Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Keuskupan Ruteng, Minggu (11/6/2023) mencanangkan suatu gerakan ekonomi melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada perayaan ulang tahun paroki yang ke-73. Gerakan ini merupakan salah satu perwujudan komitmen Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong di Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan SAE Keuskupan Ruteng Tahun 2023. Sebagai bagian dari Gereja Partikular Keuskupan Ruteng, Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong terus berperan aktif memberi perhatian pada upaya meningkatkan kesejahteraan umat melalui pengembangan UMKM.
Pencanangan gerakan pengembangan UMKM dilaksanakan di halaman Gereja Paroki ditandai dengan pemukulan Gong oleh Romo Alfons Segar, Pr, Vikaris Jenderal Keuskupan Ruteng dihadapan Pengurus inti Dewan Pastoral, Dewan Keuangan Paroki, Pastor Paroki, Pastor Rekan, umat dari 46 Kelompok Basis Gerejani (KBG), Orang Muda Katolik (OMK), Kelompok Rohani Kategorial, Anak-anak Sekar-Sekami, dan Pimpinan dari 4 komunitas biara yang berkarya di Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong.
Pencanangan UMKM Kuliner |
Vikaris Jenderal Keuskupan Ruteng, Romo Alfons Segar, Pr sedang memukul gong untuk mencanangkan program pengembangan UMKM Kuliner di Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, Minggu (11/6/2023). |
Romo Alfons, pada penyampaian kata sambutannya menegaskan agar UMKM Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong bangkit untuk memproduksi aneka produk makanan (Kuliner) berbahan baku lokal dan meningkatkan kualitas produk lokal tersebut, baik untuk konsumsi sendiri demi terjaminnya kesehatan dan gizi maupun untuk dijual di pasar bebas. Pada Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan SAE (Sejahtera, Adil, dan Ekologi) ini Keuskupan Ruteng berkomitmen mendorong umat di setiap Paroki untuk meningkatkan ekonomi melalui pengembangan UMKM Kuliner dan aneka jenis kerajinan tangan berbahan baku lokal.
Setelah acara pencanangan gerakan UMKM tersebut, Romo Alfons kemudian mengunjungi 9 stand penjualan produk UMKM milik umat dari Wilayah Mena, Redong, Ka Sama, Ka, Woang, Perumnas, dan 4 komunitas biara suster, antar lain PSM, Misionaris Claris, AHKYB dan KFSA.
Menurut Romo Alfons tampilan produk-produk UMKM di stand-stand penjualan ada yang sudah kelihatan kualitasnya, meski masih perlu ditingkatkan lagi khususnya terkait kemasan. Baik sekali kalau kegiatan Bazar seperti ini, kata Romo Alfons diteruskan secara berkala di paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, kemudian di tingkat yang lebih luas, misalnya pada momen festival Golo Koe Labuan Bajo dan Golo Curu. “Saya menyampaikan terima kasih kepada semua wilayah dan Kongregasi yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Bazar produk-produk UMKM hari ini, maju terus. Tuhan memberkati,”ungkap Romo Alfons.
Kanisius Jani |
Kanisius Jani, Wakil Ketua DPP Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong Rumpun Pastoral Pelayanan Sosial Ekonomi |
Disela-sela kegiaan Bazar, Kanisius Jani, Wakil Ketua DPP Rumpun Pastoral Pelayanan Sosial Ekonomi kepada media mengatakan, kegiatan Bazar hari ini berkaitan dengan bidang tugas rumpun pastoral pelayanan sosial ekonomi (PSE). Sebagai upaya tindak lanjut dari pelaksanaanPprogram Tahun pastoral Ekonomi berkelanjutan, Keuskupan Ruteng, hari ini Minggu (11/6/2023), jelas Kani, Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong melaunching program pengembangan UMKM dan akan dilanjutkan dengan upaya memotivasi umat mengembangkan UMKM agar dapat bertumbuh dan berkembang guna meningkatkan kesejahteraan umat.
“Seluruh Umat perlu mendukung upaya dari Paroki, yaitu mendorong pengembangan UMKM ini. Gereja tidak saja menjadi suara yang berseru di Padang gurun, tetapi juga memperhatikan pengikutnya yang haus, lapar dan tak berdaya (menjadi kelompok rentan). Untuk itu, sangat penting bekerjasama dengan pemangku kepentingan lain di Manggarai dalam kerangka kerja kolaborasi. Kami sebagai pelayan Gereja di Rumpun Diakonia berharap Pemerintah juga mau bekerja sama dalam upaya pemberdayaan umat melalui pengembangan UMKM (kuliner/aneka jenis kerajinan tangan) dan hortikultura agar mereka sejahtera,” ujar Kani.
Hendrikus Midun, Penanggungjawab Kegiatan Pencanangan UMKM di Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong mengatakan bahwa Program 'keramaian' hari ini dalam bentuk kegiatan Bazar produk kuliner sebagian besar telah mencapai target yang telah dicanangkan. “Sudah ada geliat orang atau sekelompok orang yang berusaha memajangkan hasil karyanya masing-masing. Geliatan untuk mengembangkan UMKM ini mesti didorong terus dan difasilitasi, terutama untuk membangun kesadaran orang untuk membangun ekonomi bersama-sama mulai dalam kelompok kecil. Dengan begitu, pada peristiwa-peristiwa kebersamaan berikutnya semakin banyak orang atau kelompok yang berpartisipasi,”imbuhnya.
Menariknya pada kegaitan bazar ini, tambah Hendrik dihadiri pula oleh anak-anak, mereka merupakan aset berharga yang dimilik Gereja untuk menciptakan moment yang sama di masa depan dimana banyak orang berkumpul, berkreasi, dan berkegiatan ekonomi dengan lebih kreatif.
|
Stanislaus Urut, mantan Ketua KBG St Yosep, salah satu pengunjung pada kegiatan Bazar produk-produk kuliner UMKM di halaman Gereja Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong |
Stanislaus Urut, mantan Ketua KBG St Yosep yang datang mengunjungi beberapa stand penjualan produk-produk kuliner UMKM ternyata jatuh hati pula untuk membeli, sebanyak 2 plastik kresek kecil penuh dengan beberapa jenis produk kuliner UMKM dari peserta Bazar. Dia mengaku merasa senang dengan kegiatan bazar yang diselenggarakan oleh Paroki pada hari ini dan berharap Gereja terus mendorong umat untuk bekerja keras mencari uang, mandiri, kreatif, dan tidak boleh putus asa. “Kita harus memegang teguh falsafah hidup dari orang manggarai yang tidak berbeda dengan ajaran agama katolik, yaitu jika kita mencari hidup lebih baik melalui kerja keras pasti mendapat hasil yang kita inginkan. Kita tidak boleh pasif, menunggu saja, dan mengharapkan bantuan dari orang lain atau pemerintah. Orang tua kita dulu mengajarkan kita untuk bekerja keras,”ujarnya.
Sedangkan Hadryanus Romany Djedoma, salah satu anggota Dewan Keuangan Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong menilai kegiatan Bazar produk-produk kuliner (UMKM) hari ini cukup baik sebagai suatu upaya promosi namun perlu ditingkatkan kualitas dari produk-produknya maka selanjutnya diperlukan pendampingan usaha yang terencana dengan baik oleh Paroki. Selain itu, peluang usaha yang menjanjikan adalah pertanian maka sebaiknya ke depan Paroki perlu membuat suatu Proyek Percontohan (pilot project) untuk membangun dan memperkuat semangat kewirausahaan dari umat pada usaha pertanian, mendidik beberapa petani untuk bergerak dibidang usaha hortikultura dengan memanfaatkan lahan paroki. Di sini mereka dilatih tentang bisnis, bagaimana mendapatkan permodalan usaha dan cara memasarkan hasil.
Ikuti tulisan menarik Rikhardus Roden Urut Kabupaten Manggarai-NTT lainnya di sini.