x

Bangkai Kapal Selam K-141 Kurskdi dermaga apung di Roslyakovo. Wikipedia

Iklan

Sih Panglipurninglara Sifa Fauziah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Juli 2023

Rabu, 5 Juli 2023 21:43 WIB

Tragedi Kapal Selam Wisata Titan Meledak dan Efek Tekanan Air pada Tubuh

Kapal selam Titan adalah hasil kolaborasi antara para ilmuwan, ahli kelautan, dan insinyur terbaik. Lantas mengapa kapal selam Titan ini bisa meledak?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kapal selam wisata Titanic yang dikabarkan hilang di Samudra Atlantik sejak Minggu 18 Juni 2023 dikabarkan meledak.

Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan telah mendeteksi "ketidaknormalan" yang memungkinkan terjadinya ledakan pada kapal selam wisata Titanic. 

Menurut para ahli, ledakan kapal selam Titan disebabkan oleh catastrophic implosion. Dikutip CNN, secara harfiah istilah ini bisa diartikan sebagai ledakan dahsyat.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan secara teknis, catastrophic implosion terjadi ketika sebuah kapal hancur dengan sendirinya akibat tekanan internal yang luar biasa. 

Aileen Maria Marty, mantan perwira Angkatan Laut AS sekaligus profesor di Universitas Internasional Florida, mengatakan ledakan dahsyat ini bisa terjadi sangat cepat, hanya dalam hitungan sepersekian milidetik. 

Kapal selam bernama Titan milik OceanGate Expeditions yang digunakan untuk mengunjungi lokasi reruntuhan Titanic.

 

Penemuan Puing-puing Kapal 

Pecahan Puing kapal selam Titan sudah ditemukan. Laksamana Muda Penjaga Pantai AS John Mauger mengatakan pihaknya sudah menemukan puing-puing dari kapal selam Titan pada Kamis (22/6) pagi waktu setempat di dasar laut sekitar 488 meter dari haluan Titanic, 4 km di bawah permukaan. kemudian Puing-puing tersebut dibawa ke Kanada pada Rabu (28/6). 

Tim operator robot bawah laut menceritakan proses penemuan kapal selam titan yang sempat dinyatakan hilang dan meledak di Samudra Atlantik. Sebelumnya, upaya pencarian dan penyelamatan kapal selam titan sudah dilakukan oleh otoritas Kanada dan Amerika Serikat. Namun, upaya tersebut cukup memakan waktu karena penyelamatan kapal selam yang mengalami kecelakaan, memang termasuk hal yang sulit dilakukan. Dalam proses pencariannya itu, tim penyelamat menceritakan bahwa kendaraan Odysseus yang dioperasikan dari jarak jauh oleh Pelagic Research Services menemukan puing-puing kapal selam titan di dasar laut dengan kedalaman 12.000 kaki. CEO Pelagic Research Services, Edward Cassano, menggambarkan betapa sulitnya pencarian tersebut dan suasana pun berubah menjadi emosional.

 

PENUMPANG MENINGGAL SEKETIKA

OceanGate terlebih dahulu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa tidak ada yang selamat di antara kelima orang di kapal Titan, termasuk pendiri dan kepala perusahaan eksekutif, Stockton Rush, yang mengemudikan Titan. 

Empat lainnya adalah miliarder dan penjelajah Inggris Hamish Harding (58) pengusaha kelahiran Pakistan Shahzada Dawood (48) dan anak-anaknya yang berusia 19 tahun, Suleman, keduanya warga negara Inggris, dan ahli kecelakaan Prancis dan ahli Titanic terkenal Paul-Henri Nargeolet (77) yang telah mengunjungi bangkai kapal itu puluhan kali.

 

EFEK TEKANAN AIR DALAM TUBUH

Saat menyelam adanya tekanan antara udara dan juga air. Semakin dalam seseorang menyelam semakin bahaya juga untuk tubuh. Masalah fatal yang dapat diterima oleh orang yang menyelam terlalu dalam adalah kematian. Dengan tekanan udara dan air bisa beraktibat fatal untuk paru – paru, selain itu juga tubuh manusia akan hancur dengan tekanan air yang ada di kedalam laut yang dalam.

Saat menyelam pun tubuh manusia ada batasan penyelaman. Batas penyelaman untuk manusia yaitu adalah 100 meter di bawah permukaan laut.

Dilansir oleh liputan6.com Ahli menjelaskan bahwa energi dan panas dari tubuh mampu diredam selama berada di dalam air. Meski begitu ahli juga memaparkan bahwa menyelam terlalu lama dan memaksakan kemampuan tubuh untuk tidak menghidup oksigen dapat menyebabkan hal fatal. Salah satunya adalah kerusakan organ hingga jaringan otak. 

Selain itu data yang mendukung bahwa baiknya tubuh manusia menyelam di 100 meter dibawah laut yaitu dilansir oleh bali.tribunnews Tingkat kedalaman air di lautan memiliki tekanan yang bervariasi, setiap 100 meter ke bawah tekanan akan bertambah 1 atmosfer (atm, - satuan tekanan). Kelompok Ahli Gubernur Bali Bidang Kelautan dan Perikanan, I Ketut Sudiarta menjelaskan, bahwa rata-rata penyelam normal tanpa alat bantu hanya mampu bertahan di kedalaman 40 meter atau sekitar 4 atm.

Sebab, semakin dalam lautan semakin tinggi tekanan yang dialami oleh objek yang berada di dalamnya. Sedangkan untuk penyelaman teknis atau penyelaman dengan alat semisal untuk keperluan arkeologi bawah laut, penyelam dapat mengarungi kedalaman hingga level 100 m atau 10 atm. 

“ Semakin dalam kita menyelam maka tekanan sangat kuat, kalau kita menyelam, semakin dalam, tubuh manusia akan semakin dimampatkan," jelasnya 

"Penyelaman maksimum bisa sampai 100 meter tapi itu penyelaman teknis misal kegiatan penggalian arkeologi benda di dasar laut dengan alat khusus, kalau penyelaman umum atau penyelaman fun biasanya maksimal 40 meter itu pun dengan bawa 1 tabung oksigen," katanya 

 

MELIHAT KONDISI DI KEDALAMAN LAUT

Sementara untuk mengetahui kondisi di ratusan meter kedalaman air laut, Laboratorium Lingkungan Kelautan Pasifik milik Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (PMEL NOAA) menyebutkan kedalaman laut rata-rata adalah 12.566 kaki atau sekitar 3.800 meter. 

Sementara laut terdalam sejauh ini tercatat berada di kedalaman 36.200 kaki atau 11.000 meter.

Adapun kedalaman laut ini juga akan dipengaruhi tekanan hidrostatis yang dirasakan berbeda-beda oleh setiap makhluk. Tekanan hidrostatis akan meningkat seiring bertambahnya kedalaman yang diukur dari permukaan zat cair, akibat adanya gaya gravitasi.

Semakin dalam makhluk hidup menyelam dari permukaan air, semakin banyak pula volume air yang ada di atas kepala dengan permukaan air, sehingga tekanan yang diberikan air pada tubuh makhluk hidup akan semakin besar. 

PMEL NOAA lantas mencoba membandingkan tekanan dalam istilah atmosfer (atm). 1 atm sama dengan berat atm bumi di permukaan laut atau sekitar 14,6 pon per inci persegi. Apabila manusia berada di permukaan laut, setiap inci persegi permukaan akan dibebankan gaya seberat 14,6 pon atau setara 6,6 kilogram.

Kemudian, tekanan meningkat sekitar satu atmosfer untuk setiap 10 meter kedalaman air. Jika tekanan dari permukaan laut adalah 1 atm, maka tekanan di kedalaman 850 meter seperti yang dilaporkan posisi KRI Nanggala-402 adalah 85 atm. 

Sementara pada kebanyakan manusia, paru-paru tanpa alat bantu maksimalnya mampu menahan tekanan hingga sekitar 4 atm. Jika manusia menyelam ke dalam lautan, tekanan yang ada di dasar lautan adalah kombinasi tekanan atmosfer ditambah dengan tekanan dari kedalaman lautan.

 

Penulis : Sih Panglipurninglara dan Sifa Fauziah

Ikuti tulisan menarik Sih Panglipurninglara Sifa Fauziah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terkini