x

Emas murni (24K) seberat 0.5 gram dam 1 gram yang dikemas dalam kartu kemasan dengan berbagai desain yang unik dan menarik, mulai marak di Indonesia. Tentunya hal tersebut menjadi daya Tarik tersendiri bagi para penyimpan emas untuk mengkoleksinya.

Iklan

Bachtiar R. Pudya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Mei 2023

Minggu, 4 Juni 2023 10:31 WIB

Emas, Sang Penakluk Inflasi Sepanjang Masa

Tidak ada negara di dunia ini yang lolos dari persoalan inflasi, yang kian hari terus menggerogoti kekayaan kita. Emas menjadi satu-satunya instrumen keuangan yang mampu bertahan dari tekanan laju inflasi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Inflasi selalu menjadi persoalan utama di  bidang ekonomi dan keuangan yang terus-menerus di hadapi semua negara di dunia ini tanpa terkecuali. Yang bisa dilakukan oleh pemerintah setiap negara adalah menahan laju serta mengendalikan inflasi tersebut. Sebab inflasi yang tak terkendali bisa meruntuhkan pemerintahan suatu negara.

Selain itu inflasi secara rutin dan pasti juga menggerogoti kekayaan kita secara nyata dan terang-terangan, di hadapan kita, tanpa kita bisa berbuat apa-apa. Daya beli uang yang kita miliki dari tahun ke tahun semakin menurun bahkan melemah. Yang semakin besar adalah angkanya saja, namun daya belinya semakin menyusut. Hanya 1 (satu) instrumen atau alat keuangan yang tetap bertahan  yaitu emas.

 Sudah sejak jaman dahulu emas digunakan sebagai salah satu komoditas perdagangan dan menjadi instrumen keuangan. Hingga emas mulai digunakan sebagai uang (koin emas) dan berlaku di seluruh dunia. Ketika raja Alyattes dari kerajaan Lydia (sekarang Turki) memperkenalkan koin emas pertama yang disebut The Lydian Lion sebagai alat tukar resmi (uang) pada masa itu. Hingga tiba di masa emas dianggap tidak praktis dan cukup beresiko.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu di tahun 1880-an, standarisasi emas telah coba diterapkan oleh empat negara yaitu Inggris, Jerman, Jepang dan Amerika Serikat, sayangnya hal tersebut tidak berlangsung lama disebabkan perang dunia pertama dan kedua. Hingga standarisasi emas kembali diprakarsai oleh Amerika Serikat, selaku pemimpin negara sekutu, yang berhasil memenangkan perang dunia pertama dan kedua.

Di tahun 1944 melalui perjanjian Bretton Wood yang dilakukan di New Hampshire, Amerika Serikat, yang dihadiri 44 negara.  Tujuan awal perjanjian tersebut untuk menciptakan stabilitas dan tatanan moneter di dunia internasional, dimulai dengan menjaga kestabilan nilai tukar mata uang antar negara d dunia. Maka, dengan menstandarkan 35 USD  per ons emas.

Namun standarisasi emas tersebut tidak berlangsung lama, kegagalan Amerika Serikat menjaga kestabilan ekonominya sebagai akibat perang antara Vietnam dan Amerika serikat. Hingga di Agustus 1971, president Richard Nixon mengumumkan bahwa Amerika Serikat melepaskan diri dari perjanjian Bretton Woods. Akibatnya nilai uang hanya berdasarkan dengan kepercayaan pemerintah saja.

Karena sejak awal dilaksanakan perjanjian Bretton Woods, US Dollar secara tidak langsung menjadi acuan standar untuk nilai tukar uang. Akibatnya ketika ekonomi Amerika Serikat mengalami guncangan atau kontraksi, imbasnya akan menyebar ke seluruh perekonomian global.

 Kemampuan emas sebagai penangkal atau penakluk inflasi sudah dapat dibuktikan. Walaupun terjadi berbagai bentuk tekanan maupun guncangan politik, krisis moneter maupun krisis militer (perang), hanya emaslah yang tetap dan terus mampu bertahan. Ada beberapa alasan mengapa emas mampu menaklukan inflasi tersebut, yaitu:

  1. Emas adalah mata uang sesungguhya yang berlaku di seluruh dunia, jadi emas akan tetap berlaku nilainya di seluruh dunia. Tidak semua negara mau menerima uang dari negara kita, sekalipun uang kita bawa tersebut adalah Dollar Amerika. Tetapi emas tetap berlaku dan dihargai di negara manapun di dunia.
  2. Emas diciptakan oleh Allah Yang Maha Kuasa, jadi emas itu nilainya bersifat kekal, sementara uang adalah buatan manusia, maka ada batas masa berlaku dan tempatnya.
  3. Emas semakin lama jumlahnya semakin berkurang, untuk mendapatkan emas para penambang menggali hingga jauh ke dalam perut bumi. Dan itu semua membutuhkan teknologi canggih dan mahal. Maka, nilai emas dari tahun ke tahun secara perlahan terus merambat naik, meskipun seringkali terjadi fluktuasi harganya Namun dipastikan harga emas dalam jangka panjang akan sangat menjanjikan
  4. Emas menjadi penjaga dan pelindung kekayaan negara, setiap bank sentral suatu negara pasti memiliki emas sebagai cadangan devisa mereka. Ketika terjadi goncangan keuangan (inflasi di atas 2 angka atau lebih dari 10%) suatu negara, maka pemerintah setempat akan berusaha meredam goncangan keuangan tersebut, yaitu dengan menjual simpanan emasnya. Dengan harapan, ekonomi negara itu menjadi lebih baik (stabil).
  5. Emas daya belinya stabil, harga kambing sejak jaman nabi Muhammad SAW hingga sekarang ini sama, 1 ekor kambing = 1 dinar (4.25 gram emas). Hal itu juga berlaku hingga saat ini dan di masa-masa mendatang.
  6. Emas dijadikan lambang kekuasaan, sejak jaman kerajaan kuno hingga saat ini. Hal itu dapat kita ketahui bersama sejak dimulainya penjelajahan samudra, yang pada intinya mencari emas dan kekuasaan saja. Selain itu emas juga menjadi simbol kekuasaan seseorang, sebagaimana yang sering kita lihat dalam kepangkatan dalam militer maupun jabatan dalam pemerintahan.
  7. Emas pelindung aset kekayaan terbaik, ketika seseorang karena sesuatu hal dinyatakan bangkrut dan masuk dalam daftar hitam bank. Maka hanya emas lah satu-satunya instrumen keuangan yang dengan cepat dapat ditukarkan dengan uang (digadai atau dijual), untuk orang tersebut memulai usahanya kembali.

Nah demikianlah tip bila  kita hendak menjaga, melindungi dan menyelamatkan diri dari tekanan inflasi, hanya emas lah  satu-satunya yang bisa. Tukar dan simpanlah aset kekayaan anda dalam entuk emas minimal 10% dari total asset, sebagai bentuk asuransi kekayaan secara mandiri. Semoga mnginspirasi dan bermanfaat

Ikuti tulisan menarik Bachtiar R. Pudya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler