Puisi merupakan salah satu karya sastra yang di dalamnya terdapat sebuah ungkapan perasaan dari sang penulis. Puisi dahulu disajikan dengan berbagai aturan seperti pada setiap kata dan lariknya. Namun di masa sekarang puisi tidak lagi terikat pada aturan-aturan tersebut. Maka setiap orang kini mampu membuat atau menciptakan puisi dengan bebas sesuai yang dirasakan oleh rang tersebut.
Puisi dimasa sekarang bisa menjadi wadah bercerita bagi setiap orang yang ingin menyampaikan pesan. Makna dari setiap puisi pun berbeda beda penyampaiannya mulai dari yang tersorot, tersurat, hingga tersirat.
Ilustrasi Lukisan Kapal Tanpa Nahkoda
Seperti salah satu contoh puisi ini:
KAPAL TANPA NAKHODA
Oleh : Dede Rifaldi
Pelayaran dimulai 20 tahun lalu
Nakhoda dan para kru bersorak sorai merayakan,
8 bulan berjalan
Sang kapal berganti nakhoda
Awal mula semua baik saja
Namun menjelang tahun ke 9
Nakhoda memilih berpindah
Dan meminang kru baru
Disinilah bermula cerita
Sang kapal tanpa nakhoda
Tak punya penentu arah
Tak ada kru peduli kapal
Hanya mampu mencemooh kapal
Namun ada satu yang tetap membuat kapal bergerak,
Rindu akan pelukan pelabuhan
Hingga sang kapal bertemu kembali
Dengan nakhoda mula berlayar
Semua bagian rusak perlahan diperbaiki
Memberikan penentu arah yang pasti
Membuat sang kapal menjadi layak berlayar kembali
Hingga kini sang nakhoda percaya
Kapal mampu berlayar dengan arah pasti
Tanpa nakhoda.
Dalam puisi diatas penulis mencoba bercerita secara singkat tentang kehidupan yang dialaminya selama 20 tahun ia hidup, ia mengibaratkan dirinya sebuah kapal yang berlayar dilaut luas. Penulis mencoba menyampaikan pesan sosok seorang ayah ialah penunjuk arah atau contoh terbaik untuk seorang anak lelaki agar mampu melewati lika-liku kehidupan yang akan dihadapinya nanti.
Dalam puisi diatas juga sang penulis mencoba menggambarkan kapal tanpa nakhoda akan kehilangan arah, hal ini ditulis sesuai dengan pengalaman dari penulis di mana dimasa lalu ia pernah merasakan ditinggal oleh seorang ayah yang membuatnya bingung harus berbuat apa dalam setiap masalah yang dihadapinya, hingga akhirnya dia kembali dipertemukan oleh ayah kandungnya dan ia belajar bagaimana caranya menghadapi kehidupan melalui sosok ayahnya hingga sang ayah yakin dan percaya bahwa sang anak pasti mampu melewati setiap cobaan yang datang bertubi-tubi.
Dengan adanya puisi diatas bisa disimpulkan bahwa puisi merupakan sebuah tempat atau wadah untuk kita bercerita, dan kita dapat bercerita dengan menghasilkan sebuah karya. Jadikanlah puisi menjadi tempat bercerita ketika tidak ada orang yang perduli dengan apa yang ingin kita ceritakan. Mungkin banyak yang bertanya kenapa harus puisi yang dijadikan tempat bercerita? Sebab puisi biasanya memiliki sifat yang konotatif, mungkin semua karya sastra memiliki sifat yang konotatif namun puisi adalah karya sastra yang paling mungkin dilakukan oleh seseorang, maka dari itu gunakanlah puisi menjadi salah satu media untuk kita bercerita.
Ikuti tulisan menarik Dede Rifaldi lainnya di sini.