Dengan Internet of Things, Hendra Tingkatkan Produktifitas Nelayan Lobster di Situbondo

Kamis, 8 Juni 2023 06:31 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hendra menciptakan aplikasi Lobstech yang membantu nelaayan lobster di Situbondomeningkatkan produksi. Semula inisiatifnya diragukan, tapi perjalanan waktu membuktikan ia di trek yang benar. Lobstech terbukti mampu meningkatkan produksi hingga 80 persen dan menghemat biaya produksi lebih dari 70 persen. Hendre menerima apresiasi SATU Indonesia Awards untuk kontribusinya tersebut.

Saat ini pemerintah terus mengembangkan konsep Internet of Things (IoT) di segala bidang, termausk dalam soal perikanan. Dalam konsep ini instruksi pemrograman akan dihubungkan dengan perangkat tanpa perlu intervensi pengguna. Segala hal dapat terkoneksi dengan internet secara otomatis.

Dengan IoT, para nelayan bisa melakukan pekerjaannya lebih efisien. Mereka bisa berhemat  bahan bakar, misalnya, karena dengan IoT bisa menemukan titik koordinat ikan lewat gadget dan aplikasi. Tapi bagi banyak nelayan muncul tantangan besar karena mereka belum terbiasa dengan teknologi ini.

Itulah yang dirasakan Hendra, pemuda asal Jember, yang mengembangkan budidaya lobster menggunakan teknologi IoT. Selain tak terbiasa, para nelayan juga sangsi hal baru ini bisa meningkatkan produksi dan tangkapan mereka.

Hendra semula mengembangkan penerapan teknologi itu karena banyak nelayan kehilangan pekerjaan dari budidaya ikan kerapu di Situbondo. Saat itu harga ikan kerapu turun drastis membuat para nelayan harus menderita kerugian.

Di sisi lain, Situbondo dikenal potensial dalam budidaya lobster. Hendra lalu mengajak rekannya membuat terobosan meningkatkan budidaya lobsetr berbasis teknologi. Prinsip dasarnya adalah dengan menjaga kualitas, tingkat oksigen, serta keasaman air.  

Mereka lalu membuat aplikasi yang diberi nama Lobstech. Untuk mendapat data kualitas air, ia membuat kotak sensor berbasis IOT yang ditaruh di keramba. Kotak sensor ini disambungkan ke aplikasi Lobstech di komputer Hendra.

Data yang terkumpul dalam sistem lalu ditampilkan melalui aplikasi. Para nelayan dapat menganalisis data tersebut secara real time untuk mengambil langkah yang diperlukan.

Lobstech menyediakan dashboard yang bisa mengontrol kegiatan budidaya lobster dari mana pun. Para nelayan dapat melihat pertumbuhan udang dan mengontrol kualitas air melalui dashboard ini.

Hendra juga menyematkan sistem alarm dalam dashboard sehingga para nelayan mendapatkan notifikasi jika kotak sensor mengalami masalah atau memberikan pemberitahuan tertentu.

Selama dua tahun penelitian, implementasi IoT yang dikembangkan Hendra ternyata membuahkan hasil. Lobstech terbukti mampu meningkatkan produksi lobster hingga 80 persen dan menghemat biaya produksi lebih dari 70 persen dibandingkan cara konvensional. Masa budidaya lobster pun semakin pendek, dari 8 bulan hanya menjadi 5-6 bulan saja sekali panen.

Meski tergolong cepat panen, lobster yang dihasilkan berkualitas baik. Seekor lobster dengan berat 100 gram bisa didapat dalam waktu 1 bulan saja. Padahal sebelumnya, diperlukan waktu sekitar 8-10 bulan untuk mendapatkan lobster dengan berat yang sama.

Melihat keberhasilan tersebut banyak nelayan yang tertarik untuk menjadi mitra Lobstech. Hendra tidak melepas nelayan begitu saja. Dengan budidaya lobster yang terintegrasi, ia dan timnya memberikan konsultasi serta kontrol kepada mitra sehingga mampu menghasilkan 3.600 ekor lobster per bulan.

Kini, Hendra sedang melakukan penjajakan dengan perusahaan Jerman untuk mengembangkan sensor yang tingkat akurasinya lebih tinggi. Ke depannya, Hendra ingin implementasi IoT kian dimaksimalkan oleh nelayan maupun pembudidayaan hewan laut lainnya.

Kerja keras Hendra dalam penerapan teknologi IoT mengantarkannya pada apresiasi SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards 2021. Gagasannya berhasil membuktikan bahwa IoT dapat diterapkan oleh sektor mana pun, asal masyarakat diberi pendampingan yang mumpuni. Kontribusi membangun negeri yang Hendra lakukan tidak boleh berhenti sampai di sini.

Seiring dengan semangat Sumpah Pemuda, PT Astra International Tbk kembali mempersembahkan 13th Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2022. Acara yang telah digelar sejak 2010 ini mengajak para pemuda Indonesia untuk menjadi kebanggaan bangsa melalui inovasi dan karya.

Dilansir laman Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, satu induk lobster bisa menghasilkan 25-50 ribu naupliosoma atau anakan yang baru menetas. Dari jumlah tersebut, satu persennya bisa bertahan dan menjadi benih bening lobster. Dengan pemberian pakan yang tepat, tiap bulan benih tersebut dapat menghasilkan induk-induk lobster berkualitas.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler