x

cover buku The Last Barongsay

Iklan

Handoko Widagdo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 17 Juli 2023 11:48 WIB

The Last Barongsay

Ide novel ini berasal dari Rano Karno yang saat itu menjadi Wakil Bupati Tangerang. Novel ala Si Dul Anak Sekolahan yang berkisah tentang perjuangan multi-etnis mempertahankan kesenian di tepi Kali Cisadane.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Judul: The Last Barongsay

Penulis: Pere Sumbada

Tahun Terbit: 2010

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penerbit: Esensi – Erlangga Group

Tebal: 339

ISBN: 978-979-0757-75-2

 

Berawal dari kegundahan Si Dul Rano Karno saat menjadi Wakil Bupati  Tangerang, lahirlah novel yang sangat menarik ini. Si Dul dilapori bahwa ada kampung yang akan digusur demi pembangunan. Kebetulan kampung tersebut memiliki kebudayaan Barongsay yang hampir punah. Selain kesenian Barongsay pernah dilarang oleh Orde Baru, anak-anak muda di kampung tersebut juga tak tertarik untuk mewarisinya.

Pere Sumbada mendapat tugas untuk menulis gagasan Si Dul menjadi sebuah cerita yang menarik, menggambarkan kegalauan tetapi juga tekat untuk mewujudkan cita-cita sekaligus memuat perjumpaan multi-etnis. Pere Sumbada sangat berhasil membumikan kisah kelompok kesenian barongsay ini dengan menggunakan percakapan gaya Tangerang. Tokoh-tokohnya multi-etnis, ada tokoh cina benteng, Jawa, Sunda, Betawi, Madura dan sebagainya. Kisahnya adalah kisah hidup sehari-hari rakyat biasa yang dibumbui kelucuan-kelucuan masyarakat bawah ala Sinetron Si Dul Anak Sekolahan.

The Last Barongsay bercerita tentang kegalauan Babah Hon untuk menyelamatkan kesenian barongsay Sungai Air yang terancam punah. Babah Hon mewarisi kesenian barongsay dari ayahnya. Sementara saudara Babah Hon, yaitu Oey, alias Oentarto mewarisi sanggar wushu. Di tangan Babah Hon, kesenian barongsay Singa Air berjalan baik dan mampu menghidupi mereka-mereka yang bernaung di dalamnya.

Barongsay Sungai Air terancam punah karena pemain utama (pemain kepala), yaitu Ali Junaidi alias Aliong mendapat beasiswa untuk kuliah ke Singapura. Keberangkatan Ali ke Singapura bertepatan dengan masa pendaftaran Festival Barongsay Tingkat Nasional. Ali galau antara mengikuti festival yang berarti beasiswanya batal, atau berangkat ke Singapura dan Singa Air gagal ikut festival. Ali akhirnya memutuskan untuk berangkat studi ke Singapura.

Kepergian Ali membuat sanggar kesenian Sungai Air lesu. Semangat para pemain dan pendukung menurun drastik. Budi sebagai belanga (pemain belakang) yang kehilangan semangat malah menjalin hubungan cinta dengan Murni pemain cokek asal Sukabumi. Masalah demi masalah menimpa Sanggar Kesenian Barongsay Singa Air. Melalui kisah Budi – Murni inilah Pere Sumbada membangun kisah lucu ala Karyo – Atun di Si Dul Anak Sekolahan.

Di tengah masalah yang kian menghimpit, anak-anak sanggar kembali bersemangat untuk mengikuti festival. Mereka kembali berlatih dengan semangat. Budi yang badannya gembul, yang biasanya main sebagai belanga mencoba untuk bermain sebagai kepala. Babah Honlah yang menjadi belanga. Namun karena Budi badannya sangat besar, malah menyebabkan Babah Hon cedera tertimpa badan Budi. Mereka menjadi bingung karena waktu pendaftaran semakin mendekat, sementara mereka tidak memiliki pemain lengkap.

Akhirnya mereka menemukan calon pemain kepala. Calon itu bernama Ga’ank seorang penarik perahu eretan di Kali Cisadane. Nama sesungguhnya adalah Garuda Garang. Namun karena gagap ia dipanggil Ga’ank. Sesungguhnya Ga’ank adalah mantan pemain kepala. Namun sebuah kecelakaan membuat ia berhenti bermain barongsay. Kecelakaan tersebut membuatnya menjadi gagap.

Ga’ank yang mendapat suntikan semangat dari Babah Hon berlatih keras untuk bisa menjadi pemain kepala. Ia sangat ingin dipanggil kembali dengan nama Garuda Garang, bukan Ga’ank si gagap. Latihan dan semangat yang membara dari semua anggota sanggar membuat Sungai Air bisa mendaftar ke Festival Barongsay Tingkat Nasional. Setelah berhasil berjuang mengatasi berbagai kecurangan yang dilakukan oleh kelompok Naga Api asuhan Sanjaya Putra, Sungai Air berhasil memenangkan kompetisi barongsay tingkat nasional tersebut.

Bagaimana dengan kisah Si Aliong yang studi di Singapura? Kisah Ali hanya dimuat di bab pertama, bab enam dan bab terakhir novel ini.

Seperti halnya Si Dul, Ali juga digambarkan sebagai pemuda yang cool, cakep, tidak neka-neka tetapi suka galau. Ali menjalin cinta dengan Meymey seorang gadis berayah Melayu beribu Tionghoa asal Jambi. Kegalauannya muncul saat ia mengamen terakhir sebelum berangkat studi ke Singapura. Ia harus memilih untuk ikut festival dan tetap dekat dengan Meymey atau berangkat ke Singapura tetapi tidak bisa ikut festival dan terpaksa meninggalkan Meymey.

Ali akhirnya memilih untuk berangkat studi. Di Singapura Ali mendapat tawaran untuk menjadi warga negara Singapura dan berangkat ke Kanada untuk mewakili Singapura dalam festival barongsay tingkat dunia. Ali galau. Jika ia menerima tawaran untuk menjadi warga negara Singapura, ia bisa mengikuti festival barongsay tingkat dunia. Namun ia tak bisa kembali ke Kampung Rengas di Tangerang untuk kembali menghidupi Singa Air. Apa pilihan Aliong?

Meski di awal novel ini disampaikan tidak untuk membahas masalah etnis dan ras tetapi mau tidak mau novel ini memberi pesan baik tentang bagaimana seharusnya kita hidup dalam masyarakat yang multi-etnis dan multi-ras. Rano Karno menyatakan bahwa “ The Last Barongsay kagak ngupas soal etnis, ras…Tapi lebih nyodorin semangat ama perjuangan orang-orang nyang demen punya impian atawa cita-cita.” Novel ini menggambarkan bagaimana kehidupan di sebuah kampung di pinggiran Kota Jakarta berjalan dengan rukun dan dinamis tanpa ada permasalahan ras dan etnisitas dalam menghadapi pergaulan antar mereka. Mereka bisa bekerjasama untuk mewujutkan cita-cita. Cita-cita untuk mengangkat kembali nasip orang-orang yang kelelep dan nyungsep untuk kembali berjaya dan punya kebanggan. 767

 

Ikuti tulisan menarik Handoko Widagdo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu