Pertolongan pertama Pada Mimisan, Tidak Dianjurkan Mendongakkan Kepala

Minggu, 9 Juli 2023 11:45 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pertolongan pertama Pada Mimisan, Bahaya Tidak Dianjurkan Mendongakkan Kepala

Solo – Mimisan merupakan salah satu kondisi dimana keluar darah dari organ hidung. Kejadian ini ada yang bersifat normal dan ada yang bersifat patologis. Yang bersifat normal artinya kejadian mimisan adalah kejadian yang normal karena benturan, sedangkan hal patologis adalah dikarenakan suatu penyakit tertentu.

Mimisan istilah medis lain adalah epitaksis, kondisi ini apabila normal tidak akan berbahaya. Tetapi kondisi ini akan berbahaya apabila perdarahan tersebut terus mengalir dan tidak berhenti – berhenti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyebab mimisan terbagi menjadi penyebab lokal, umum dan idiopathic / penyebab yang tidak diketahui. Faktor lokal hidung berupa trauma, infeksi, benda asing, tumor, perubahan atmosfer seperti perbedaan tekanan mendadak, dan septum deviasi/sekat hidung yang bengkok.

Ketika terjadi mimisan atau epitaksis banyak orang yang melakukan pertolongan pertama yang kurang tepat. Salah satunya adalah ketika terjadi mimisan maka orang diminta untuk mendongakkan kepala. Padahal mendongakkan kepala itu sangat berbahaya dan tidak dianjurkan.

Pertolongan pertama mendongakkan kepala bahkan justru tidak dapat menghentikan perdarahan. Hal negatif yang diakibatkan mendongakkan kepala ketika terjadi mimisan, antara lain, darah akan mengalir ke tenggorokan dan saluran pencernaan sehingga mengiritasi saluran pencernaan. Dengan mendongakkan kepala maka tanpa sengaja memasukkan darah ke saluran pernafasan yang dapat mengakibatkan penumonia aspirasi dan ada kemungkinan perdarahan nakan berlangsung lebih lama.

Kemudian pertolongan pertama apa yang harus dilakukan pada pasien yang terjadi mimisan atau epitaksis? Hal yang harus dilakukan pertama adalah duduk tegak dan condong ke depan. Kemudian cubit hidung menggunakan ibu jari dan telunjuk selama 10 – 15 menit serta bernafas melalui mulut.

Kondisi yang harus menjadi perhatian adalah ketika kondisi mimisan atau epitaksis tersebut terjadi lebih dari 20 menit maka segera bawa ke rumah sakit.  Dikwatirkan hal itu terjadi karena kondisi abnormalitas lainnya.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Pima Trisna Aji menyampaikan bahwa ada 5 tips untuk mengatasi kondisi mimisan atau epitaksis, yaitu: bersihkan lubang hidung untuk melancarkan jalan nafas, dudukkan pasien dengan kepala tegak tetapis edikit menunduk, tekan kedua sisi hidung selama 10 menit, kompres menggunakan es dan kemudian apabila lebihh dari 20 menit perdarahan tidak berhenti bisa segera dibawa ke IGD.

Kemudian hal–hal yang tidak diperbolehkan ketika terjadi mimisan atau epitaksis antara lain : jangan mengorek lubang hidung, jangan berpanas – pansan, jangan membuang ingus terlalu keras, jangan melakukan aktivitas fisik secara berlebihan dan dilarang untuk mengompres dengan air hangat. Kompres air hangat memperlancar perdarahan dalam pembuluh darah jadi akan mengakibatkan perdarahan tidak akan terhenti. *Red

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler