x

image: Blog Unik

Iklan

beni nur cahyadi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 Juni 2023

Jumat, 2 Juni 2023 10:09 WIB

Gotong Royong Membangun Peradaban: Peran Penting Warga Sekolah dalam Pertumbuhan Global

Dalam rangka memastikan peran warga sekolah dalam membangun peradaban melalui gotong royong, penting untuk memberikan pendidikan dan pembiasaan nilai-nilai gotong royong kepada siswa. Pendidikan nilai-nilai gotong royong dapat dilakukan melalui kurikulum yang mencakup pemahaman dan praktik gotong royong dalam kegiatan sehari-hari.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Beni Nur Cahyadi , S.Pd.I.,M.Pd.,M.H
-    Guru PAI SMK Pancasila 3 Baturetno 
-    Dosen STAIMAS Wonogiri 
-    Wakil Ketua AGPAII Kabupaten Wonogiri


Momentum lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945 di Indonesia juga mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi landasan kuat dalam proses perumusannya. Gotong royong merupakan nilai dan sikap saling membantu, bekerja sama, dan bergotong royong dalam mencapai tujuan bersama.

Dalam perumusan Pancasila, para tokoh nasional seperti Soekarno, Mohammad Yamin, dan Bung Hatta berjuang bersama-sama dengan semangat gotong royong untuk merumuskan ideologi yang mewakili kepentingan bangsa Indonesia. Semangat gotong royong ini tercermin dalam proses diskusi, perdebatan, dan penyelesaian perbedaan pandangan dengan tujuan mencapai kata sepakat yang melandasi kelahiran Pancasila. Sumber-sumber seperti dokumen-dokumen sejarah dan tulisan-tulisan para tokoh tersebut memberikan pemahaman mendalam tentang semangat gotong royong yang melingkupi momentum lahirnya Pancasila.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada era globalisasi yang semakin maju, pembangunan peradaban dan pertumbuhan global menjadi prioritas yang tidak dapat diabaikan. Dalam konteks ini, konsep gotong royong memainkan peran krusial yang tidak hanya relevan dalam budaya Indonesia, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam membangun peradaban yang berkelanjutan di seluruh dunia. Gotong royong mewakili semangat saling membantu, bekerja sama, dan berbagi tanggung jawab yang diperlukan dalam menghadapi berbagai tantangan yang kompleks di era global saat ini,Gotong royong sebagai konsep budaya memperkuat keterkaitan sosial dan memperluas cakupan tanggung jawab kita sebagai warga negara. Tidak hanya menyangkut interaksi dalam masyarakat, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dalam pembangunan peradaban.

Warga sekolah, yang terdiri dari guru, siswa, orang tua, dan masyarakat sekitar, memiliki peran yang sangat penting dalam menerapkan konsep gotong royong untuk mencapai pertumbuhan global yang positif dan berkelanjutan,Melalui gotong royong, warga sekolah dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam membangun peradaban yang inklusif dan berkeadilan. Dalam konteks global, tantangan yang dihadapi semakin kompleks, seperti ketimpangan sosial, perubahan iklim, dan krisis lingkungan. Oleh karena itu, melalui sikap gotong royong, warga sekolah dapat membantu mengatasi tantangan tersebut dengan cara yang kolektif dan berkelanjutan.

Dalam praktiknya, warga sekolah dapat menerapkan nilai-nilai gotong royong melalui berbagai kegiatan. Misalnya, mereka dapat bekerja sama dalam proyek-proyek sosial, kegiatan pengabdian masyarakat, atau program lingkungan hidup. Kolaborasi antara guru, siswa, orang tua, dan masyarakat juga merupakan faktor penting dalam membangun budaya gotong royong yang kuat di sekolah. Hal ini dapat dilakukan melalui kerjasama dalam penyusunan program pendidikan, partisipasi dalam kegiatan sekolah, dan dukungan terhadap inisiatif yang mendorong gotong royong sebagai landasan pembangunan peradaban,Dalam era globalisasi, pertumbuhan global menjadi sangat penting. Pertumbuhan global mencakup ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan berdampak positif bagi masyarakat secara luas. Warga sekolah memainkan peran yang signifikan dalam mencapai pertumbuhan global ini. Melalui penerapan nilai-nilai gotong royong, warga sekolah dapat membantu menciptakan dampak positif dalam lingkungan mereka sendiri serta berkontribusi dalam skala yang lebih besar dalam konteks global.

Dalam rangka memastikan peran warga sekolah dalam membangun peradaban melalui gotong royong, penting untuk memberikan pendidikan dan pembiasaan nilai-nilai gotong royong kepada siswa. Pendidikan nilai-nilai gotong royong dapat dilakukan melalui kurikulum yang mencakup pemahaman dan praktik gotong royong dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu, kegiatan sosial dan kemanusiaan di sekolah juga dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya gotong royong dalam membangun peradaban yang berkelanjutan.

Studi kasus tentang sekolah-sekolah yang telah berhasil mengintegrasikan konsep gotong royong dapat menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran bagi sekolah lainnya. Melalui contoh keberhasilan tersebut, dapat dipelajari strategi dan praktik terbaik dalam mempraktikkan gotong royong di lingkungan sekolah. Pengalaman positif dari siswa dan guru yang menerapkan nilai-nilai gotong royong juga dapat memberikan wawasan yang berharga tentang pentingnya peran warga sekolah dalam pertumbuhan global melalui gotong royong, Salah satu praktik baik yang dapat mengarahkan siswa menjadi insan-insan yang bergotong royong adalah dengan mengadakan kegiatan "Hari Gotong Royong Sekolah" secara berkala. Pada hari tersebut, seluruh siswa, guru, dan staf sekolah bersatu untuk membersihkan dan merawat lingkungan sekolah. Melalui partisipasi aktif dalam membersihkan kelas, halaman, taman, dan area lainnya, siswa belajar untuk saling bekerja sama, berbagi tanggung jawab, dan saling peduli terhadap kebersihan dan kerapihan lingkungan sekolah. Praktik ini tidak hanya mengajarkan pentingnya gotong royong, tetapi juga memupuk rasa memiliki terhadap sekolah serta menguatkan ikatan sosial antara siswa dan anggota sekolah lainnya,Mereka akan memahami bahwa dengan bergotong royong, mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif bagi semua anggota kelas. Selain itu, praktik ini juga mengembangkan sikap dan nilai-nilai gotong royong yang akan membawa dampak positif dalam kehidupan sehari-hari siswa di luar lingkungan sekolah.

Dalam kesimpulan, gotong royong memainkan peran penting dalam membangun peradaban dan merespons pertumbuhan global. Warga sekolah, termasuk guru, siswa, orang tua, dan masyarakat sekitar, memiliki tanggung jawab untuk menerapkan dan mempraktikkan nilai-nilai gotong royong dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Dengan membangun budaya gotong royong yang kuat, dapat diharapkan bahwa lingkungan sekolah akan menjadi wahana yang aktif dalam mempraktikkan gotong royong untuk pertumbuhan global yang berkelanjutan.

Sumber:

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Wibowo, A. (2015). Gotong Royong sebagai Budaya Bangsa. Jakarta: Grasindo.
Soekarno. (1963). Pancasila: Dasar Filsafat Negara. Jakarta: CV Rajawali.
Yamin, M. (1981). Pancasila. Jakarta: Bhratara.

Ikuti tulisan menarik beni nur cahyadi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler