegang saham dengan manajemen perusahaan. Nominal keuntungan yang dibagikan itulah yang disebut sebagai nilai saham.

 

Nilai Wajar dalam Saham

Dalam sebuah saham tentu kamu akan menemukan nilai wajar saham. Nilai wajar saham atau disebut dengan nilai intristik dipahami sebagai nilai saat ini dari aliran kas masuk yang akan diperoleh secara terus menerus selama suatu perusahaan masih beroperasi dan menjalankan kegiatan usaha. Saham dan aliran kas berkaitan satu sama lain karena aliran kas yang masuk akan merepresentasikan kemampuan perusahaan untuk memperoleh dan menghasilkan pendapatan dari kegiatan usahanya. Ketika besar pendapatan kas yang masuk maka pencapaian titik balik modal akan semakin cepat dan prospek bisnis juga akan semakin bagus.

 

Perbedaan Harga dan Nilai Saham

Harga saham, hanyalah menunjukkan angka yang disetujui oleh penjual dan pembeli. Harga saham menentukan di angka berapa suatu saham dapat diperjualbelikan. Jika terdapat lebih banyak pembeli dari pada penjual, harganya akan naik. Sebaliknya, jika penjual lebih banyak dari pada pembeli, harga saham cenderung akan turun.

Nilai Saham merupakan nilai intrinsik suatu perusahaan atau saham yang bisa jadi lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada harga sahamnya. Dilansir dari Corporate Financial Institute, dengan menganalisis nilai saham, kamu dapat mengetahui apakah suatu saham sedang undervalued atau overvalued di pasar saham.

Sebagai Investor, mengincar saham undervalued bisa menjadi strategi yang baik karena kamu bisa menemukan saham dengan harga rendah tetapi sebenarnya memiliki nilai tinggi. Saham undervalued dinilai sebagai investasi yang secara konsisten dapat menghasilkan keuntungan dan bisa menjadi prospek investasi jangka panjang yang bagus.

 

Perbedaan harga dan nilai saham juga bisa dilihat dari apa yang mempengaruhi keduanya.

  1. Permintaan investor

Permintaan investor merupakan salah satu letak perbedaan antara harga dan nilai saham, karena nilai saham tidak bisa diukur dari banyaknya permintaan investor. Hanya karena permintaannya tinggi, bukan berarti nilai saham tersebut juga tinggi. Seperti yang sempat dijelaskan di atas, permintaan investor dapat mempengaruhi harga saham di pasaran untuk jangka pendek. Jadi, tidak hanya berlaku pada transaksi jual beli produk sehari-hari, hukum supply & demand juga berlaku pada produk investasi, salah satunya saham.

  1. Fluktuasi kurs mata uang

Kuat lemahnya kurs rupiah terhadap mata uang asing sering kali menjadi alasan mengapa harga saham sangat fluktuatif. Dilansir dari OJK, perubahan kurs ini bisa menguntungkan maupun merugikan perusahaan. Jika perusahaan memiliki beban utang mata uang asing, kemungkinan besar pelemahan rupiah akan meningkatkan biaya operasional yang juga mengakibatkan menurunnya harga saham.

  1. Pemberitaan media

Ketika perusahaan menghadapi suatu kontroversi atau skandal, biasanya investor akan melakukan panic selling karena mereka khawatir harga saham akan semakin turun. Ditambah lagi ketika mulai ada pendapat dari ahli atau seorang analis. Sebaliknya, ketika ada pemberitaan baik, harga saham bisa jadi akan melonjak naik pula. Sebagai investor, sebaiknya kamu benar-benar mengevaluasi nilai saham sebelum memutuskan untuk menjual atau membelinya karena mendengar berita tertentu.

 

Berikut ini beberapa nilai-nilai saham yang perlu dipahami oleh investor.

Nilai-nilai saham adalah faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh investor ketika memutuskan untuk membeli atau menjual saham. Nilai-nilai ini mencerminkan kesehatan dan prospek masa depan perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.

  1. Harga Earnings Ratio (P/E Ratio)

P/E ratio adalah rasio antara harga saham dengan laba bersih per saham. Nilai P/E ratio yang tinggi menunjukkan bahwa investor harus membayar lebih banyak untuk setiap dolar laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Sebaliknya, P/E ratio yang rendah menunjukkan bahwa saham tersebut mungkin undervalued dan dapat menjadi peluang investasi yang baik.

  1. Dividend Yield

Dividend yield adalah rasio antara dividen per saham dengan harga saham. Nilai dividend yield yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan membayar dividen yang tinggi kepada pemegang saham. Namun, investor harus mempertimbangkan apakah perusahaan dapat mempertahankan pembayaran dividen yang tinggi dalam jangka panjang.

  1. Price-to-Book Ratio (P/B Ratio)

P/B ratio adalah rasio antara harga saham dengan nilai buku per saham. Nilai buku adalah nilai aset perusahaan setelah dikurangi hutangnya. P/B ratio yang rendah menunjukkan bahwa saham tersebut mungkin undervalued karena investor hanya membayar sedikit di atas nilai buku perusahaan.

  1. Price-to-Sales Ratio (P/S Ratio)

P/S ratio adalah rasio antara harga saham dengan pendapatan per saham. Nilai P/S ratio yang rendah menunjukkan bahwa investor membayar sedikit untuk setiap dolar pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan. Namun, investor harus mempertimbangkan apakah perusahaan dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan pendapatannya dalam jangka panjang.

  1. Return on Equity (ROE)

ROE adalah rasio antara laba bersih perusahaan dengan ekuitas pemegang saham. Nilai ROE yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan laba yang tinggi dari modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Namun, investor harus mempertimbangkan apakah perusahaan dapat mempertahankan tingkat ROE yang tinggi dalam jangka panjang.

Dalam memilih saham, investor harus mempertimbangkan nilai-nilai saham ini dan melakukan analisis fundamental untuk memastikan bahwa saham tersebut memiliki prospek masa depan yang baik. Selain itu, investor harus selalu memantau kinerja perusahaan dan mengikuti berita terbaru untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.

 

 

Ikuti tulisan menarik Ismiatul Aprilia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler