x

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji ketika melaksanakan supervisi mahasiswa praktek/Foto : Dokpri

Iklan

Hafidz Nur Wahyu

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Juli 2023

Minggu, 16 Juli 2023 18:36 WIB

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Abad 21

Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran akan memberikan kemudahan bagi siswa. Mereka akan didorong berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, dan memecahkan masalah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh : Hafidz Nur Wahyu dan Muhammad Rohmadi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

          Penggunaan TIK dalam bentuk perangkat elektronik komputer atau gadget pada abad 21 merupakan hal yang lumrah dan wajib bagi sebagaian besar orang. Penggunaan perangkat TIK dalam kehidupan sehari-hari memberikan dampak pada mobilitas seseorang dalam mencari atau mengetahui berbagai macam informasi, mengelola data, sarana berkomunikasi, dan mempermudah pekerjaan seseorang. Hal serupa pada terjadi pada bidang pendidikan. Pemanfaatan TIK dalam  bidang pendidikan merupakan aspek penting yang harus diterapkan pada pembelajaran abad 21. Seperti yang kita ketahui, pemanfaatan TIK dalam kurun waktu 3 tahun terakhir terus berkembang, mengingat adanya peristiwa pandemi yang mengharuskan kita untuk memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

            Urgensi pembelajaran abad 21 dengan mengintegrasikan TIK sebagai media pembelajaran merupakan hal yang harus dilakukan guru dalam menunjang motivasi belajar peserta didik. Dalam hal ini, guru abad 21 sebagai guru milenial dituntut dapat menguasai TIK sebagai suatu keterampilan untuk menunjang proses pembelajaran yang bervariatif melalui TIK yang akan digunakan. Seperti yang kita ketahui, media berbasis TIK yang sering digunakan saat ini sangat bervariatif berupa power point, video pembelajaran, video animasi, gambar, dan alat tes atau quis online, dsb. Dari beberapa contoh media TIK yang telah disebutkan, kemudian disampaikan kepada peserta didik melalui platfrom zoom, google meet, google classroom, kahoot, spada, maupun platfrom TIK lainnya. Dengan menggunaan TIK guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang bervatiatif dan tidak cenderung monoton  maupun konservatif, sehingga peserta didik akan lebih mudah merangsang pikiran, perasaan maupun minat terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Selain itu, proses pembelajaran akan lebih efektif karena penggunaan TIK sebagai media pembelajaran memungkinkan teratasinya hambatan dalam proses komunikasi guru dengan peserta didik seperti hambatan fisiologis, psikologis, kultural, dan lingkungan.

            Melalui pemanfaatan TIK, peserta didik akan mudah mengakses aneka sumber belajar melalui media atau platfrom TIK  yang disukai, sehingga peserta didik lebih leluasa belajar mandiri sesuai kebutuhannya masing-masing. Hal tersebut akan memberikan stimulus pada peserta didik untuk terus mengasah kemampuan dan wawasannya melalui berbagai informasi secara fleksibel. Dalam hal ini peserta didik mempunyai kebebasan dalam Self-Control, artinya  peserta didik dapat mengontrol cara belajarnya dengan menemukan jati diri  yang menjadikan kegiatan belajarnya sebagai upaya memotivasi perubahan diri. Hal ini dikarenakan pembelajaran berbasis TIK dapat dimanfaatkan peserta didik untuk mengakses berbagai sumber infomasi yang tidak didapatkan dibangku sekolah. Pemanfataan TIK melalui perangkat komputer, gadget maupun koneksi internet akan menghantarkan peserta didik belajar secara cepat dan akurat dengan mengkombinasikan metode pembelajaran yang tepat. Selain efisiensi waktu, pembelajaran berbasis TIK dapat menyajikan materi pembelajaran yang mudah diakses, menarik, dan hemat biaya sehingga menjadikan pemanfaatan TIK sebagai efektifitas dalam pembelajaran abad 21.

            Dalam proses pembelajaran abad 21, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai alat bantu untuk melakukan reformasi pembelajaran menuntut peserta didik agar  kreatif, inovatif, berpikir dan kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama (kolaboratif). Dengan memanfaatkan aplikasi dan koneksi internet diharapkan menunjang aktivitas peserta didik untuk mencapai keterampilan abad 21 seperti kecakapan berkreativitas, literasi informasi dan media, berinovasi dan berkolaborasi. Sebagai contoh penggunaan platfrom youtube  dalam mengakses  berbagai informasi  dapat dijadikan media untuk melatih kemandirian peserta didik untuk meningkatkan kretivitasnya dalam mencari materi atau informasi yang dibutuhkan sesuai yang dibahas saat pembelajaran.  Selain itu, melalui pemanfaatan sarana TIK peserta dapat melakukan komunikasi dan kolaborasi melalui jejaring web pembelajaran , aplikasi berbasis edukasi maupun aplikasi sosial media, yang nantinya akan digunakan untuk berdiskusi melalui pembelajaran jarak jauh. Tentu hal tersebut akan menjadikan pembelajaran menyenangkan bagi peserta didik karena dapat dilakukan dimana saja dan tidak menentu waktu.

             Sebagai seorang guru sudah sepatutnya melek teknologi sebagai salah satu upaya dalam melakukan inovasi pendidikan. Guru abad 21 dituntut mampu dalam mengintegasikan TIK sebagai upaya merespon keadaan dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif sebagai optimalisasi pendidikan, sehingga pembelajaran terus berkembang melewati arus zaman.

 

Ikuti tulisan menarik Hafidz Nur Wahyu lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB